15. Bercadar

11 5 0
                                    

"Bercadar bukan semata mata untuk meraih kepamoran tetapi untuk memulai memperbaiki diri untuk menemui sang illahi suatu nanti"

                    ~Nurlaela~

💌💌💌💌💌💌💌💌

Pagi ini pagi yang cerah seperti hati seorang gadis dengan balutan seragam syar'i nya.

Zahra bergegas pergi kesekolah dengan icha dan citra.

Saat disekolah zahra melakukan ulangan kenaikan kelas.

Tak terasa kini zahra sudah tinggal dan menjadi santriwati pesantren ini selama 1 tahun lamanya.

Bagi zahra pesantren ini sudah menjadi rumah baginya.

Kenyamanan,rasa kasih sayang ia dapatkan di pesantren ini.

Dan tentang kedua orang tua zahra.abi dan uminya sudah menemuinya satu bulan dan lalu.

Flassback

"Zahra"teriakan icha mengema di kobong.

Zahra menengok dan menjawab.

"Iya"ucap zahra

"Didepan ada abi dan umi kamu"ucap icha berbinar

Karena icha senang bisa melihat kedua orang tua zahra.

Zahra langsung berdiri dengan memasang wajah bahagia.

"Kamu enggak bohongkan?"tanya zahra.

"Tidak"ucap icha.

Zahra sangat bahagia namun terlihat goresan luka dimatanya.

"Dan sekarang dimana kedua orang tua aku icha?"tanya zahra.

"Mereka ada di rumah pa kiai"ucap icha.

"Makasih nya icha udah memberi tau aku"ucap zahra bahagia.

"Sama sama zahra" ucap icha terharu dengan zahra yang begitu merindukan kedua orang tuanya.

"Yaudah sekarang kamu ke sana gih"lanjut ucap icha.

Zahra langsung berdiri dan segera melangkahkan kaki.

"Assalamu alaikum"ucap zahra keluar dari kobong

"Waalaikum salam"jawab icha.

Zahra berjalan melewati beberapa santriwati yang sedang bertugas.

Zahra tidak sama ingin bertemu dengan kedua orang tuanya.

Sampailah zahra di depan rumah pak kiai.

Zahra melihat abi dan uminya sedang berbincang dengan pak kiai.

Tak terasa cairan bening beluncur dengan bebas dipipi mulus zahra.

Zahfa (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang