.
Happy reading ❤
.
.
.Karena ngejar target biar cepet tamat jadi publish tiap hari yah ^^
.
.
.
Semenjak kejadian tadi Seulgi hanya diam membisu tanpa minat mengeluarkan kata apapun. Di tambah lagi mereka duduk berhadapan dengan Taehyung di samping Seulgi.
Taehyung yang mengerti akan suatu hal yang terjadi antara mereka pun mendekatkan wajahnya ketelinga Seulgi dan membisikan sesuatu kepadanya.
"Jadi lu yang udah bikin temen gue stres Kang Seulgi?" bisik Taehyung yang sukses membuatnya menghentikan aktifitas makannya.
"Diem lu om arogan atau gue bakalan hancurin semua acara makan malam ini" balas Seulgi dengan berbisik pula.
"Ekhmmm" itu tuan Kim yang membuka suara.
"Kalian tak usah berbisik seperti itu jika ingin bicara.. Tak usah malu dengan kami" nyonya Kim membuka suara dan hal itu sukses membuat pandangan Jimin tertuju ke arah Seulgi dan juga Taehyung.
Taehyung tersenyum ke arah Jimin, senyumnya seakan mengatakan 'tenang dude gue gak bakalan ambil dia'.
"Maaf tuan dan nyonya bolehkah saya pergi ke toilet sebentar? " ujar Seulgi yang di balas anggukan dari tuan Kim.
Sebelum benar benar pergi Seulgi menatap tajam ke arah Taehyung yang hanya tersenyum kotak.
"Sialan! Ternyata takdir beneran mainin gue sama om gila itu! " gumam kecil Seulgi.
Selepas kepergian Seulgi, Taehyung memainkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Jimin yang sedang ada di hadapannya.
'Lu emang di takdirin dengan dia Jim, jangan nyerah buat ngejar Seulgi dan bantu gue keluar dari zona memuakan ini'
Jimin membaca isi pesan itu dan menatap ke arah Taehyung. Jungkook yang sedari tadi berada di sekitar mereka hanya diam seperti tengah memikirkan sesuatu.
'Lu gila Taehyung? Eomma lu udah percaya sama gue dan gue gak bisa ngelakuin hal kaya gitu'
Itu adalah balasan pesan dari Jimin untuk Taehyung yang sukses membuat Taehyung mendengus tak suka.
'Gue minta lu egois untuk sekarang'
.
.
.Seulgi keluar dari mobilnya dan mulai melangkahkan kaki panjangnya menuju apartment nya, sedari tadi pikirannya hanya tertuju pada seorang Park Jimin.
"Kenapa dia sedari tadi diem aja, gak ngomong atau nyapa gitu ke gue" gerutu Seulgi.
"Gue mikir apa ya ampun" Seulgi mengacak sedikit surainya.
Langkahnya membawa dirinya memasuki lift.
"Seul"
Seulgi menonggak ketika seseorang memanggilnya dan ikut masuk kedalam lift bersamanya.
"Maafin gue"
Seulgi sedikit menggeser tubuhnya memberi jarak antara dirinya dan juga Jimin.
"Gue emang gak seharusnya jatuh cinta sama lu dari awal, sumpah Seul gue gak tahu kalo lu itu orang yang di jodohin sama Taehyung"
"Lupain anggap aja hal itu gak pernah terjadi"
Jimin menunduk dan sedikit tersenyum.
"Kenapa senyum ada yang salah? "
"Gue seneng Seul setidaknya lu gak minta gue lagi buat jauh dari lu dan ngelupain lu"
Seulgi terdiam.
"Lu tahu saat lu ngomong kaya gitu ke gue rasanya gue kaya orang terbodoh di dunia"
Seulgi memalingkan wajahnya yang sedari tadi memperhatikan Jimin.
"Gimana kabar anak lu? "
"Dia sering nangis mungkin kangen ibunya" tatapan Jimin berubah menjadi sendu.
Pintu lift terbuka dan mereka keluar dari sana.
Jimin mengikuti langkah Seulgi di sampingnya.
"Terus lu ngapain ke sini bukannya jagain anak lu"
"Gue pengen mastiin lu sampai rumah baik baik aja"
Seulgi membuka pintu apartemen nya dan mempersilahkan Jimin masuk.
"Lu duduk dulu aja gue buatin lu kopi" Seulgi melangkah menuju dapurnya. Bukannya duduk Jimin malah mengikuti Seulgi ke dapur dan memperhatikannya membuatkan secangkir kopi untuknya.
"Gue bilang duduk bukan berarti lu harus duduk di kursi makan gue dan merhatiin gue gitu om gila" ketus Seulgi tanpa menatap kearah Jimin.
Jimin melangkahkan kakinya mendekati Seulgi dan memeluknya dari belakang.
"Gue tahu ini salah tapi Taehyung minta gue buat egois kali ini"
.
.
.Yeri merebahkan tubuhnya sambil menatap foto Jungkook di ponselnya.
"Gue bisa apa kalo kaya gini?" gumam Yeri yang di ikuti senyum kecil di bihir manisnya.
"Lu ganteng dan imut secara bersamaan Kook kenapa gue gak nyadar sama perasaan lu" Yeri membenarkan posisi tidurnya dan memejamkan matanya.
Mata Yeri kembali terbuka.
"Sialan gue gak bisa tidur gegara Jungkook Sialan itu! " Yeri menggusak rambutnya frustasi sungguh bayangan Jungkook memenuhi pikirannya saat ini.
Ponselnya berdering menandakan sebuah panggilan masuk di ponselnya. Dengan cepat Yeri terduduk dan segera mengangkat teleponnya.
"Gue kira lu udah tidur Yeri"
"Ngapain lu nelpon gue malem malem? "
"Gue gak bisa tidur Yeri gue kangen lu"
Yeri terdiam.
"Kook gue.. "
"Gue tahu Yeri lu gak usah maksain buat balas perasaan gue bagi gue lu yang ada di sisi gue dan tersenyum buat gue aja gue udah seneng.. "
Yeri menunduk merasa tak enak hati.
"Kook gue bakalan buka hati gue buat lu"
*****
TBC
Vote + coment jangan lupa 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Park {Seulmin}
FanfictionTentang bagaimana rasanya Seulgi ketika di jodohkan dengan Kim Taehyung. Dan bagaimana kisah seorang Park Jimin ketika mengurus bayinya. ✅ "kamu hanya perlu menikah sayang dan jika urusan Cinta itu hanya perlu waktu" ✅ ✔Seulmin ✔Taerene ✔Jungri ...