The Bodyguards

Meet The Bodyguards

Joanne Annastashia, nama yang terdengar indah bukan?. Kesan pertama begitu melihat dan mendengar nama wanita ini, mungkin bayangan akan keanggunan dan sifat feminim dari seorang wanita akan terbayang jelas. Namun, coba untuk mengenal Joan selama beberapa jam kedepan. Semua bayangan dan imajinasi kalau gadis yang berusia 17 tahun ini adalah sosok gadis feminim seketika akan hancur.

Joanne atau kerap dipanggil Johan oleh beberapa teman dekatnya memiliki segala kriteria untuk menjadi cewek tomboy. Setidaknya begitu untuk pemikiran beberapa orang. Tapi dengan segala kemampuan makeup dan kepeduliannya tentang grooming dan skincare, membuat banyak kaum hawa yang mencibir kalau Joan tidak lebih dari seorang gadis bertopeng palsu yang hanya ingin dekat dengan banyak lelaki. Tidak salah memang, mengingat banyaknya teman lelaki yang dimilikinya.

Selama 17 tahun dia hidup di dunia, selama itu pula dia mempunya teman kecil yang selalu menemaninya. Tentu saja mereka semua itu laki-laki. Maka terciptalah sebuah geng konyol bentukan dirinya sendiri yang ia beri nama The Bodyguards.

Sekarang, mari berkenalan dengan mereka!

1. Chandra Ardiwinata

Pria yang merupakan pria tertinggi diantara The bodyguards lainnya. Chandra atau yang kerap kali dipanggil Cahyo ini merupaka pria yang sangat Joan sayangi. Tenang-tenang, bukan dalam artian sayang lain. Chandra ini memiliki bobot dan otot yang lebih ketimbang yang lain, membuat Joan suka berdecak kagum sendiri. Pilihannya untuk membuat nama The Bodyguards seperti tidak sia-sia, mengingat badan Chandra sangat amat cocok untuk menjadi maskot geng mereka.

"Cahyo, terus gedein otot ya."

2. Williaw Chaiden

Lahir dengan keturunan darah inggris membuat William memiliki wajah dan pembawaan yang berbeda. Meski diberi nama William yang terlihat begitu indah dan tanpa cacat, tetap saja ada julukan tersendiri yang diberikan oleh Joan. William atau Iyem begitu yang julukan yang diberi Joan untuknya. William orang yang praktis, tidak begitu suka untuk berdebat dengan Joan. Diam dan mengiyakan saja perkataan Joan merupakan cara efektif dan terampuh. Berbeda dengan William, Joan sendiri sebenarnya sedikit canggung dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak berurusan dengannya. Pasalnya, William ini masuk kedalam kategori pria yang begitu cuek dan ketus terhadap perempuan. Pada Joan saja cueknya setengah mati padahal mereka sudah mengenal selama 17 tahun. Ketakutan Joan semakin menjadi karena pertanyaan konyol yang sempat ia lontarkan kala itu.

"Yem, jangan-jangan lo gay ya?"

3. Teddy Buana

Teddy atau biasa dipanggil Tetet atau Beruang oleh Joan ini termasuk salah satu fakboi kelas kakap di sekolahnya. Teddy termasuk dalam list kedua pria yang ia sayangi di The Bodyguards. Berbeda dengan Chandra, Teddy merupakan partner kebanyolan sejati Joan. Kemana Joan pergi disitu ada Teddy dan begitu pun sebaliknya. Tidak sampai disitu, kekompakan dan solidaritas mereka pun sudah terbukti dari banyaknya jumlah kasus mereka di ruang BK.

"Gamau tau. Pokoknya kemanapun Tetet pergi, Joan ikut."

4. Sergio Maulana

Memiliki sifat yang hampir sama dengan William, bedanya William mengiyakan segala pernyataan Joanne namun tidak dengan dirinya. Sergio suka meledek, mencibir, bahkan mengomentari segala apapun yang di perbuat Joan. Maka dari itu Joan sering memanggilnya dengan sebutan Ijen yang merupakan singkatan dari Netijen.

"Coba lo diem sedikit, mungkin pangkat lo naik dari netijen jadi fans."

5. Jeffrie Wijaya

Big baby dari The Bodyguards, setidaknya itu pemikiran Joan. Berbeda hanya beberapa bulan membuat Joan berbangga diri dan menganggap Jeffrie sebagai bocah kecil dalam circle mereka. Kebanyakan orang mungkin akan risih dan sebal dengan sifat Joan jika menjadi dirinya, tapi tidak menurut Jeffrie. Jeff sendiri termasuk anak tunggal sama seperti Joan, hal ini membuatnya merasa memiliki seorang kakak perempuan walaupun usia mereka hanya terpaut beberapa bulan. Jeff membiarkan Joan asik dengan peran seorang kakak dan biarlah diringa juga menikmati peran seorang adik.

"Epi, mam yang banyak ya. Kalau mau nambah bilang, nanti Kakak Joan beliin!"

Sebuah fakta dari mereka, bukan hanya teman kecil biasa tapi orangtua mereka juga mengenal satu sama lain. Tidak mengherankan jika mereka berkumpul dan mendadak menjadi teman yang saling melengkapi bukan?