Your Voice

238 32 2
                                    


18 Juli 2017

"O hisashiburi Jiro-kun. Apa kabarmu? Kau pasti sedang bernyanyi ya sekarang? terlihat dari langit yang cerah, secerah senyumanmu. Kau pasti sedang melihatku dari atas sana kan? Oya, kamu juga jangan sering2 mabuk ya di surga sana.. Hehe"

Seorang laki-laki berperawakan kurus semampai saat ini sedang berbicara di depan sebuah makam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang laki-laki berperawakan kurus semampai saat ini sedang berbicara di depan sebuah makam. Dia meletakkan seikat bunga mawar di atas makam itu. Tertulis di batu nisannya nama Yojiro Noda, 5 Juli 1985 - 18 Juli 2011.

Sudah menjadi rutinitas tiap tahun baginya, untuk menempuh perjalanan yang tidak dekat yaitu Tokyo - Nagano demi menyambangi makam kekasihnya itu. Ya, sudah 6 tahun berlalu semenjak kematian Jiro-kun, panggilan kesayangannya. Namun tempatnya di hati lelaki manis itu seakan tak tergantikan. Rasa cintanya yang begitu mendalam dan perpisahan yang terlalu mendadak itu mungkin yang membuatnya sulit untuk merelakan.

Setiap tanggal 18 Juli, dia akan berpesta di depan makam Jiro. Membawa  botol sake dan beberapa nasi kepal, dia akan bercerita hampir seharian di sana. Mungkin ada beberapa mata yang melihatnya akan merasa kasihan. Untungnya juru kunci di makam itu sudah hapal betul dengan ritual tahunan orang ini. Jadi dia tidak akan menganggu sama sekali.

"Ne, Jiro-kun.. Kau mau tau satu rahasia? Aku sangaaat merindukanmu.. Hehe kau bosan ya mendengarnya..?" dan seperti biasanya, obrolan sepihak lelaki manis itu berakhir dengan derai airmata. Dia merasa prihatin dengan nasibnya sendiri. Ingin sekali dia membalik waktu, dan berhenti di satu titik waktu saja. Di mana dia bisa tetap bersama Jiro-kun nya 😭 sungguh dia rela.. Dia tidak akan bosan jika itu bersama Jiro-kun.
..
...
....

Senjapun mulai menghampiri. Yoyo, si lelaki ramping yang sedang di makam itupun mulai bersiap untuk beranjak meninggalkan area pemakaman. "Jya, sampe bertemu lagi tahun depan ya..Jiro-kun. Aishiteru yo" Pamitnya kepada 'sang kekasih'. Dan kakinya pun melangkah menjauh, meninggalkan area makam dan menuju tempat tujuan selanjutnya yaitu rumah keluarga almarhum kekasihnya itu. Ya..Yoyo sebatang kara di Jepang dan keluarga Jiro sudah Yoyo anggap sebagai keluarga sendiri. Setelah dari makam, Yoyo pasti akan mampir dan bermalam di sana.

"konbawa..!!" suara yoyo setengah berteriak di depan intercom sebuah rumah khas jepang yang cukup besar dan indah. Tidak ada balasan dari dalam namun pintunya langsung terbuka. Sang pemilik sudah hafal siapa tamunya itu. Yoyopun segera masuk ke dalam.

"mamaaa~ aku merindukanmu!!" ucap Yoyo sambil memeluk erat wanita paruh baya cantik yang menyambutnya di ruang keluarga.

"iya.. Mama juga sangat merindukanmu. Apa kabarmu hmm?" ucap sang mama lembut sembari melerai pelukan dan mengusap lembut wajah yoyo. "kamu terlihat kurus nak.. Apa kamu merawat dirimu dengan baik?" wajah sang mama berubah khawatir.

"Aku baik-baik saja ma. Memang badanku yang gak bisa gemuk sebanyak apapun aku makan hahaha" yoyo tak suka melihat mamanya sedih. "Ma... Lapeerrr~" ucap Yoyo manja. Sang mama pun tersenyum dan mengajak Yoyo ke ruang makan. Pas sekali memang ini waktu makan malam. Dan di ruang makan sudah ada papa dan Yuta (adik dr kekasihnya).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YUNJUN is LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang