11. Getting Closer

4K 685 53
                                    

"Seong lo abis ini mau kemana?"

Yunseong menoleh sekilas pada Yuvin yang bertanya padanya. Ia melirik jam tangan hitam yang melingkari pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul 3 sore.

"Pulang?"

"Temenin gue ayo survey tempat."

"Dih males banget."tolakan singkat yang keluar dari mulut Yunseong cukup untuk membuat Yuvin mengumpatkan 'babi'.

"Inget ya lo masih bagian dari perkap woy."

"Inget juga gue pj-nya handie talkie, bukan pj tempat."

Yuvin mengerang tertahan kala jawaban Yunseong selalu dapat membuatnya skak mat dan tidak bisa untuk membalas perkataannya.

Yunseong memilih untuk tidak ambil pusing dan beranjak keluar dari kelas yang sudah kosong itu.

Menyadari lawan bicaranya pergi, Yuvin buru-buru mengejar Yunseong dan masih berusaha membujuknya walaupun tau usahanya akan berujung sia-sia.

"Seong ayolah, gue traktirin bakso mang ucup dah."

"Murah amat gue seharga bakso."

Oh iya. Yuvin lupa ia sedang berbicara dengan sultan.

"Yaudah gue mahalin dikit, tambah pangsit dah pangsit."

"Kaga. Sekali gue bilang nggak ya nggak."Yunseong masih bertahan dengan pendiriannya.

"Yahilah lo tega bener dah sama temen sendiri. Pertemanan warkop kita cukup sampai di—"

Yuvin terpaksa menghentikan perkataannya kala tubuhnya bertabrakan dengan tubuh Yunseong yang berhenti secara mendadak.

Yuvin menggerutu sembari mengusap hidungnya yang sakit karena bertabrakan dengan kepala Yunseong.

"Anjir seong ngapain sih lo berhenti tiba-tiba? Ada lampu merah?"

Yunseong tidak menjawab namun seluruh atensinya jelas terfokus kepada sesuatu.

Yuvin tidak memiliki pilihan selain mengikuti arah pandang Yunseong. Ia mendengus keras saat mendapati sosok Kang Minhee berada tak jauh di depan mereka.

"Yaelah kirain ada apaan, bucin ternyata. Yaudahla gue duluan, tega lo. Gue ngambek bodo amat. Gue ngambek loh?!"

Masih tidak ada jawaban, Yuvin memutuskan pergi dari sana dengan mulut komat-kamit mengucapkan sumpah serapah untuk temannya yang lempeng itu.

Yunseong menajamkan pandangannya. Ia seharusnya merasa senang, namun perasaannya berubah menjadi waspada kala melihat adik tingkat kesayangannya itu sedang bercengkrama dengan sosok lain yang Yunseong kenali bernama Kim Minkyu.

Kandidat rival terberatnya.

Kedua insan itu masih belum menyadari keberadaan Yunseong sehingga ia harus menajamkan pendengarannya untuk mengetahui apa yang mereka bicarakan.

"Kamu udah selesai laprakknya?"Minkyu bertanya.

"Tinggal dikit lagi sih, kurang kesimpulan sama daftar pustaka aja. Kamu gimana?"

"Ambis banget ahaha. Aku malah baru masuk bagian hasil."

Kening Yunseong berkerut saat mendengarnya. Sepertinya ada yang janggal disini.

"Aku kan ga ada kerjaan. Beda sama kamu yang udah diincer sama banyak kating buat ikut organisasi sama lomba sana sini."

Minkyu tertawa renyah. "Kata siapa? Aku juga ga ada kerjaan kok, emang akunya aja yang ngga serajin kamu."

[✔️] Kakak Tingkat •hwangmini•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang