13

1.5K 266 38
                                    

Sorry for typo.

☆☆☆☆☆☆

Langit sudah berubah menjadi jingga, dan New masih duduk di bangku taman. Ia masih melamun seorang diri.

Setelah tadi keluar dari kafe tempat ia dan Kyu bertemu, New langsung berjalan ke taman.

Ia berdiri lalu berjalan ke pinggir jalan untuk menghentikan satu taksi. Setelah beberapa menit, taksi itu berhenti di depan sebuah bar.

New keluar dari taksi dan memasuki bar tersebut.

Baru saja masuk, bau alkohol dan asap rokok sudah menyusup ke hidung bangirnya.

New langsung berjalan ke meja bartender dan duduk disana. Ia memesan 1 gelas Martini - salah satu jenis cocktail.

Setelah beberapa menit, bartender mengarahkan satu gelas ke depan pemuda manis itu. Ia meneguknya tanpa sisa.

Ia memberi kode agar bartender menuang kembali cairan cocktail itu ke gelasnya.

Hingga tiga gelas sudah ia teguk, namun New masih merasa kurang.

Ia akhirnya memesan sebotol red wine.

☆☆


21.17 KST

Younghoon meraih ponselnya yang berdering di atas nakas. Ia cukup heran melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

Pemuda tampan itu akhirnya mengangkat telfon tersebut.

"Halo?" Sahut Younghoon. Ia bisa mendengar kekehan dari seberang sana dan juga gumaman tidak jelas.

"Lo baik-baik aja kan? Lo dimana?" Younghoon mulai khawatir karena nada suara pemuda di seberang sana tidak jelas dan hanya terdengar kekehan.

"Gue di bar xxx." Sahut suara di seberang sana, lalu sambungan itu berakhir.

Younghoon dengan cepat meraih jaket denimnya dan sebuah kunci mobil. Ia keluar apartemen lalu berjalan ke lift untuk turun ke basement dimana mobilnya terparkir.

Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia khawatir.

☆☆

New meletakkan ponselnya begitu saja di atas meja lalu menjatuhkan wajahnya di atas meja itu.

Ia memejamkan matanya. Baru saja ia telah menghubungi rekan kerjanya.

Ia tidak tahu harus menghubungi siapa, di kepalanya hanya orang itu yang dia ingat.

Beberapa menit memejamkan mata, New merasakan lengannya ditarik.

Ia berusaha melihat siapa yang menghampirinya. Ia tersenyum ketika sadar orang yang datang adalah orang yang ia hubungi tadi.

Pemuda manis itu memeluk tubuh semampai pemuda tampan yang menatapnya khawatir itu.

"Gue kira lo gak dateng. Heheh." Kekehnya di ceruk leher Younghoon - pemuda tampan yang tadi ditelfon New.

"Ayo balik." Younghoon melepaskan pelukan New lalu berjongkok di depan pemuda manis itu.

Mengisyaratkan agar New naik ke punggungnya. Namun tidak ada reaksi dari New.

Younghoon menoleh ke belakang dan menemukan New yang mempoutkan bibirnya kesal.

"Ayo." Ucap Younghoon.

New menarik lengan Younghoon agar kembali berdiri dan berhadapan dengannya.

Memegang kedua kerah jaket Younghoon lalu berjinjit agar wajah mereka semakin dekat.

Younghoon tidak sempat bertanya ketika bibir pemuda manis itu sudah terlebih dahulu menempel di bibirnya.

New melumat bibir bawah dan atas Younghoon dengan berantakan.

Sedangkan pemuda tampan itu masih blank. Ia menahan tengkuk New agar pemuda manis itu berhenti.

Ia menatap lurus ke manik kembar New yang menatapnya putus asa.

"Lo mabuk. Kita harus balik." Lalu Younghoon menggendong bridal style lelaki manis itu.

Setelah sampai di mobil, mereka masih diam. Younghoon melajukan mobilnya ke arah apartemen mereka.

Setelah beberapa menit, mereka akhirnya sampai.

Younghoon kembali menggendong tubuh mungil New menuju unit apartemen mereka.

Setelah masuk ke apartemen, Younghoon menurunkan New di sofa.

"Biar gue ambilin minum." Ucap pemuda tampan itu dengan nada masih cemas.

New menahan lengannya dan menarik Younghoon hingga jatuh duduk di sampingnya.

Kemudian ia kembali menyatukan kedua benda kenyal itu. New melumat kasar bibir sang dominan. Meskipun Younghoon hanya membiarkannya.

"Nghh.."

Pertahanan Younghoon runtuh ketika desahan halus keluar dari mulut New.

Ia akhirnya memimpin ciuman basah mereka dan membawa tubuh New ke atas pangkuannya.

Tangan New dengan kesulitan membuka jaket denim milik Younghoon tanpa melepaskan ciuman mereka.

Ciuman itu akhirnya diputus oleh Younghoon. Ia menatap wajah New yang sayu.

"Stop. Gue gak mau lo pas lagi gak sadar gini." Younghoon kemudian mencium kening New lama.

Ia menggendong koala tubuh mungil itu untuk ke kamar lalu masuk ke kamar mandi.

Ia meletakkan tubuh New di atas westafel.

"Biar gue cuciin wajah lo." Younghoon mengambil satu botol sabun pencuci wajah lalu menuangkannya ke tangan.

Dengan telaten ia membersihkan wajah pemuda manis itu.

Setelah itu, Younghoon mengambil satu sikat gigi dan odol lalu menggosokkan gigi New.

Kemudian ia mengeringkan wajah New dengan satu handuk kecil.

New tiba-tiba menangis dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Younghoon.

"Maaf." Gumamnya.








Tbc

Heheh

Portrait Of You - Bbangnyu [Completed] - Under RevisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang