Sudah seminggu sejak Daniel dan Seongwoo sudah tidak saling bicara. Lebih tepatnya Daniel yang menghindari Seongwoo karena ia merasa lelaki itu mendekatinya hanya agar citranya semakin terlihat buruk oleh seisi kampus. Daniel kecewa, ia kira Seongwoo benar-benar ingin berteman dengannya.
Daniel melirik melalui ekor matanya saat sadar akan kehadiran seseorang di sampingnya. Tidak perlu bertanya, siapa itu. Semua orang tahu jika pemilik loker di samping milik Daniel adalah Seongwoo. Daniel tidak berniat membuka mulut, ia menyibukkan diri untuk memasukkan buku-bukunya ke dalam loker.
"Daniel..."
Yang dipanggil menutup lokernya kasar dan mencabut kuncinya. Ia berbalik dan menatap sosok itu malas, "Apa?"
"B—boleh ikut aku sebentar?"
"Tidak."
Lelaki bersurai hitam itu mengerutkan alis, "Aku ingin bicara...."
"Bicara di sini saja."
"Daniel, kumohon... sebentar saja..."
Daniel menghela nafas kasar, ia berjalan mendahului Seongwoo menuju keluar gedung. Seongwoo tentu saja mengikuti kemana pun lelaki bersurai abu-abu itu melangkah. Hingga keduanya berhenti di sebuah gang sempit yang menjadi celah dua gedung fakultas yang berbeda.
"Apa yang ingin kau bicarakan?"
Seongwoo merogoh saku di samping ranselnya untuk mengambil sesuatu dan memberikannya pada Daniel. Sedangkan Daniel mengernyitkan dahi begitu Seongwoo mengulurkan sebatang cokelat dengan sticky notes biru diatasnya yang bertuliskan kata-kata maaf.
Daniel mendengus geli, namun ia tetap mengambil cokelat itu dari tangan Seongwoo, "Kekanakan sekali."
"Ku mohon terimalah permintaan maafku..."
"Jujur, Seongwoo, aku sendiri tidak tahu kenapa aku bisa sekecewa ini. Padahal aku sudah terbiasa dihina, tapi ketika tahu kau juga menghinaku.... rasanya—"
"Aku tidak!" sanggah Seongwoo. Maniknya mulai berkaca-kaca, "ku mohon percayalah... bukan aku pelakunya. Daniel, aku benar-benar ingin berteman denganmu."
"Bagaimana bisa aku percaya? Seongwoo, aku memaafkanmu. Tapi untuk berteman— kurasa tidak. Kau kembalilah pada teman-teman populermu itu, anggap kita tidak pernah bicara satu sama lain."
Seongwoo mulai terisak, "Kau juga akan meninggalkanku? Seperti mereka?"
"Mereka? Teman-temanmu? " Seongwoo mengangguk, "Kau memintaku untuk berteman karena teman-temanmu pergi?"
"Tidak. Daniel, bukan seperti itu—"
Daniel tersenyum miring, "Dan pada akhirnya aku tetap dimanfaatkan."
Daniel mendesah malas ketika seseorang di depannya itu menunduk dengan isakan yang terdengar jelas, ia sungguh benci air mata.
"Seongwoo, aku tidak ingin memperpanjang masalah ini. Jadi, turuti apa kataku. Kita jalani semuanya, seperti saat kita belum bertemu. Kau membuatku ingin lebih menutup diri, terimakasih."
Seongwoo mendongak dengan kedua mata dan pipi yang basah. Sungguh, keputusan Daniel membuat paru-parunya menciut hingga terasa amat sakit dan nyaris kehabisan nafas.
"Aku tidak mau... Daniel, kita baru mengenal. Aku tahu kau kecewa karena seolah aku yang melakukannya, bukan karena perkataan mereka. Daniel, aku tidak mau kau menjauh karena—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ong and Mr. Who? [Osw x Boy]
FanfictionYo guys~ This project book is written by NINE authors!! Every chapter contains different stories, depending on who write it. It could be one / two shots! I hope you enjoy it! Yep jadi ini buku kolaborasi Ong x boy DONT FORGET TO VOMMENT Emang ngetik...