7

2.3K 199 36
                                    

Cklek

Gua baru anterin Eon balik lagi keruang rawat dia, sekarang menunjukan pukul 21.52

"Jisung, kamu ga pulang?"

Gua diem sebentar ngedenger pertanyaannya.

Apa boleh gua jujur dari sekarang? Tapi, ngeliat raut wajahnya yg ceria itu ngebuat gua nahan kenyataan pahit itu untuk sekarang.

"Enakan disini. Lu keganggu kalo gua disini malam ini?"

"Ehh? Engga juga. Aku takut kamu dicariin sama keluarga kamu."

Gua ga jawab yg itu kali ini, gua memilih buat lepasin mantel dan perlengkapan yg tadi dipake Eon.

"Jisung, bentar lagi aku boleh pulang"

"Iya gua udah denger dari suster. Kenapa? Ada yg lu pengenin?"

Tanya gua dan dia ragu2 buat jawab. Sampe alis gua bertaut dan bertanya lagi sama dia

"Kenapa gelisah?"

Dia mulai membuka mulutnya

"Aku pengen cerita ke kamu. Tapi aku ga yakin kamu mau dengerin."

Gua makin nautin alis.

"Kenapa engga?"

Tanya gua setelah nyuruh dia duduk diranjangnya dan gua disebelahnya.

"Aku cerita yaa.."

Gua cuma ngangguk sambil senyum. Lucu, mau cerita aja pake izin dulu deh.

"Selama ini aku sendirian, Sung. Dirumah ga ada siapa2, dan kalau aku sepi aku pengen banget ceritain semuanya, tapi sama siapa?"

"Papa mama selalu ga dirumah, aku yg nahan semuanya sendiri. Hara dia ga mungkin 24 jam ada disisi aku. Aku benci harus sakit seperti ini, aku ga bebas."

"Seperti yg kamu liat sekarang. Betapa lemahnya tubuh ini. Aku gamau buat kamu selalu repot dan aku yg selalu tergantung dengan kamu."

"Setelah sampai sini, kita kembali seperti dulu saja Jisung. Aku sangat berterima kasih atas perlakuanmu padaku. Tapi, kau tidak seharusnya repot merawatku sedemikian rupa."

"Yang pertama kita bukanlah sepasang kekasih. Kedua, kita tidak begitu dekat. Kurasa, tidak seharusnya begini."

Gua diem dan dengerin setiap kata kalimat yg keluar dari mulutnya dan membuat pipinya basah karena tetesan air mata.

Gua perlahan usap pipi basahnya itu pelan yang ngebuat dia noleh ke gua.

"Bohong"

Gua liat jelas dia tautin alis yg nandain dia ga ngerti ama ucapan gua barusan.

"Lu bohong meminta kita seperti dulu lagi."

"Aku--"

"Yang pertama, tadi lu bilang kesepian dan mau cerita semua yg lu rasain. Kedua, sekarang ini lu sedang bercerita pada siapa?"

"Gyreon, walau lu bilang cukup sampai disini, itu ga akan pernah terjadi. Gua sudah sampai sini, dan ga akan nyerah gitu aja karena kualahan atau lelah."

"Jangan buat hati lu harus menahan kebohongan karena ulah mulut lu. Dan lu perlu tau, gua ga akan pernah nyerah buat lu"

Iya, karena emang gua udah janji dan satu alasan paling kuat adalah wanita didepa gua sekarang yg sedang menatap gua tepat dimata gua ini,

"Kamu keras kepala"

Dia terkekeh tapi malah gamau natap gua lagi. Asli gua kaga ada maksud gombal, itu tulus.

The Bad Boy | Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang