Kalo lo ngerasa jadi orang gak berguna. Bayangin orang tua lo, bayangin gimana perasaan orang tua lo karena tau anaknya gak berguna —Gea Amanda
***
“Kadang suka heran deh sama orang yang suka seliweran kesana kesini, keluyuran, jalan-jalan gak jelas. Mereka pada gak tau apa yah kalo rebahan, tiduran dirumah, leha-leha itu nikmat banget?” heran Gea saat melihat orang-orang berlalu-lalang di hadapannya
“Mereka bukan lo. Penganut kaum rebahan” balas Geri yang duduk disampingnya
“Sekarang aja gue kalo gak kepalang janji sama lo, pengennya males-malesan dirumah”
“Yaudah sana”
“Tapi males”
“Ga jelas.” desah Geri lalu berseru saat melihat sebuah bis menghampiri mereka “Noh bisnya dateng.” lelaki itu bangkit dan menarik tangan Gea yang masih duduk dikursi halte
Keduanya melangkah bersama dan menaiki bis dengan Geri naik lebih dulu. Ternyata didalam kursi penuh, tidak ada kursi kosong yang tersisa. Jadi mau tak mau baik Gea maupun Geri berdiri sampai tujuan mereka
Kegiatan rutin mereka jika weekend adalah hangout berdua, berkeliling kota, atau berenang, kemanapun asal berdua menggunakan bus tingkat.
“Eh Ge” Geri meraih pinggang Gea, lalu merengkuhnya. Menarik gadik itu untuk lebih mendekat padanya “Lo liat ibu-ibu yang pake baju merah itu gak?” tunjuk Geri “Mukanya kaya wc. Banyak tai lalatnya”
“Ini apaan sih! Lepas gak?” sentak Gea dan melepaskan tangan Geri dipinggangnya saat rasa geli mengeliling pinggulnya
“Takutnya lo jatoh kedepan. Mangkanya gue pegangin” Gea tak tahu saja bahwa Geri tadi baru saja membantu Gea dari tangan-tangan jahil seorang pria disampingnya
Gea hanya memakai celana sepaha dengan kaos putih dan tas slingbag berwarna hitam putih.
“Kali ini, kita mau kemana?” tanya Gea
“Kemaren Cila bilang kata nya di deket sekolahnya ada festival makanan gitu. Mau nyoba kesana?” jawab Geri setelah membayar ongkos pada sang kondektur
“Boleh, kebetulan belom makan”
“Lo mah saban hari juga tiada hari tanpa makan” ledek Geri dan mengacak rambut Gea yang baru saja dicat sedikit pirang
Lalu bis berhenti ditempat tujuan Geri dan Gea, kali ini Gea turun lebih dulu baru disusul Geri. Mereka berjalan masuk kedalam festival setelah membayar uang pendaftaran.
Mata Gea berbinar menatap berbagai jenis makanan disekelilingnya. Mulai dari makanan tradisional sampai makanan modern lengkap semua.
“Klepon kan?” tebak Geri. Mata Gea yang sejak tadi memang mencari makanan itu pun berhenti mencari dan menatap Geri, lalu mengangguk
“Kita cari distand tradisional”
Setelah berkeliling sebentar, akhirnya mereka menemukan stand yang menjual makanan hijau itu.
“Lo tau gak, persamaan lo sama makanan tradisional ini?” tanya Geri setelah menelan klepon ditangannya
“Ga”
“Sama-sama langka, dan harus gue pertahanin” Geri nyengir
“Kalo lo, tau gak persamaan lo sama Barbie kumalasari?” tanya Gea balik
“Nggak, emang apa?”
“Sama-sama tukang halu”
“Kue itu gak ada ya Ge?” tanya Geri ambigu
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bukan] Couple Goals [SUDAH TERBIT]
Dla nastolatków"Nah kalo misalnya kita lagi jalan, dan kita ketemu tai, lo mau bagi dua gak sama gue?" tanya Geri "Pertanyaan bodoh macam apa itu Ger?" "Udah jawab aja. Gue serius, layak atau nggaknya lo sebagai manusia ditentukan dari gimana cara lo jawab pertan...