26. Ngidam

1.4K 198 27
                                    

Sorry for typo ~

Nanti tolong baca note paling bawah ya..makasih 😊

☆☆☆☆

New duduk diam memperhatikan Younghoon mengobati luka di telapak kakinya.

Pemuda manis itu memainkan ujung hoodie kebesaran yang dia kenakan. Ingin membantu kekasihnya, namun tidak berani setelah tadi dia disuruh diam.

Ia meringis ketika melihat pemuda tampan di depannya menahan perih ketika membersihkan goresan lukanya dengan alkohol.

Lalu dengan hati-hati ia oleskan obat merah kemudian dibalut kain kasa dan plester luka.

Namun Younghoon kesulitan. Akhirnya New mendekat. Dalam diam, ia mengambil alih kain kasa yang belum membalut sepenuhnya telapak kaki kekasihnya.

Lalu ia tempeli dengan plester luka. Tangan mungilnya merapikan semua peralatan yang Younghoon pakai lalu berusaha berdiri.

"Biar aku." Younghoon membawa New duduk kembali di sofa lalu mengambil peralatan p3k dan meletakkannya kembali ke tempat semula.

Beberapa menit kemudian Younghoon ikut duduk di sofa..tak jauh dari New. Masih saling diam.

New pun cukup gelisah dan takut memulai pembicaraan..karena Younghoon sebelumnya meminta dia pulang. Seperti memberitahu jika pemuda tampan itu butuh waktu sendiri.

"Udah jam 22.17. Kamu mandi pake air hangat dulu sebelum tidur. Biar aku siapin." Younghoon kemudian berdiri lalu berjalan ke arah kamarnya.

New dengan cepat menyusul lalu memeluk pinggang kekasihnya dengan erat.

Ia membenamkan wajahnya di punggung bidang tersebut.

Isakannya tidak keluar lagi. New tidak ingin bayinya akan terpengaruh jika dia kelelahan dan stress.

"Aku mau sama kamu." Lirih New.

Younghoon menghela nafas kasar. Ia menatap kedua lengan yang memeluk pinggangnya.

"Kamu mandi dulu. Biar segar." Balas Younghoon.

New menggeleng.

"Aku temenin." Lanjut Younghoon.

Akhirnya New menurut. Mengikuti Younghoon ke kamar mandi. Pemuda tampan itu berdiri dengan tangan bersedekap, bersandarkan westafel menemani New yang berendam di bathub.

Pemuda manis itu menggosok kulit seputih susunya dengan pelan.

Setelah selesai, Younghoon memberikan handuk dan bathrobe. Kemudian dia berjalan keluar terlebih dahulu....

Pemuda tampan itu mengambil sebuah kemeja putih dan satu celana kaos pendek miliknya di lemari. Lalu diberikan kepada New.

Lelaki manis yang merupakan belahan jiwanya itu hanya mengikuti. Lalu ia mengenakan pakaiannya.

Tidak ingin protes karena melihat wajah Younghoon yang masih beraut datar.

New kaget melihat sudut kamar dekat meja nakas di pinggir ranjang yang berantakan. Tadi dia tidak sempat melihat karena langsung mengikuti Younghoon ke kamar mandi ketika masuk kamar.

"Kamu tidur di kasur. Anggap aja gak liat kekacauan ini." Ujar Younghoon. Ia mengambil sebuah bantal dan satu selimut untuknya, lalu dia berjalan ke arah sofa panjang di dekat jendela.

New masih berdiri di pinggir ranjang. Younghoon sudah berbaring di sofa dan  menatap lelaki manis yang kini juga menatapnya.

Lelaki manis itu masih diam tidak bergerak dari tempatnya berdiri sedikit pun. Menggigit bibir bawahnya sedikit. Wajahnya memasang raut sendu.

"Kenapa?" Tanya Younghoon. New masih ragu untuk mengyampaikan apa yang ia rasakan.

Jemarinya bergerak gelisah. Younghoon makin penasaran.

"Bilang aja. Jangan diem kayak gitu." Younghoon kembali bersuara.

"I-ituu..aku..mau..es krim..rasa matcha." New akhirnya berhasil mengucapkannya. Ia memicing setelahnya. Takut melihat reaksi kekasihnya.

Younghoon kini sudah terduduk kembali. Memijit pelipisnya sebentar, setelah melihat jam di dinding kamar.

"Ini udah lewat jam 11 malam. Nanti kamu dan adek sakit." Younghoon berdiri. Mendekati New. Berusaha menjawab dengan nada setenang mungkin...

Tangan kanannya terulur untuk mengelus pelan pipi kekasihnya yang semakin berisi. Menggemaskan.

New seketika mempoutkan bibirnya. Memasang wajah paling sendu.

Lelaki jangkung itu akhirnya menarik New ke dalam dekapannya. Lalu menciumi dahinya pelan.

"Tidur, ya? Besok kita cari es krim matcha. Adek pasti paham kalo sekarang udah malam. Nanti Papa-nya sakit." Ucap Younghoon dengan tenang.

New mendongak dengan mata berkaca-kaca. Mengecup bibir Younghoon sekilas.

Lalu memeluk tubuh tegap itu dengan erat.

"Hmm..yaudah. Tapi tidur bareng." Pinta New dengan manik karamelnya yang begitu indah menatap Younghoon penuh harap.

Younghoon mana bisa menolak? Demi lelaki yang paling ia sayangi dan juga bayi mereka.

Meskipun Younghoon masih marah, tapi dia tidak ingin menyakiti lelaki manis kesayangannya itu.

Cukup tadi saja dia membuat New menangis berjam-jam dan mencarinya dengan khawatir.

Younghoon berbaring di kasur lalu New ikut naik dan berbaring di sebelah kekasihnya.

Younghoon membawa kepala New untuk tenggelam di dadanya lalu menciumi dahi lelaki manis itu cukup lama.

"Aku minta maaf." Bisik New di dada Younghoon..

Younghoon mencium bibir plum semerah cherry itu pelan dan menyesapnya dengan lembut. New pun menikmati perlakuan lelakinya.

"Bahas besok aja. Sekarang ayo tidur. Selamat malam adek." Younghoon mengecup perut New dari luar kemejanya sebentar lalu kembali membawa lelaki manis itu ke dalam pelukannya.

Ia menarik pelan selimut untuk menyelimuti mereka berdua. Lalu menekan tombol off pada remot lampu kamar dan menyisakan lampu tidur yang ada di atas nakas.

Keduanya akhirnya menyelami mimpi masing-masing.













Tbc

Ini membosankan gak?
Konflik mulu :(

Padahal belom minta restu ortu Bbang

Menurut kalian gimana dr awal part sampe di part ini?

☆☆☆

Aku th kehilangan kepercayaan diri buat nulis.
Rasanya, kayak gk pede aja buat lanjut.
Kayak ini cerita th gaje banget.
Alurnya gk jelas.
Tpi aku gk tega buat unpub :(

Help me.....😥

Portrait Of You - Bbangnyu [Completed] - Under RevisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang