Taehyung buat jarak, dan menatap kejadian satu menit lalu yang dia lakukan.
Jungkook dengan mata yang tertutup dengan kedua tangannya, dan tidak lupa kalo sekarang Jungkook ini sudah full naked.
"Astaga—sayang?!"
Jungkook dilihat gelengin kepalanya cepat.
"J-jangan K-kak! Hiks.. T-takut.."
Taehyung menatap Jungkook tak percaya, dia salah. Dia baru ingat sama kejadian beberapa menit lalu, untung aja udah sadar dari pengaruh alkohol.
Menatap leher Jungkook yang udah banyak bercak merah disana, apa iya—gue lakuin itu semua?—batin Taehyung.
Mengelus pipi Jungkook, sebelumnya Taehyung ambil selimut disebelah berniat buat tutupin seluruh badan Jungkook yang telanjang.
"Sayang—" lirih Taehyung sambil mencoba menyentuh tangan Jungkook yang menutupi wajahnya.
"N-ngga Kak! Hiks.. Ngga mau!"
Taehyung sedih dan tersiksa. Dia jadi merasa bersalah, apa iya dia berniat perkaus Jungkook tadi?
Pikirannya kalang kabut, efek alkohol benar benar buat Taehyung kacau.
"Jungkook, liat Kakak dulu sini, sayang"
"Hiks..—K-kak Taehyung jahat!"
"Sayang, maaf"
Jungkook membuka kedua telapak tangannya, bisa Taehyung lihat kalau mata Jungkook sekarang benar benar sembab.
Si Dominan jadi merasa tambah bersalah sekarang.
"K-kak—hiks.."
"I-iyaa sayang?"
"K-kenapa, K-kak?"
"K-kenapa apa nya?"
"Kenapa Kakak tega ngelakuin hal itu Kak! Hiks.."
Taehyung tersentak waktu Jungkook teriak barusan, Jungkook kembali menangis kencang disana,
"Jung—"
"A-apa sebegitu murahnya aku dimata Kakak, iya?"
"Ngga!—Jung dengerin Kakak dul—"
"Tau? A-aku takut, Kak..hiks.."
Jungkook mengeratkan selimutnya, serius—ini dingin, karena Taehyung tadi membuka semuanya.
"M-maaf sayang, a-aku tadi terpengaruh alkohol,"
Jungkook terus meronta saat Taehyung ingin memegang tangannya.
"J-jangan sentuh, K-kak! hiks.. T-takut.."
Taehyung menggelengkan kepalanya cepat, "Ngga, Jungkook. A-aku udah sadar sekarang, j-jangan takut, hm?"
Jungkook menggelengkan kepalanya lagi, masuk dalam selimut, Taehyung jadi tambah bingung.
Ingin meraih, tapi Jungkook akan marah besar.
"Jungkook, maafin Kakak"
Terlihat Jungkook masih menggeleng dibalik selimut. Taehyung membuang nafasnya kasar, "A-aku gabermaksud macem macem sama kamu, sayang. itu ngga ke kontrol, a-aku lagi mabuk tadi, Jungkook."
Jungkook kembali memunculkan kepalanya dan menatap Taehyung sendu.
"Hiks..A-aku tau Kak Taehyung lagi mabuk, t-tapi g-ga gini juga K-kak, takut tau?"
"Sayang.."
"A-aku juga punya batasan, Kak. hiks.."
Taehyung mengangguk patuh mengerti, "A-apa yang aku lakuin sama kamu, Jung?"
Jungkook menatap Taehyung ga percaya.
"Ga ingat?" gelengan sebagai jawaban.
"K-kak, a-aku gamau inget semua kejadian tadi lagi, sumpah—a-aku takut sekali K-kak hiks.."
"I-iya sayang. Maafin aku ya?"
Jungkook mengangguk, Taehyung tersenyum.
"Coba lihat leher kamu, sini hm?"
Jungkook mendekat pada Taehyung dan memperlihatkan tanda ungu kemerahan yang jelas tercetak dileher putih Jungkook.
Taehyung menatapnya sendu sekaligus sedih, bukan ini yang Taehyung mau.
Tidak ingin merusak Jungkook terlebih dahulu,
Taehyung mementingkan perasaan nomer satu dari pada hawa nafsu.
Jungkook mendongak saat jari jari Taehyung menyentuhnya. "S-sakit tidak?"
Menggeleng sebagai jawaban. "Ngga sakit, cuma t-takut."
"Eh—J-jungkook, maaf serius."
"I-iya, Kak. Udah aku maafin,"
Taehyung senyum mengangguk,
"Aku yang buka semua pakaian kamu ini?"
"I-iya,"
"Yatuhan, sayangku—maafin pacarmu ini, hm? nafsu sayang,"
"I-iya udah Kak. J-jangan dibahas"
Taehyung mencium pelipis Jungkook.
"Jungkook?"
Jungkook menoleh, "Hum?"
"A-aku belum masuk kan tadi?"
SUNGKEM SINI!
UDAH EMPAT KALI GUE APDET DALAM SEHARI INI WOY!
GAADA YANG MAU BERTERIMAKASIH APA SAMA BUNDA?!
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gembul - taekook ☑
Fiksi Penggemar" Mau es krim sama coklat yang banyak, Bubu! " - jjk. " Ngga ada es krim, apalagi coklat, Mbul. Nanti sakit lagi gigi kamunya. " - kth.