Tentang bagaimana rasanya Seulgi ketika di jodohkan dengan Kim Taehyung.
Dan bagaimana kisah seorang Park Jimin ketika mengurus bayinya.
✅ "kamu hanya perlu menikah sayang dan jika urusan Cinta itu hanya perlu waktu" ✅
✔Seulmin
✔Taerene
✔Jungri
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
Taehyung bersandar di mobilnya, ia melipat kedua tangannya di dada sambil menunggu seseorang membuka kan gerbangnya.
Tak lama gerbang itu terbuka menampakan seorang gadis cantik bak bidadari. Bahkan hanya diam saja kecantikannya sudah melampaui batas apalagi jika dia tersenyum mungkinkah jantung Taehyung akan baik baik saja.
Taehyung memerhatikan sosok gadis itu dengan lekat hingga pandangannya tertuju pada satu objek yang mengganggunya.
"Kim Taehyung? " ujar Irene ketika ia menyadari sosok Taehyung di hadapannya.
"Sedang berkencan nona Bae? " Taehyung menatap dengan tatapan yang bahkan Irene pun tak mengerti.
Hati Taehyung berdenyut sakit ketika mendapati sosok pria lain berjalan di samping Irene.
"Oh jadi dia Kim Taehyung yang selama ini gangguin lu Bae Irene? " ujar pria di samping Irene sambil menatap tajam ke arah Taehyung.
"Ada urusan apa lu kemari? " sambungnya.
"Gue mau jemput Irene" balas Taehyung sambil melempar tatapan tak kalah tajamnya.
"Mau gangguin Irene lagi tuan? Lu harusnya tahu dude gara gara lu Irene menderita" pria itu mendekat ke arah Taehyung.
"Sehun lu mau apa? " Irene mencegahnya sebelum ia melangkah lebih dekat lagi dengan Taehyung.
"Gue mau ngasih pelajaran ke dia"
"Jangan macem macem"
Pria bernama Sehun itu tak menghiraukan ucapan Irene, Ia melangkah mendekati Taehyung dan mencengkram kerah lehernya.
"Apa urusan lu? " tanya Taehyung sambil menatap tanpa takut ke arah Taehyung.
"Urusan gue? Gue punya tanggung jawab besar buat jagain Irene dari pada lu Kim Taehyung"
"Siapanya Irene lu? Pacar? Tunangan? Hah kalo lu mau bersaing sama gue bersaing sehat jangan pake otot" ujar Taehyung.
Sehun melayangkan tinjunya telak menghantam rahang seorang direktur yang terkenal dengan ketampanannya itu.
"Sehun! " Irene menghampiri Sehun dan menjauhkan nya dari Taehyung yang tersungkur di tanah.
"Taehyung lu luka? " Irene mencoba membangunkan tubuh Taehyung dan mengecek kondisi wajahnya.
"Aishh lu luka" Irene berdiri menghadap Sehun setelah ia melihat terdapat sebuah luka membiru dan darah yang mengalir di sisi bibir Taehyung.
"Lu ngapain mukul dia? "
"Biar dia ngerasain rasa sakit nya lu Irene"
"Dengan lukain dia kaya gini? Lu sadar apa yang udah lu lakuin hah? Sehun gue minta lu jangan pernah lakuin hal kaya gini lagi dan jangan campurin urusan gue"
"Gue punya tanggung jawab buat jagain lu Bae Irene"
Irene mengabaikan Sehun, Ia membantu Taehyung yang lemas masuk ke dalam mobilnya.
"Biar gue yang nyetir" ujar Irene kepada Taehyung.
Irene mendudukan dirinya disamping kemudi dan melajukan mobilnya. Sementara Sehun yang melihat itu hanya bisa tersenyum miris.
"Gue emang salah karena jatuh Cinta sama lu Rene tapi setidaknya gue pengen ngelindungin lu dari rasa sakitnya duri dunia"
. . .
Taehyung mengembangkan senyumnya.
"Lu manis kalo khawatir kaya gini" ujar Taehyung sambil menatap lekat wajah Irene yang sangat dekat dengannya.
Irene membawa Taehyung ke apartemen nya dan mengobati luka di sudut bibirnya.
"Diem atau gue pergi" Taehyung kembali mengembangkan senyumnya. Melihat Irene yang sedekat ini rasanya dia tak ingin menyia nyiakan kesempatannya.
"Kalo gitu gue harus sering luka kaya gini yah biar gue bisa ngeliat lu khawatir ke gue arggh"
Mendengar tuturan Taehyung Irene menekan kuat lukanya.
"Gue bilang diem Kim Taehyung" Irene menatap tajam Taehyung dan kembali mengobati lukanya.
"Maaf"
Irene tak menghiraukannya.
"Maaf karena gue lu harus mendapat cacian dari ny. Kang" Irene menghentikan tangannya yang tengah mengobati sudut bibir Taehyung.
"Maaf juga karena gue udah jatuh Cinta sama lu Bae Irene" Irene menatap Taehyung yang juga menatap matanya.
Pandangan keduanya bertemu dengan sorot mata yang menunjukan perasaan mereka masing masing.
Bohong jika hati Irene tak berdebar, dalam hatinya dia terus melafalkan kata kata yang ia harap akan membuatnya sadar dalam posisi yang seperti ini.
Dia tunangan Seulgi Bae Irene lu harus inget dan jatuh cinta padanya adalah hal yang fatal. Haya itu yang ada dalam benak Irene tapi sialnya mata Irene begitu menikmati sorot mata tajam seorang Kim Taehyung seolah Taehyung itu adalah harta yang sayang untuk di kewatkan.
Keduanya saling menukar pandang dan menikmati debaran jantung mereka masing masing. Jarak mereka begitu dekat bahkan entah sejak kapan tangan Taehyung sudah bertengger nyaman di pinggang Irene seolah pinggangnya memang pas untuk ia rengkuh.
Irene masih enggan memalingkan pandangannya meskipun dalam hati ia terus berkobar menyadarkan dirinya sendiri.
Taehyung semakin mengikis jarak menikmati deruan nafas Irene yang lembut menyapu bibirnya.
Semakin Taehyung mendekat semakin sulit untuk Irene menghindari sorot pandang Taehyung yang begitu dalam.
"Lepaskan semuanya Bae Irene dan ikut gue.. Gue janji bakalan jagain lu dari segala hal yang nyakitin lu dan gue gak akan biarin ny. Kang ngehalangin perasaan gue ke lu Irene"
Ujar Taehyung pelan tepat pada permukaan luar bibir Irene hingga membuat Irene sedikit menjauh darinya.
"Ini salah Taehyung" Irene tersadar, ia hendah menjauhkan tubuhnya dari Taehyung namun lengan Taehyung yang melingkar di pinggangnya tak membuarkan nya pergi.
"Gak ada yang salah jika hati yang menentukan.. Hati gue milih lu Irene noona" balas Taehyung bersungguh sungguh.
"Lu tunangan Seulgi Taehyung dan lu harusnya sadar akan hal itu"
"Gue bukan tunangannya noona kita hanya baru di jodohkan"
"Itu sama aja lu udah terikat sama dia"
"Beda"
"Taehyung.."
"Irene noona denger gue, lupain tentang ny. Kang dan Seulgi lepasin semua yang ngikat lu noona biarkan hati lu yang nentuin dan gak ada undang undang yang melarang kita buat egois bahkan alam pun terkadang egois"
Ketika kau menatap ku Ketika kau tersenyum padaku Ketika belenggu mengikat ku Kau datang dan memberiku kehangatan dengan pelukan mu Dan saat itulah aku telah jatuh Cinta padamu.
