17| Meet Up (2)

10.3K 1.3K 94
                                    

Setelah meletakkan motornya digarasi, Geri menaruh helmnya dirak khusus helm. Hari ini cuaca cukup mendung, ditambah dengan keadaan bagasinya yang gelap gulit karena sedang ada pemadaman listrik bergilir.

Saat hendak masuk kedalam rumah, Geri dikejutkan dengan sebuah tangan yang memegang kakinya

"Abang, baru pulang?"

Geri menunduk dan menemukan sebuah tangan yang sangat hitam

"SETAAAAAAN!" Teriak Geri

"Wah anak kurang ajar! Bapak sendiri dikata setan" gerutu Dimas, sang Ayah

Geri kembali mendunduk, dan ternyata itu adalah Ayahnya yang sedang jongkok

"Ayah ngapain disitu Yah astaga, batin abang nangis liatnya. Mana muka kucel banget gitu lagi" ujar Geri

"Tadi dikatain setan, sekarang dikatain muka Ayah kucel, jadi Ayah ini sebenernya gimana?" Dimas bangkit dan sekarang sudah berdiri tepat dihadapan Geri

"Yah gitu, kayak setan yang mukanya kucel" ledek Geri lalu terbahak

"Coy! Sembarangan kalo nyablak, situ ganteng juga karna gen dari siapa emangnya? Gen gue!"

"Becanda Yah, abisnya Ayah ngagetin Abang. Mana tangannya item banget gitu lagi" Geri mengusap dadanya turun naik

"Oh itu, Ayah lagi nyari permen sun. Kemaren Ayah beli kerupuk gak ada kembalinya, yaudah Ayah beliin permen aja, dapet 2. Yang satunya diminta Bunda kamu, yang satunya lagi jatoh dibawah mobil kemaren, mangkanya sekarang mau Ayah ambil" jelas Dimas

Tau kan permen sun? Itu lho Permen cium, permen kiss kalo gak tau.

"Terus kenapa tangan Ayah item gitu?"

"Oh, kalo ini Ayah gak sengaja numpahin oli bekas"

Karena dirasa sudah cukup mendengarkan penjelasan Ayahnya, Geri kembali melangkah memasuki rumahnya

"Bang! Permen sun Ayah gak ketemu, kamu sebagai anak gak peka banget sih. Inisiatif kek beliin apa gitu" gerutu Dimas kesal

"Iyah nanti Abang beliin, sekarang Ayah masuk cuci tangan, cuci kaki, cuci muka, cuci darah, terus tidur dan jangan lupa bangun" sahut Geri dari dalam

"Kenapa ayah harus nurutin Abang?"

"Kalo Ayah nurut nanti Abang beliin permen sun yang banyak"

Langkah Geri langsung terarah menuju ruang makan, Dimeja makan sudah banyak berbagai jenis makanan tersaji, dan tujuannya kali ini adalah mencari keberadaan Bundanya

"Assalamu'alaikum Mah" ujar Geri saat melihat Dewi didapur

"Kenapa sih kamu tuh suka manggil Bunda beda-beda? Kemaren manggilnya ibu, tadi manggil Mamah, besok lagi umi, besoknya lagi Mami, terus besoknya lagi Emak? Udah gitu mau manggil Bunda apa lagi?" tanya Dewi berkecak pinggang

"Entar aku panggil Bunda, Eceu"

"Kampret! Mau kamu Bunda masukin lagi ke perut?"

"Mau Bun, mau. Kapan? Asalkan Geri mohon nanti kalo Geri terlahir kembali, Geri pengen wajah Geri masih tampan seperti ini"

"Gendeng, malah didengerin"

[Bukan] Couple Goals [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang