"Kenapa kau memandangku seperti seseorang yang asing padahal kita adalah sahabat"~zahra~
💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝
matahari telah muncul kembali namun tidak secerah hari kemarin
Hari ini disertai dengan rintikan air yang turun dari langit.
Para santriwati sudah bertugas di tempat yang sudah dipiketkan
zahra sedang menyapu di rumah pak kiai dengan menundukan wajahnya.Karena peraturan disini harus selalu menunduk kepada semua orang pengajar yang ada dipesantren ini.
Zahra terus menyapu dan tiba tiba.
Bruk
"Astagfirullah"ucap zahra menjatuhkan sapunya karena terkejut.
"Astagfirullah,ukhty maaf kan saya"ucap lelaki yang menabrak zahra.
Zahra menunduk karena didepannya adalah bukan mahromnya.
Zahra hanya mengangguk saja tanpa niatan membalas karena suara wanita juga adalah aurat bagi lelaki bukan mahromnya.
Lelaki itupun segera membereskan semua buku yang tadi terjatuh.
Zahra mengambil lagi sapu yang tergeletak dilantai.
Namun saat mereka sedang mengambil benda.
Tanpa sengaja mata mereka bertemu ya mata mereka bertemu.hingga mereka pun tersadar dan memalingkan wajah mereka.
"Astagfilullah"ucap mereka berdua.
Zahra langsung pergi kedapur dan peria itu pun pergi dari rumah pak kiai.
Zahra melamun pikirannya tertuju kepada lelaki tadi sedang apa dia ada dirumah pak kiai.
Pertanyaan itulah yang bersarang dikepala cantik zahra.
Farza
Dia lah lelaki yang tadi bertabrakan dengan zahra.
********
Disisi lain ada citra dengan raut wajah yang masih terlihat sedih karena kejadian kemarin.
Citra mati matian belajar namun apa hasilnya tidak ada.
"Kenapa allah tidak adil"ucap citra terisak.
Saat citra sedang terisak datanglah seorang wanita mengenakan pakaian panjangnya dan wajah dihalangi oleh kain suci.
Zahra iya benar dia zahra yang baru pulang dari piketnya.
Zahra terkejut melihat citra yang terisak,zahra menghampiri citra.
"Ya allah citra,ada apa?"tanya zahra sambil ingin memeluk citra.
Namun citra menjauh dari zahra.zahra hanya terdiam dengan perilaku yang dilakukan oleh citra pada dirinya.
"Citra ada apa?"zahra bertanya kembali.
Namun citra tidak berniat menjawab pertanyaan zahra malah melihat mata zahra dengan sinis dan pergi begitu saja.
Hati zahra begitu sakit melihat perlakuan citra kepadanya apa salah zahra dan meluncurlah cairan bening dari mata zahra.
"Kenapa kau memandangku seperti seseorang yang asing padahal kita adalah sahabat"batin zahra.
----------------------------
Wow ada apa dengan citra nya???
Penasaran tunggu part selanjutnya
Jangan lupa vote,commen dan share ketemen temen kalian
Terima kasih telah membaca
Salam hangat Nurlaela☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahfa (Proses Revisi)
EspiritualKesabaran dalam menjalani sebuah proses hijrah harus dalam kesabaran dan diiringi dengan doa agar kita bisa menjalaninya dengan istiqomah. Zahra gadis lugu yang jauh dari kata mandiri,yang diharuskan menjauh dari kehidupan awalnya dan mencari ridho...