Bagi Ibang prioritas dia itu nomer 1 keluarga.
Baru dia sendiri.
Itu udah prinsip Ibang sejak lama. Dia bahkan gatau kalau hari ini dia udah ngelanggar prinsip dia sendiri.
Prinsip Ibang itu juga banyak.. kaya dia ga akan ngerebut punya temen.. ambil bekas temen atau bakalan ngeduluin temen.
Dan lagi lagi Ibang ngelanggar itu..
Hari ini dua prinsipnya udah kelanggar.
Hanya karena seorang cewek bernama Sharena.
"Iya Ma aku dirumah kok.. Nana ada kuliah sabtu ma. Iya nanti aku sampein."
Bohong..
Ibang bahkan gatau sekarang Nana lagi dimana..
Dirumah.. dikampus.. apa lagi jalan jalan?
Dia sama sekali belum bertemu kembarannya sejak dua kemarin malam.
Dia gatau sama sekali.
Karena sejak semalam dia sudah berada di apartemen cewek yang udah bisa bikin Ibang ngelanggar prinsip dia selama ini.
"Siapa?"
Tanya Rena setelah Ibang masuk kedalam apartementnya lagi.
"Mama."
"Mama kamu pulang?" Raut Rena berubah khawatir
Ibang geleng. "Engga kok.. cuma nanya keadaan rumah aja sama nanyain Nana."
Rena hanya ngangguk..
Cewek itu duduk disofa ruang tengah dengan kaki yang masih terbalut.. dia belum pulih waktu terkilir malem itu.
Dan kemarim dia baru pupang dari rumah sakit.
"Kamu engga pulang?"
Ibang geleng.. terus jongkok didepan Rena.. cewek itu terus nyisir rambut ibang dengan tangannya.
"Ga tega biarin kamu sendirian." Bales ibang.
Rena senyum..
Perlahan dia mencodongkan badannya ke arah Ibang.. lalu mendaratkan satu kecupan singkat di dahi cowok itu yang tidak tertutup rambut.
☕☕☕
Mark berjalan cepat keluar dari rumahnya..
Dia baru tahu kalau Rena absen dari kampus beberapa hari ini dari salah satu temannya.
"Serius? Berapa hari?"
"...
"Rumah sakit mana? Iya ini gua siap siap mau kesana."
"...
"Keluarganya? Keluarganya dateng ke Jakarta?"
Mark langsung ngehentiin langkahnya..
Tangannya yang barusan terulur untuk membuka pintu mobil berhenti di udara..
"Walinya Rama?"
"...
"Oh oke.. thanks." Jawab Mark kemudian dia tersenyum kecut.
Bukan kecewa.. sebenarnya Mark lebih merasa bahagia saat tahu jika Rena bersama Rama saat ini.. atau yang lebih akrab disapa Mark dengan Iqbal.
Hanya saja dia merasa sangat bodoh dan sudah gagal.
Dia sama sekali tidak berniat menyakiti Rena dengan memutuskan hubungannya secara sepihak.
Tapi bagi Mark itu satu satunya cara agar dia tidak terlalu dalam menyakiti cewek itu.
Meskipum dia tahu setulus apa Rena denganya.
"Mark? Lo ngapain bengong disini?"
Mark agak berjengit kaget saat sang kakak menepuk pundaknya pelan. "Bang Jae?"
"Lo mau keluar?"
Mark ngangguk..
Padahal dalam hatinya "Tadinya sih iya.. tapi sekarang engga."
"Yaudah hati hati."
Kata Jaehyun lalu berlalu dan masuk kedalam rumah.
Mark segera masuk ke mobilnya..
Dia bahkan gatau tujuannya mau kemana, tapi kepalang tanggung dia sudah rapi karena tadinya berniat menjenguk Rena.
☕☕☕
KAMU SEDANG MEMBACA
Semanis Kopi
RandomBagi kita, kopi lebih terasa manis... [Spin-off "ANJIRLAH"] . . #start20april2019