34| Mati satu tumbuh seribu

9K 1.2K 141
                                    

"Gue gak terlalu berharga buat dipamerkan yah?"

***

"Tugas terakhir kalian adalah meneliti tentang lalat. Jika sudah selesai, kumpulkan hasil penelitian kalian dan silahkan pulang jika sudah selesai." ujar pak Anwar, guru Kimia

Kini Gea sedang berada didalam lab kimia, meneliti tentang seekor lalat. Dengan pakaian serba putih khas jas lab, Gea mulai mengamati hewan kecil tersebut

"Dirumah gue banyak banget lalat, bingung gue cara matiinnya gimana. Sekarang disekolah, gue malah ngurusin lalat lagi. Bingung gue" gerutu Sarah

"Robohin aja rumah lo" sahut Bima yang mendengar gerutuan Sarah

"Gampang banget ngusir lalat, pergi aja ke pasar. Disana ada penjual obat pemberantas hama gitu, mujarab banget. Mama gue pernah pake soalnya" sahut Reva

"Besok gue coba" tekad Sarah

Gea tak memperdulikan percakapan teman-temannya, fokus Gea kini hanya pada Lalat ditanganya saja. Fikirannya saat ini adalah 'Cepet selesai dan cepet pulang'

Gea meletakkan tangannya dibawah gelas yang tertutup "Terbang" titah Gea, dan lalat itupun terbang

Kemudian Gea kembali menangkap lalat tersebut, namun kali ini Gea mematahkan kedua sayapnya. Cewek itu kembali menaruh tangannya dibawah gelas yang tertutup dan kembali berseru 'Terbang' namun lalat tersebut tidak juga terbang

Akhirnya Gea sudah dapat menarik kesimpulannya sendiri. Meraih kertas dan mencatat hasil observasinya diatas kertas putih tersebut

Kesimpulannya adalah : Apabila lalat tersebut hilang kedua sayapnya, itu artinya ia tak mampu lagi mendengar

Menuliskan nama juga kelasnya, Gea mengumpulkan kertas tersebut pada Pak Anwar dan keluar dari Lab

"Geaa, disuruh ke ruang guru sama kak Rian" titah Raini

"Gak ah males. Siapa yang butuh juga" malas Gea

"Lo harus kesana amandel! Kak Rian amanatin itu ke gue. Dan kalo sampe lo gak kesana, dia pasti bakalan mikir kalo gue gak amanah" cerca Raini

Gea mendengus malas dan berjalan berlawanan arah dengan letak kelasnya berada

Tok tok tok

Gea membuka pintu ruang guru, dan masuk kedalam

"Gea yah? Cari siapa nak?" tanya bu Iga, guru bahasa indonesia.

"Kak Rian bu" jawab Gea ramah

"Oh, tunggu aja sebentar. Beliau lagi ke toilet"

Gea mengangguk, lalu tak lama Rian keluar dari toilet, dan menyuruh Gea mendekat

"Abis dari sini kemana?" tanya Rian setelah Gea duduk dihadapannya

"Ke kelas paling. Tas dan peralatan lainnya masih disana soalnya" jawab Gea realistis

Rian mendengus jengkel "Maksud gue, pulang dari sini lo mau kemana?"

"Free, gak ada jadwal apapun." jawab Gea "Ayok dah kalo mau jalan"

"Gak jalan. Gue mau minta tolong temenin cari peralatan bayi" titah Rian

"Kenapa harus gue?"

"Pertama, gue gak punya kenalan cewek lain selain lo. Ke dua, lo tadi bersedia jalan sama gue. Ketiga, kita sekalian pulang. Dan terakhir-" Rian menghentikan ucapannya, lalu menghela napas berat "Style lo bagus. Jadi gue rasa lo bisa bantu gue pilihin barang yang bagus"

[Bukan] Couple Goals [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang