10 Anggur

604 55 15
                                    

Langkah yang telah dilalui sang Raja bersurai emas dalam kegelapan membawanya pada tempat yang benar benar sepadan dengan perjalanan panjangnya. Kilauan buah permata, pantulan sinar dari dedaunan lapis lazuli, juga jangan lupakan gemerincing suara sentuhan antara mutiara lautan & batu akik yang menggantung bagai juntaian anggur segar di kebun kerajaan Uruk

Apa yang dilihat Gilgamesh adalah bagian dari sebuah taman agung nan megah, taman yang hanya diperuntukan secara hormat untuk para dewa. Wajar memang jika hanya Dewa yang dapat menyambanginya, jika saja manusia biasa memijakkan kakinya disana, tiga perempat atau bahkan seluruh bagian dari taman akan hilang termakan kerakusan manusia, tapi tidak dengan Gilgamesh. Hanya rasa kagum yang terpancar dari sorot matanya, terlebih saat ia menemukan satu bunga yang terbentuk dari batu mulia kesukaannya. Warna yang menenangkan, memberi kedamaian dan mengingatkannya pada permaisuri tercinta, Safir

"Sudah berapa lama ya?"

Kala indra pengirimannya me dekat, bukan kehampaan yang ia cium, namun wangi lembut yang sejatinya belum pernah ia temui dari bunga jenis apapun. Begitulah keagungan para dewa, menciptakan hal sedemikian rupa tanpa membagikannya pada manusia

Dilanjutkan langkah sang Raja Uruk menyusuri taman dengab beribu keindahannya, tak terasa ia telah menapaki ujung dari taman dewa. Tersajikan pemandangan laut nan indah dengan deburan ombak yang mendominasi suara disekitarnya

Di atas sana Shamash menyaksikannya, ia meyakinkan dirinya bahwa yang ia saksikan sekarang adalah putera Ninsuna yang berpakaian dengan kulit bintang dan memakan dagingnya. Terkejutlah ia dan bertanya

"Tidak ada manusia yang telah kemari sebelumnya, tidak juga akan pernah ada satupun dari mereka yang sampai disana. Selama angin tetap bertiup ke arah lautan"

Kini bertatap mukalah Shamash & Gilgamesh dimana Shamash memutuskan untuk mendatangi dua pertiga dewa itu, berkatalah ia pada Gilgamesh

"Kau tidak akan menemukan kehidupan seperti yang kau cari!"

"Kenyataan bahwa aku telah bekerja keras dan tersesat ke dalam hutan belantara, apakah aku tidur dan membiarkan bumi menaungi kepalaku selamanya? Membiarkan mataku memandang matahari sampai aku terpesona pada pandangannya? Meskipun aku tidak lebih baik dari orang mati, setidaknya izinkanlah aku menatap cahaya matahari"

Percakapan antara dewa dan manusia sepertiga dewa itu terdengar sampai ke telinga penjaga taman, Siduri. Pasalnya ia memang hidup di taman pinggiran laut, ia yang menguasai tanaman merambat, membuat anggur untuk persembahan para dewa, dibekali mangkuk dan tong emas yang diberikan dewa untuknya, manik disela cadar dan kerudungnya tampak memandangi keberadaan Gilgamesh

Terkejut dengan pergerakan sang pemilik surai emas, bersegeralah Siduri memasuki areanya, menggerandel pintunya setelah memasang palang pada gerbangnya dan mundur beberapa langkah demi menghampiri pondok kecilnya. Mungkinkah ketakutan dan kekhawatiran menyeruak dalam hati sang pembuat anggur itu?

"Wahai pembuat anggur, kenapa kau menggerandel pintumu? Apa yang kau lihat sampai kau memalang gerbangnya juga? Aku Gilgamesh" tanya sang Raja Uruk

"Kalau benar kau yang diceritakan para Dewa, lantas kenapa pipimu tampak cekung, keputusasaan di hatimu dan wajahmu penuh tanda tanda orang yang habis bepergian jauh? Kenapa wajahmu terbakar oleh panas dan kenapa kau berkelana melintasi padang rumput dalam pencarian angin?" Jelas Siduri

Nafas tercengkat sepersekian detik hingga kembali lancar, terlintas ingatan tentang perjalanan panjangnya hingga saat ini. Jika saja bisa ia ceritakan satu malam bukanlah waktu yg cukup

"Karena saudaraku aku takut pada kematian, karena saudaraku aku tersesat melintasi padang rumput dan hutan belantara tanpa beristirahat dengan tenang. Tapi senang, pembuat anggur, sejak aku melihatmu, jangan biarkan aku menemui wajah kematian yang sangat aku takuti, sekalipun aku ada di taman terindah ini, jangan!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

King of Heroes [Gilgamesh x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang