Chapter 29

20 2 0
                                    


  Aku masih berdiri kaku dan memengangi pipiku yang mendadak semakin panas.
Degup jantungku bahkan lebih terdengar dari pada suara jangkrik yang mulai bersenandung.

Aku menyadarkan diriku dan masuk ke kamar.

"Chy? Besok jadi pulang gak?"

"Jadi. Tapi rada jam 5 sore yah.. Katanya Felix mau ajak aku ketemu seseorang"

"Dia gak mau nyari kesempatan mulu kan?"

"Hah? Maksudnya?"

"Yakan lu udah deket sama dia. Masa gini mulu sih "

"Ya ampun Fanya... Kita deket tuh baru 1 minggu lebihlah.. "

" emang kalau mau jatuh cinta butuh berapa lama? Setahun? 3 detik juga bisa kali"

"Gak tahu ah..."

" kamu pastiin aja perasaan kamu! Jangan nantinya jadi menyesal"


Aku masuk kekamarku..

Duduk termenung . Perkataan Fanya terngiang ngiang dikepalaku. Jantungku berdegup kencang lagi.

Aku merentangkan tanganku dan menjatuhkan tubuhku kekasur.

^•^

"Hoaammmm"

Matahari sudah memunculkan sinarnya kembali.

Aku berjalan ke kamar mandi.
Dan menyaksikan Fanya dan Adel yang sibuk menonton di labtop nya.

"Sarapan dulu kalian..." aku menutup labtop.

"Ahh bawel ah.."

"Kakak tuh mandi dulu. Bekas ilernya nempel "

"Ahh masa" Sambil meraba wajahku.

"Chy? Kita gak jadi pulang nih cerita? Harusnyakan 3 hari yang lalu kita pulang"

"eh.. Iya iya.. "

"kapan kita pulang?"

"emm... Besok aja deh. Hari ini ada janji lagi sama Felix."

"Beneran yah.. Ini kita udah bolos hampir 2 minggu an anjir."

"Ya gak dua minggu . Kan kalian gak aktif juga kuliahnya."

"Hah.. Iya banyaklah alasanmu. Gak mau tau besok kita mesti balik. "

"Iya iya deh bawel."






"Sudah siap?" Felix bertanya kembali untuk memastikan

"Sudah, kali ini harus berhasil yah"

"Kayak ada missi aja. Pake berhasil"

"Ya dari kemaren diundur undur mulu."

"Iya deh." Felix memakaikanku sabuk pengaman..
Dan.. Lagi lagi perasaan yang membuatku seolah terbakar ini mucul lagi.

"Let's Go"

Akhirnya kami sampai di sebuah kafe.

"Tumben cepet nyampenya."
Sindirku

"Ya inikan masih daerah desa."

"eh masa? Ini situasinya udah kayak dikota tuh."

"Enggak kok. Yok turun ."

💟💟💟💟

"Mau pesan apa Pak ? Bu?" seorang pelayan menanyai kami dengan ramahnya.

"Saya es americano aja, Luchy mau makan dulu gak?"

"Aku pesen nasi uduk aja mbak. Sama lemon tea nya . Jangan terlalu dingin yah "

"Okay.. Saya ulangi yah. 1 americano, 1 nasi uduk dan 1 lemon tea tidak terlalu dingin"

  Kami menyambut nya dengan anggukan saja.

"Baik.. Kalau begitu saya permisi"

****

" Emm.. Felix?"

"Ya? Kenapa?" Felix meletakkan handphonenya.

"Em... Aku tahu mungkin kalau aku bilang ini bakal kayak rendahan banget"

"Iya? Terus?"

"Sebenernya aku... Emm aku su..."

"Pesanannya pak,bu"

Sial! Aku bergerutu kesal karna pelayan yang mengganggu moment penting ini.

"Makan dulu chy. Tadikan gak sarapan"

"I.. Iya"

Akhirnya aku makan makanan yang dibawa oleh pelayan itu.

"Tadi mau ngomong apa?"

" emm nanti aja deh.. "

"Ohh okay.. Abisin makanya yah"

Aku hanya tersenyum tipis pada Felix. Selesai makan Felix keluar untuk menjemput seseorang itu.

Namun yang kudapati bukan hanya seorang yang datang bersama melainkan dua orang sekali gus.

  "Luchy?"

"I..iya? Saya.. Anda?"

"Dia abang ku. Duduk dulu."

"Luchy.. So? Ini janji aku ke kamu"

"Em? Maksudnya?"

"Dulu kan kamu bilang kamu mau nikah sama abang aku. Sekarang dia bisa nerima kamu. Aku harap kamu bisa bahagia sama abangku"

Degg...

Tak tau harus berkata apa aku mengepalkan tangan ku diatas meja.

"Dan ini tunangan ku . "

Rasanya sakit sekali. Sangat sesak.
Aku menundukkan kepalaku. Tak sadar aku menangis.

"Luchy? Are u okay?"

"Yeah.. I'm okay" Aku menghapus air mataku dan mendongakkan kepalaku"

"So? Kalian bakalan nikah kapan? Kalau soal lamaran abang aku sama keluargaku juga udah lengkap persiapannya"

"Ak.. Aku.." air mataku keluar lagi.

"Gak usah terharu kali Chy... Inikan udah janjiku ke kamu"

"Hah... Emangnya kamu Tuhan? Hah?"

"Maksudnya apa ?"

"Kamu mau jodohin aku sama abangmu yang hanya dengan perkataanku umur 7 tahun bilang aku mau nikah sama dia? Hah? Wow.. That's fantastic."

"Luchy maksudnya apa?"

"I done here. I wan't go to my home"

Aku pergi meninggalkan mereka.
Menyusuri meja meja yang dihuni oleh orang orang. Dan seolah mereka memperhatikan dengan iba atas apa yang kurasakan.




Hai.....
Apa kabar? Sehat? Masih berani rindu sama dia tidak? Jangan lagi! Dia sudah milik yang lain

 
Love,
Hann💕

Nothing [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang