22. Awal

1.5K 216 13
                                    

New kembali masuk kerja setelah cuti 2 minggu. Kontrak kerjasama dengan perusahaan tempat Younghoon menjadi model akhirnya diperpanjang.

Berkat permintaan Younghoon kepada Papanya - Pemilik perusaahn Kim corp.

New menghela nafas berat ketika telah duduk di kursi kerjanya. Ia mengusap pelan perutnya yang masih terlihat datar meski sudah sedikit berisi dari biasanya.

"Daddy kamu nih salahin. Papa kan mau kerja santai cuma depan komputer malah jadi motret dia lagi." Curhat New ke arah perutnya. Menganggap jika janinnya akan mendengar.

Bibirnya mengerucut lucu. Menatap kesal ke arah komputer, dimana jadwalnya ditampilkan.

Pintu ruangannya diketok, New mempersilakan masuk.

Wajahnya semakin tampak kesal.

Ada Younghoon di depan pintu. Berdiri tampan dengan beberapa paper bag di tangannya dan juga senyuman tampan.

Ia melangkah mendekati kekasihnya yang kini mengabaikan dirinya.

Ia berdiri di belakang kursi kerja New lalu menunduk agar dapat memeluk leher si manis. "Kenapa, hm?" Tanya pemuda tampan itu dengan meletakkan dagunya di atas kepala New.

"Berat, ih. Lepasin. Sana duduk di sofa." Usir New dengan nada kesal.

Younghoon menarik lepas lengan New dari keyboard dan memutar kursi itu untuk berhadapan dengannya.

Younghoon dengan mudah menggendong tubuh mungil itu ke dalam pelukannya lalu ia bawa ke sofa ruangan tersebut.

New pun tidak protes. Ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang kekasih. Menghirup banyak-banyak aroma yang menguar dari tubuh Younghoon yang menjadi candunya.

Pemuda tampan itu duduk di sofa dan meletakkan New di atas pangkuannya.

Menyampirkan poni sang kekasih yang hampir menutupi mata.

Lalu mendaratkan beberapa kecupan di bibir plum selembut permen kapas itu karena gemas.

New menikmati setiap kecupan yang mendarat acak di wajahnya.

"Kenapa bete, hm?" Younghoon kembali buka suara.

New menggeleng pelan. Mengeratkan pelukannya di leher sang kekasih.

"Pinter banget boongnya." Younghoon menarik pelan pucuk hidung mungilnya.

"Nanti adek marah lho kalo Papa-nya boong." Goda Younghoon.

New mendengus kesal.

"Capek. Bawaannya pengen tidur. Mau kerjanya yang santai aja. Tapi kamunya malah perpanjang kontrak." New meninju pelan dada Younghoon kesal.

"Heheheh. Maaf sayang. Kan kemaren gak tau kalo ada si adek disini." Younghoon mengusap pelan perut sang kekasih.

"Nanti ganti sama Hyunjae aja gimana?" Tawar Younghoon.

New menghela nafas berat. Ia sangat tahu Hyunjae juga punya kesibukan dengan jadwalnya.

"Gapapa. Udah terlanjur juga. Nanti aja pas udah 5 bulan baru minta ganti sama yang lain. Nanti biar kak Sangyeon yang nyari orangnya." Ucap New..

Younghoon masih menatap New dengan sedikit cemas. "Tapi beneran gapapa kan? Kamu kuat kalo berdiri lama-lama sambil megang kamera? Berat kan?"

New tersenyum manis.

New tersenyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, gapapa. Nanti aku hati-hati kok." Sahutnya.

New menoleh ke paper bag yang ada di atas meja. "Itu apa?" Tanyanya.

"Oh iya, ini vitamin sama makanan juga. Ayo makan siang dulu. Biar Papa-nya kuat dan adeknya cepat gede." New terkekeh mendengar kalimat Younghoon.

Ia sangat senang saat tahu Younghoon tidak membencinya dan janinnya.

Younghoon menyuapi sang kekasih dengan telaten. Banyak makanan yang biasanya New suka, sekarang dia gak suka.

Jadi Younghoon harus teliti dalam membeli makanan dan bertanya dulu kepada si manis. Agar tidak salah beli.

"Huek.." New seperti akan muntah, dia menutup mulutnya rapat.

Younghoon dengan cepat memegang pundaknya lalu membantu New ke toilet yang ada di ruangan itu.

Akhirnya New memuntahkan makanannya ke closet.

"Kok dikasih keju sih. Kan udah dibilangin." Protes New. Menatap kesal wajah Younghoon dari cermin.

Sedangkan pemuda tampan itu tepok jidat. Lupa. Saking paniknya jika New telat makan siang.

"Maaf sayang. Tadi buru-buru dan lupa ngasih tau pelayannya." Sesal Younghoon.

"Kita pesan lagi aja ya?" New mengambil tisu dari tangan Younghoon lalu mengusap mulutnya.

"Gak mau. Kita pulang aja." Younghoon cukup kaget.

"Tapi ada jadwal pemotretan 1 jam lagi, By." Ucap Younghoon.

"Batalin. Kita pulang. Kamu harus masak yang banyak hari ini." Titah New. Meraih tas di atas meja dan berjalan ke luar ruangan. Younghoon mengikuti di belakang.

Younghoon ingin protes tapi New kan sedang hamil. Ibu hamil biasanya sensitif kan? Jadi Younghoon tidak mau salah bicara lalu didiamkan New.

Paling buruk, New tidak mau bersama dia. Younghoon ngeri sendiri.

Lagian, perusahaan keluarga dia kok. Mau jadwalnya batal, juga gak masalah.

Cuma ya gak kebagian harta warisan aja ntar 😌.g

"Sabar..baru mulai. Nanti pas ngidam lebih parah." Younghoon menyemangati diri sendiri. Ia menyetir mobilnya ke arah apartemen mereka.

Sedangkan New duduk di jok penumpang dan melemparkan pandangan keluar jendela.

Tidak berminat bertatapan dengan kekasihnya.

Meski jemari mereka saling bertaut kokoh.

Younghoon tersenyum tampan. Mengusap punggung tangan New lalu mengecupnya.

"Saranghae." Gumam Younghoon pelan.

New masih bisa mendengar dan hanya tersenyum ke arah jalanan, walau Younghoon tidak dapat melihatnya.








Tbc


Hai..sorry telat up ya.
Dan ceritanya gaje.

Mood nulisku anjlok gegara belom dpt tiket Exo :(

Mohon doanya ya semua, biar besok aku kebagian tiket dan mood lanjutin work ini 😭🙏

Mohon doanya ya semua, biar besok aku kebagian tiket dan mood lanjutin work ini 😭🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Goodnight kakak2 😊 - Baby Mochii

Portrait Of You - Bbangnyu [Completed] - Under RevisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang