1

2.1K 307 9
                                    

         Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 namun tak kunjung terlihat batang hidung lelaki yang memiliki motor ninja berwarna merah tersebut. Hari ini jadwalnya Sergio untuk menjemput Joan. Jangan tanya bagaimana mereka mengatur jadwal, karena tidak ditentukan dengan mudah dan akan sangat panjang.

"Sergio jadi jemput kamu gak?" tanya sang ayah membuat Joan mengangguk pelan.

Joan sendiri juga tidak tahu tentang kepastiannya mengingat bel sekolah berbunyi tepat di pukul 06.30 dan pria yang suka mengomentari perilakunya itu belum menampakkan diri sama sekali.

"Nanti telat gak? Kenapa gak ayah kamu aja yang nganterin?"

Perkataan sang bunda membuat Joan menggeleng pelan. Joan tahu ayahnya sama sibuk dengan dirinya di hari senin. Belum lagi macetnya jalanan Ibukota, membayangkan kalau nanti akan merepotkan ayahnya membuat Joan menggeleng otomatis. Daripada merepotkan ayahnya, lebih baik dia libur hari ini dan memilih susulan untuk ulangan matematika besok.

Dering telepon bernada lagu milik the jonas brothers pun mengalun pelan, membuat ruangan hening seketika dan membiarkan Joan untuk mengangkat panggilan dari si penelepon.

"Dimana lo?" tanyanya ketus.

Bunda dan Ayahnya pun mengangguk seolah paham dan tahu siapa penelepon yang saat ini tengah berbicara dengan putri semata wayang mereka.

"Lo gak liat udah jam berapa? Terus lo baru berangkat dari rumah? Sinting ya lo? Gak usah jemput gue, mendingan gue bolos ketimbang harus dihukum sama Pak Mahdi buat beresin gudang sekolah. Lain kali otak lo pake buat mikir jam berapa harus tidur, bukan buat ngomentarin hidup gue doang." kata Joan dan langsung mematikan sambungan tersebut.

Mood yang tadinya cerah karena akan bertemu teman-temannya kembali setelah liburan yang cukup lama pun sirna. Liburan kali ini berbeda, mereka memutuskan untuk tidak bertemu sama sekali saat liburan, beda hal jika bertemu tidak sengaja.

"Jadi gimana? Ga sekolah?" tanya sang ayah sembari memperhatikan muka putrinya yang ditekuk masam.

Dengan pasrah Joan menganggukan kepalanya, lebih baik ga masuk ketimbang harus beresin gudang sekolah yang capeknya bukan main. Bukan masalah lemah atau hal lain, hari ini hari pertama dia kedatangan tamu. Rasa nyeri dan pegal di tubuhnya hari ini membuat malas jika harus membereskan barang segitu banyaknya. Sergio juga membuat moodnya turun drastis karena terlambat bangun dan telat untuk menjemputnya.

"Yaudah anggap aja istirahat, hari pertama kan?"

Joan mengangguk tanda jawaban untuk pertanyaan sang bunda. "Bun, aku pamit ke atas aja ya. Mau ganti baju sekalian belajar deh buat susulan mtk besok." pamitnya dan tidak lupa mencium pipi ayahnya yang sebentar lagi akan berangkat kerja.

You've got new messages

The Bodyguards (6)

Tedd : Woi
Tedd : @Joanne. Lo ga masuk?
Tedd : Kenapa?

Tanyain aja sama temen lo

Sergio : Kok?
Sergio : Gua udh nawarin ya
Sergio : Lo sendiri yang ogah
Sergio : Takut dihukum segala
Sergio : Lemah.

Bacot
Lo gatau rasanya

Sergio : Ga jelas

Chandra : Oh
Chandra : Hari pertama ya Jo?

Iya :(
Jeff. : Mau dibawain sesuatu?

Mau
Bawain gue contoh soal mtk aja ya
Makasi epi
😘😘

Sergio : Apa apaan
Sergio : Nilai lo 100 lah

Iyem mana Iyem?
Di read aja ya yem hmm

Sergio : Kacang

Yem kalo masih sider
Gue kasih unjuk ya yem

Sergio : Curang lo
Sergio : Gua aduin Bu Neni
Sergio : kalo besok nilai lu 100

@william gemes yem

Tedd : Ngakak
Tedd : KOCAK ANJ
Tedd : Auto save

William : ....
William : Bangsat

Chandra : Asli dah
Chandra : Gua save
Chandra : Sorry Will

Jeff. : Pray for #William

Sergio : WOI
Sergio : KOK GA ADA YG PROTES?
Sergio : Itu dia mo minta contoh soal
Sergio : Anying

Bacot lu jen
Netijen diem aja

Chandra : Ntar pulang sekolah
Chandra : Kita ber 4 kerumah

Sergio : Lah gua?

Gosah ikut lo
Mo muntah

Sergio : Fine

The BodyguardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang