Tergeletak lemas aku menatap langit-langit kamar.
Tanpa sebuah makna tatapku menjadi kosong.
Menerobos dimensi lain, namun aku tetap terdiam disana.Inilah kekosongan.
Aku yang seolah hanya memandangi ragaku sebab sukma tengah bebas mencari mimpi.Kamu terlalu lemah kawan.
Terlebih hatimu yang dilanda resah dan hanya mampu berpasrah.
Segitukah perjuanganmu?Lepaskan saja air mata itu.
Tidak berpengaruh seberapa hebatnya kamu.
Hati dan syaraf tetap milikmu.Luapkan saja semua.
Tidak berpengaruh seberapa kuatnya kamu.
Hati dan syaraf tetap milikmu.Minggu, 4 Agustus 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Asmara
PoésiePertemuan aksara yang memicu kenangan. Memikat hubungan walau sebatas angan. Aku menyatakan iya pada puing-puing yang kau buat luka. Iya... Aku cinta luka yang kau ukir laksana permainan logika. Temui aku pada tempat biasa. Tempat dimana kamu terbia...