Tentang bagaimana rasanya Seulgi ketika di jodohkan dengan Kim Taehyung.
Dan bagaimana kisah seorang Park Jimin ketika mengurus bayinya.
✅ "kamu hanya perlu menikah sayang dan jika urusan Cinta itu hanya perlu waktu" ✅
✔Seulmin
✔Taerene
✔Jungri
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
Seulgi keluar dari mobil mewah berwarna kuningnya dan langsung disambut sapaan hormat oleh Irene dan pekerja lainnya.
"Sajangnim, direktur utama Park int sudah menunggu anda di ruangan anda" ujar Irene sambil menyamakan langkah Seulgi yang terburu Buru. Hell tugas Seulgi bukan cuman ini jadi dia tidak ingin membuang buang waktunya lebih banyak lagi.
"Tapi mohon maaf Sajangnim kalau Park Sajangnim meminta ijin untuk ..."
"Apapun itu aku tak peduli asalkan itu bukan hal yang buruk" potong Seulgi.
Langkahnya semakin cepat ketika sedikit lagi ia akan sampai di ruangan nya.
Clek
Seulgi membuka pintu ruangannya, ia mematung dengan ekspresi yang tak bisa di definisikan. Seulgi menatap ke arah Irene.
"Maaf beliau bilang jika beliau tidak dapat meninggalkan putranya"
Seulgi kembali mengalihkan pandangannya ke arah seorang pria yang tengah kesulitan menggendong bayi nya.
"Jadi lu gak bisa ninggalin baby Park lu Park Jimin? " tanya Seulgi. Pria yang sedang menggendong bayi nya itu tersadar dan langsung menghadap ke arah Seulgi.
"Jadi lu Direktur utama yang ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan gue? " balas Jimin masih sambil memangku bayi yang bergeliat tak nyaman.
"Kalian saling kenal? " tanya Irene yang dari tadi hanya melihat interaksi keduanya.
"OEEKK! " (anggap aja suara bayi nangis) ke tiga orang dewasa itu menoleh ke arah sang bayi yang tiba tiba menangis.
"Eh ko hangat? " gumam Jimin.
"Yak! Kenapa harus ngompol di saat yang tidak tepat begini" frustasi Jimin ketika bayinya mengompol hingga membasahi bajunya.
"Om lu gak pakein dia diapers apa? "
"Gue cuman ngerti cara ngelepas popok"
Seulgi tertegun tak percaya sementara bayi yang berada di pangkuan Jimin semakin menangis keras.
"Biar gue bantu lu, mana peralatan bayi nya? "
Jimin menatap dengan tatapan tak mengerti ke arah Seulgi.
"Maksud lu apa? "
"Om jangan bercanda! Lu ke sini gak bawa keperluan bayi lu apa? Sejenis popok, susu dan baju ganti dia misalnya? "
