Jungkook nangis sesegukan disana, dengan Taehyung yang masih aja mendelik malas dibawahnya, ia—selama sepuluh menit yang lalu, setelah ada kata UDAHAN. Jungkook ngga bergeming sama sekali, dan Taehyung juga malah acuh.
"Taehyung?"
"Apaan?"
Jungkook sakit hati. Ucapan Taehyung ngga lembut kayak dulu lagi, begitu berbeda.
"Udah sana pulang, gue males liat muka lo."
Jungkook bersimpuh didepan Taehyung, tangan panjang si dominan yang lagi pegang ponsel diambil alih olehnya, digenggam erat oleh Jungkook.
Jungkook nangis ngga tertahan, kepalanya dia tumpu ke kedua tangan Taehyung disana.
"Hiks.. Taehyung—dengerin aku dulu, b-bisa?"
Taehyung jelas sakit hati. Dia juga sebenarnya ngga tega liat Jungkook yang nangis sesegukan kayak gini, tapi salah Jungkooknya juga, kenapa selingkuh?
Dan Taehyung itu paling benci sama yang namanya dipermainkan dalam suatu hubungan.
Tangan yang digenggam erat mau dilepas, tapi tangan Jungkook itu kukuh untuk mengeratkannya erat.
Taehyung cuma bisa sabar dan pasrah, memutar bola matanya kesal.
"K-kak?"
Kakak. Bernostalgia ke masa lalu, masa saat dimana Jungkook bertemu Taehyung pertama kali saat itu—yang mana si submisif ini telak memanggilnya Kakak.
Taehyung jelas kaget. Jungkook kalo udah ngomong kakak lagi, artinta dia udah pasrah sama segalanya.
"Bisa dengerin aku sebentar?" pinta Jungkook.
Taehyung males. Dia bergumam aja sebagai balasan.
"K-kak Mingyu i-tu sebenarnya—"
"Pacar lo, iya? Ck, udah ketauan, Jungkook."
"B-bukan, Kak. Hiks.. Dengerin dulu.."
Duh, Jungkook ngerengek kayak gini, buat Taehyung lemah, tau?
"Apaan buruan lah,"
"Mingyu itu mantan a-aku d-dulu, Kak"
Taehyung ngebuletin matanya ngga percaya.
"Ya, terus?"
"A-aku udah putus sama dia, Kak.—u-udah lama kok,"
"Iyaa, gue tau. Dan apa masalahnya sama gue?"
Jungkook jelas sakit, Taehyung berubah total saat ini. begitu pedas omongannya, menusuk sekali.
"S-sekarang ngga ada hubungan apa apa lagi sama aku, Kak."
"Terus?" tanya Taehyung dengan suara beratnya.
"K-kakak jangan negatif thinking dulu sama a-aku,"
"Siapa yang ngga ngaco pikirannya kalo pacar sendiri jalan bareng sama cowok lain, bos?"
Kata Bos menurut Jungkook itu adalah ejekannya Taehyung. Jungkook tau itu,
"T-tapi kak, t-tadi Kak Mingyu dateng ke sini, dia mau ketemu sama aku,"
"Dan lo mau?"
Skakmat.
"—Jalan sama mantan disaat pacar kuliah, bagus banget hidup lo Jungkook,"
Jungkook terisak. hatinya udah terlampau sakit mendengarnya, Taehyung begitu kejam kalo bicara.
"Dengerin adek dulu, Kak. Hiks.."
Taehyung kaget, Jungkook panggil dirinya dengan sebutan "Adek" lagi? Gasalah?
Taehyung jadi keinget masa lalu, ah—tapi dia lagi gamau bernostalgia, Jungkook telak selingkuh.
"Mingyu cuma ajak aku ke cafe kok, hiks.."
Taehyung ambil tangannya dari genggamam Jungkook. Ditaruh didepan dada. Memandang Jungkook sengit.
"Jungkook, Lo tau kan seberapa besar sayangnya gue ke lo? Sayang dan cinta sekali, tapi udah tau kayak gini? Lo selingkuh dibelakang, ck. Udahlah, gue capek."
"K-kak, hiks.."
Jungkook udah sembab, ngga kuat sama Taehyung yang segini jadi marahnya.
"Mending, lo balik sana kerumah lo. Muak sekali pacaran sama lo, Jungkook. Udah ah—capek, tau?"
Taehyung beranjak dari sofa, Jungkook raih tangan Taehyung dan didudukkan kembali disofa sana.
Mata mereka beradu, Jungkook dengan mata merah dan sembamnya tatap Taehyung dengan lekatnya,
Hembusan nafas dari Jungkook begitu terdengar ditelinga Taehyung. Manik elang Taehyung tatap ogah-ogahan pada manik legam Jungkook.
"Mmmpp—shhh-ashh"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gembul - taekook ☑
Fanfic" Mau es krim sama coklat yang banyak, Bubu! " - jjk. " Ngga ada es krim, apalagi coklat, Mbul. Nanti sakit lagi gigi kamunya. " - kth.