Chapter 14

20 4 0
                                    

Suasana seakan berubah canggung seketika. Aku hanya menundukkan kepalaku sedang Hanz asik mengunyah sambil menonton drama.
Selang beberapa menit kami selesai makan dan duduk lagi di sofa berukuran kecil.

Yah... Masih dengan suasana yang sama.

.
.
•••
"Kakak pernah pacaran?" suara Hanz memecah keheningan.

"Pernah" jawabku singkat

"Berapa kali?"
"Sama siapa?" belum sempat menjawab Hanz melontarkan pertanyaan lain.

Berniat buat dia baper *bawa perasaan.
Aku menjawab
" Sama kamu." Menunjuk hidung Hanz

" Kakak emang bener jomblo dari lahir yah ... Huahahahaha"

" Yey... Kagak kali.. Dulu sih pernah..." Mimik muka ku semakin serius
"Hmmm... Kapan yah... Oiya.. Pas SMP dulu."

"Itu doang? Kayak aku dong... Pacaran sampe 5 kali di SMP 6 kali di SMA "

"Belagu banget sih... "

"Ahahah enggak.. Becanda becanda."
Suasana kembali tenang namun kali ini gak canggung.

"Kak?"

"Apa lagi?" menekuk teh yang ada di meja.

"Boleh nginep disini?"

"What? " Seketika mataku membelagak besar.
"Seriously? Lu jangan macem macem. Lu di kost an cewek bilang nginep?"

"Hah... Cuman itu pilihannya kak. Aku abis berantem sama bokap. Ya kali aku balik ke rumah gitu aja. Gengsi dong.."

"Yaampun.... Cuman karna gengsi doang kamu gak mau balik ke rumah? Emang kenapa lu bisa berantem? Pasti hal kecil nih"

"Em... Aku... Ngilangin dompet supreme papa. Padahal baru aja di beli dua hari yang lalu"

"uhk... Ohh gitu.. Heh... Aku juga bakal marah kalo barang yang di ilangin semahal itu, mungkin namamu udah di hapus dari daftar kartu keluarga"

"Tuhkan... Semua orang pada gitu semua samaku. Kan yang ilang cuman dompet."

"Somplak yang lu ilangin itu supreme . S.U.P.R.E.M.E , Ku tabok nih make laptop"

"ihh kakak mah... Kalo gitu bisa nginep yah.. Yah... Plis plis"

"Gak.. Sana cari motel. Gak boleh disini. "

"Masa motel kak. Aku kan sendiri kalau bawa cewek baru mantep"

"Lah kurang ajar... Sana pulang" aku mendorong Hanz hingga dia ada di tepi sofa.

"Ohh atau kakak mau nemenin aku di motel yah.. Hayu ngaku"

Aku yang kesal mendengar perkataan Hanz mendorongnya lagi .
Kali ini hampir terjatuh dan menarik tanganku sehingga kami berdua terjatuh kelantai.
Posisiku?? Yah... Seperti dalam wattpad lainnya.. Tepat berada di atas tubuh Hanz.
Mata kami saling ber adu pandang.
Saat aku hendak bangun Hanz menarik punggungku dan memelukku dengan erat.
.
.
.
•••
"Kak... You know something? Kakak mirip sama mama ku "

Aku mendengar suara Hanz yang lembut itu dan mencoba mendongakkan kepalaku.
Namun Hanz menghalaginya dengan tangannya.

"Aku gak nangis . Gak usah diliat. "

Aku yang mendengar nya tersenyum
"Kalau mau nangus juga gak papa. It's okey"

Tak ada sahutan .
Aku mendongakkan kepalaku.
Dan ternyata Hanz udah tidur.
Mau tak mau dia jadi nginap di kost an ku.
Aku memindahkan nya ke sofa dan mengambil selimut dan bantal dari lemari.

"Goodnight... Your mom pround of you. I believe that "
Aku meninggalkan Hanz disofa dan menuju kasurku.

.
.
.
.

Please vote and commet guys...

Love,
Hann💕

Nothing [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang