Kita atau Aku?

14 0 0
                                    

Detak ku malam ini seperti berada di ketinggian.
Takut untuk terjatuh namun tak dapat turun.
Melayang tak menentu.
Gemetar.
Telinga mendengung.
Napas sedikit terhambat.
Tenanglah kawan.  Tenang.
Cermin pun tak tenang.

Kita hanya berdua disini.
Hanya ada aku dan bayang-bayangku.

Seharusnya kita bertiga. Tapi pikiranku entah sedang pergi kemana.
Yaa..  Iya sedang mencari pembelaan atas apa yang hati rasakan.
Dan hati kemana? 
Tentu saja sedang berdiam diri menutup rapat ruang kendali.

Hanya aku dan bayang-bayangku.

Sudahlah.
Jangan lari.
Bantu aku menenangkan diri.

Raga,  pikiran dan hati mencoba bersatu kembali.
Mari kita berdiskusi tanpa suguhan kopi.

Cukup sekian halusinasi ini.
Biarkan kita saja yang memahami.
Sebab mereka menganggap kita berilusi.

Jumat, 2 agustus  2019

Sajak AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang