when it changes

1.7K 166 52
                                    

Mereka berada di jalan yang berbeda. Baekhyun sebagai solo artist, menguasai satu panggung penuh untuk dirinya sendiri. Sementara Chanyeol, selalu menjadikan sisi kiri panggung sebagai singgasananya, mengisi bagian guitarist di band indie-nya.

Meski beberapa kali ada di acara yang sama—entah acara akhir tahun, acara award, hingga comeback stage, mereka tidak pernah berinteraksi. Paling-paling saling melempar senyum tanda profesionalitas, atau kalau sedang tidak malas, sedikit memberi bungkukkan singkat. Interaksi mereka, tidak pernah begitu berarti.

Baekhyun sendiri tidak pernah begitu ingin tahu artis-artis lainnya apabila ia tidak pernah bekerja sama dengan artis itu. Terlalu malas untuk menghapalkan karena, seperti yang kau tahu, terlalu banyak artis yang debut hanya dalam satu tahun. Baekhyun tidak punya waktu untuk mengenal mereka semua. Termasuk Park Chanyeol.

Sampai ketika sahabatnya sendiri, Kim Hyena, yang selalu bersamanya semenjak senior high school. Sosok yang menjadi pemilik hatinya sejak lama. Mengaku kalau dia menyukai Chanyeol. Bukan sebagai fans ke idol. Tapi sebagai selayaknya perempuan, pada laki-laki.

Kejadian awalnya sungguh simple, atau malah terdengar seperti sinetron roman picisan. Semua terjadi kala Hyena sedang menonton comeback stage-nya bulan Maret lalu, yang kebetulan bersamaan dengan Arion—band milik Chanyeol—comeback juga. Ketika Hyena dalam perjalanan ke toilet, entah orang bodoh mana yang menumpahkan air mineral tanpa membersihkannya di dekat toilet, dan itulah yang menjadi alasan Hyena terpeleset. Bersamaan itu juga, Chanyeol yang baru saja keluar dari toilet pria, menjadi saksi pertama terjatuhnya Hyena. Dan seperti manusia yang memiliki hati pada umumnya, Chanyeol membantunya berdiri, membopongnya ke backstage, membalurkan salep ke kakinya yang terkilir, meniupnya dengan hati-hati, kemudian mendongak untuk memberi senyum dan meninggalkannya setelah memberi pesan untuk lebih berhati-hati.

Setiap kali Baekhyun mengingat bagaimana Kim Hyena menceritakannya dengan senyum lebar dan suara menggebu, hatinya langsung panas. Sialan sekali si Park Chanyeol itu, hanya membutuhkan 20 menit untuk membuat Hyena terpikat, sementara ia berusaha keras selama 5 tahun dan tidak ada hasil yang signifikan. Sangat adil sekali, semesta.

Setengah tahun. Setengah tahun semenjak itu Baekhyun diam-diam mencari tahu tentang Chanyeol. Baekhyun kemudian tahu Chanyeol lahir di Seoul, tanggal 27 November di tahun yang sama sepertinya, 1992. Bintangnya Sagittarius, sekolahnya di Hyundai Chungun High School, pernah memiliki band nya sendiri dengan dia sebagai drummer, pernah memenangi posisi kedua saat kontes model televisi, dan bahkan hal-hal konyol lainnya seperti berapa jumlah mantannya, operasi apa saja yang sudah dilakukannya, hingga jumlah tattoo di tubuhnya dan bentuknya apa saja—

Berlebihan, memang. Mau-maunya ia mencari tahu soal Park Chanyeol hanya untuk menghinanya setelahnya. Tapi persetan, ia sedang dan selalu dalam keadaan marah jika sesuatu itu menyangkut seorang Park Chanyeol dan apapun yang ia lakukan kepada Chanyeol menjadi tidak pernah salah, bahkan jika itu dirasa memang terlalu bodoh.

Seperti melempar anak panah mainan ke foto Park Chanyeol yang terpasang di dinding, dan itu yang sedang dilakukannya sekarang dengan begitu khidmat sampai ia mendengar suara pintu terbuka dan rapalan kebencian yang sedari tadi ia dengungkan terhenti.

"Apa?" Baekhyun berujar sekilas kepada manajernya, Do Kyungsoo, yang hanya menggelengkan kepala tak habis pikir melihat pekerjaannya sekarang. Baekhyun tak ambil pusing, meletakkan anak panah mainan yang tadi di genggamnya ke tempatnya kembali, sebelum akhirnya menjatuhkan dirinya di sofa untuk menggapai ponsel.

chanbaek; when it changesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang