24. Kenapa Aku Menyukaimu

3.9K 665 63
                                    

Keduanya kini tengah berpelukan dengan nyaman di atas ranjang rumah sakit. Mengabaikan dering ponsel yang tidak berhenti berbunyi karena banyaknya ribuan pesan masuk dari teman-teman mereka yang meminta penjelasan atas maksud dari postingan dan caption Instagram tadi.

"Kak hp-nya bunyi terus tuh."Minhee terkekeh geli.

Yunseong mengerang malas dan melepas pelukan mereka. Ia meraih kedua ponsel mereka dan mematikannya sebelum meletakannya lagi di atas meja.

Yunseong kembali menarik Minhee ke dalam pelukannya.

Keduanya hanya terdiam, tidak ada satupun dari mereka yang berniat untuk membuka suara dan memecah keheningan yang menyelimuti ruangan bernuansa putih itu.

Tapi baik Minhee dan Yunseong sama-sama menikmati saat-saat keheningan itu. Saat dimana hanya terdengar suara deru nafas mereka yang saling bertubrukan serta suara detak jantung yang keduanya yang saling bersahutan.

Rasanya menyenangkan.

"Kak."Minhee menyerah dan membuka suaranya.

"Hm?"Yunseong hanya bergumam sebagai balasan. Tangannya sedari tadi sibuk memainkan surai jelaga Minhee. Sementara Minhee sedari tadi hanya memainkan jemarinya pada dada yang lebih tua.

"Kakak kenapa bisa suka sama aku?"

"Maksudnya, kita kan ga pernah ketemu sebelumnya, terus kok kakak bisa suka sama aku?"Minhee memperjelas pertanyaannya.

Yunseong tersenyum kecil.

"Kakak punya cerita, mau dengerin gak?"

Kedua alis Minhee terangkat bingung saat Yunseong malah hendak bercerita alih-alih menjawab pertanyaannya. Namun ia hanya bisa menganggukkan kepalanya pasrah.

"Ceritanya gini, ada cowok, mahasiswa, kakak tingkat angkatan 2018, cuek, gak peduli sama lingkungannya."Yunseong memulai ceritanya.

Minhee mendengarkan dengan saksama, masih dengan jemari yang bermain di atas dada yang lebih tua.

"Cowok itu dipaksa buat jadi panitia ospek kampus."

"Di hari pertama ospek, kakak tingkat itu nggak sengaja ngeliat mahasiswa baru yang telat karena katanya kaos kakinya nyelip di rak meja belajar. Parahnya lagi, setelah disuruh masuk ke barisan, maba itu malah jatoh. Ceroboh banget kan?"

Jemari Minhee berhenti bergerak.

Tunggu.

Kenapa ia merasa familiar dengan cerita itu?

"Besok paginya, kakak tingkat ini lagi pengen istirahat setelah semalaman begadang jaga barang. Eh dia malah ketemu si maba ceroboh itu, masih pagi banget, lagi ngasih makan kucing kampus sambil diajak cerita. Terus pas maba itu mau pergi, dia kesandung dan jatuh di semak-semak. Lagi, ceroboh banget."

Tidak salah lagi.

Minhee mengenal sosok yang ada di cerita Yunseong. Sangat mengenalnya.

"Besoknya lagi, kakak tingkat ini pengen beli kopi di minimarket. Karena capek dan lemes, dia nggak sengaja jatoh dari motor. Terus ada yang bantuin dia berdiri lagi."

"Ternyata si maba ceroboh itu. Setelah bantuin berdiriin motor, maba itu nempelin plester gambar spiderman di tangan si kakak tingkat yang luka. Terus ngomong 'gak usah malu jatoh dari motor, kan kakak bukan spiderman'."

Yunseong terkekeh pelan. "Padahal jatoh dari motor sama spiderman gak ada hubungannya. Aneh emang, mana gitu ceroboh lagi."

Minhee mengangkat kepalanya untuk menatap pacarnya. Sementara yang ditatap sedari tadi hanya menatap lurus ke arah langit-langit kamar rumah sakit.

"Besoknya lagi, kakak tingkat itu lagi istirahat pagi-pagi di minimarket kemaren. Pas lagi ngopi, dia ga sengaja liat ada mobil yang hampir nabrak pejalan kaki. Eh rupanya maba ceroboh itu, lagi nolongin kucing yang luka di tengah jalan."

"Kakak tingkat ini tanpa sadar malah merhatiin maba itu, keliatan panik dan bingung sama kucing yang terluka di gendongannya. Terus temennya ngejemput, maba itu akhirnya pergi ninggalin si kucing dengan raut wajah sedih."

"Kakak tingkat ini akhirnya penasaran dan ngedeketin kucing yang luka itu. Dia ngeliat kucing itu lagi makan dry food yang dikasih si maba ceroboh. Lucunya, di badan kucing itu ditempelin sticky note warna biru."

"Sticky note itu bertuliskan permintaan tolong kepada siapapun yang ngeliat buat nolongin kucing itu. Dan si maba ini ternyata ga sengaja ninggalin pulpennya di dekat kucing itu, ceroboh banget kan?"

Yunseong menundukkan kepalanya. Dan kedua pasang iris mereka bertemu.

"Kakak tingkat itu akhirnya sadar bahwa dia selama ini tanpa sengaja malah merhatiin si maba itu. Dan saat itu juga, dia tau bahwa dia udah jatuh cinta sama si maba ceroboh itu."

Minhee hanya diam mendengarkan dengan jantung yang berdegup kencang.

Yunseong merogoh sakunya. Membuat Minhee bertanya-tanya dalam hati.

Jantung Minhee terasa hampir loncat dari tempatnya saat melihat Yunseong mengeluarkan sebuah pulpen dengan tempelan sticker nama 'Kang Minhee' yang sudah memudar.



"Kakak tingkat itu adalah Hwang Yunseong."


"Dan maba ceroboh itu adalah Kang Minhee."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔️] Kakak Tingkat •hwangmini•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang