"Bukankah gaya itu terlalu biasa?" komentar Jungkook yang diangguki oleh Jimin, sementara Taehyung masih terfokus menikmati vidio porn koleksinya pada layar monitor.
"Harusnya dia sedikit memberikan tekanan agar desahan wanita itu semakin liar." tambah Jimin ikut mengomentari.
Dering ponsel Taehyung terdengar, lelaki itu segera menjawab panggilan masuk yang berasal dari kekasihnya.
"Ya, Bae. Ada apa?"
"Aku tentu saja di rumah bersama Jimin dan Jungkook."
"Ti—tidak, kami tidak melakukannya. Kami hanya sedang mengobrol biasa."
Jimin dan Jungkook saling berpandangan, keduanya tersenyum lebar dan sedetik kemudian suara desahan dari speaker komputer mengisi kamar Taehyung.
Taehyung tentu saja kesal, ia langsung menendang kursi yang diduduki oleh Jimin.
"LALALA ... apa? DUDUDU ... kami sedang bernyanyi dan mendengarkan musik."
"Baiklah nanti akan aku hubungi setelah selesai bermain, sampai jumpa." Taehyung memutuskan sambungan teleponnya, lalu menatap murka pada kedua sahabatnya itu.
Pokoknya mulai detik ini Taehyung sudah bertekad untuk memusnahkan semua barang laknat miliknya, mulai dari foto, vidio koleksi dan link film blue yang disimpannya dalam komputer pribadinya.
Jimin menatap wajah serius Taehyung yang berada di depan layar monitor. "Yak, kau yakin?" tanya Jimin memastikan bahwa Taehyung tidak akan menyesali perbuatannya.
"Tentu. Aku tidak akan melihat wanita lain lagi selain Joohyun," jawabnya penuh keyakinan.
Jimin dan Jungkook hanya bisa pasrah dan saling berpandangan saat Taehyung benar-benar mendelete semua koleksinya.
Taehyung memasuki kamar Namjoon tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu. Dilihatnya sang paman yang sedang menikmati semangkuk ramen.
"Paman, aku akan memberikanmu sesuatu yang berharga." ucap Taehyung dengan nada serius.
Namjoon menghentikan kegiatan menyeruput mienya. "Apa?" tanyanya dan kembali melanjutkan kegiatan makannya.
Taehyung mengeluarkan hardisknya dan meletakkan di atas meja. "Ini adalah rahasia diantara lelaki, di dalamnya ada begitu banyak bahan. Mulai dari vidio durasi pendek sampai panjang."
"Kenapa kau memberikannya padaku?"
"Karena hanya kau yang bisa kuberikan, tidak mungkin kuberikan pada Ibu."
Namjoon hanya diam lalu mengambil gelas minumannya.
"Tidak mau? Ya sudah." Taehyung kembali mengambil hardisk miliknya, namun dengan cepat Namjoon menahannya dengan sumpit ramennya.
"Pergilah."
"Cih, dasar jual mahal."
Hari terus berlalu, hingga akhirnya D-day. Hari dimana Taehyung akan menjalankan keinginannya untuk tidur bersama Joohyun. Keduanya kini sedang berbelanja bersama, dengan senang hati Taehyung mengikuti kemanapun langkah kaki kekasihnya itu.
"Taehyung-ah, apa ini cocok untukku?" tanya Joohyun yang kini tengah memoles lipstik merah pada bibirnya.
"Heum. Apapun yang kau kenakan selalu cocok," sahutnya sambil tersenyum.
Joohyun mengangguk, mengambil lipstik tersebut dan memasukanya dalam keranjang belanja.
"Bae, habis ini kita akan kemana?" tanya Taehyung penasaran, apakah Joohyun mengingat janjinya atau tidak.
"Um, aku akan langsung pulang karena keluargaku akan makan malam bersama."
"MWO?"
"Ke—kenapa?"
"Yak! Bukankah kau sudah berjanji padaku?"
"Janji apa?"
"KITA AKAN TIDUR BERSAMA!!!"
Semua orang yang berada di dekat mereka dalam store tersebut langsung memusatkan perhatian pada Joohyun dan Taehyung.
Joohyun menunduk malu, sementara Taehyung mendecak kesal. Lelaki itu langsung pergi keluar dari store meninggalkan Joohyun.
Joohyun menyelesaikan kegiatan berbelanjanya dan segera menyusul Taehyung sebelum kekasihnya itu pergi jauh.
"Taehyung." Joohyun meraih lengan Taehyung, sedikit terengah karena berlari mengejar langkah lelaki itu.
"Hah ... bisakah kita huh... membicarakannya?"
Taehyung melirik malas pada kekasihnya, terlalu kesal karena seminggu ini diberi harapan palsu. Hilang sudah angan-angannya untuk melihat tubuh indah Joohyun.
"Apa lagi?"
"Um— waktu itu aku tidak bermaksud mengiyakan untuk tidur bersamamu."
"Lalu?"
"Aku hanya ingin kita membicarakannya, bukan melakukannya. Kau paham maksudku? Hal itu terlalu berisiko, kau tau bukan aku akan masuk kuliah?"
Taehyung menghela napas, tangan kirinya menepis pegangan tangan Joohyun dari tangan kanannya. "Benar. Maaf karena tadi sudah membentakmu," ucapnya sambil mengusap kepala Joohyun dengan lembut.
"Ayo pulang, bukankah kau akan pergi makan malam bersama keluargamu?"
Joohyun mengembangkan senyumnya, kini tangannya melingkar dengan nyaman pada lengan Taehyung. "Kau akan mengantarku?"
"Tentu saja, Bae."
7 Agustus 2019
baejennie_Tertipu kau kim taehyung 😜
Usaha apalagi yang dilakukan Taehyung biar keinginannya terpenuhi?
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Innocent [VRENE]
Romance[ Complete ; R15 ] Bagi Kim Taehyung yang baru berusia 19 tahun, yang terpenting bukanlah masa depannya tapi rasa ingin taunya terhadap seks. Ia berkali-kali meminta hal tersebut pada kekasihnya, Bae Joohyun. Akankah ia mendapatkannya? (Book ini dar...