Kalau mau bilang Arjuna itu bucin.. emang iya..
Nyatanya sekarang dia nyerah dan ikut balik ke Jakarta bareng sama Nana..
Tadi sih pas masih di Villa Juna kelihatan ragu.. cuma dia gabisa nolak perintah Nana.. seakan dia bener bener ingin menunjukan kalau dia itu percaya apapun yang keluar dari mulut Nana.
Termasuk ancaman Nana bahwa jika cowok itu tidak mau ikut ke Jakarta besertanya.. dia sama sekali tidak mau berteman atau bahkan kenal dengan Juna.
"Yaudah kalau lo gamau temenan lagi sama gua kita pacaran aja."
Nana langsung nyubit lengan Juna.
"Diem lo blangsak."
"Sakit anjir."
"Lemah."
"Iya iya gua lemah."
"Bagus kalau nyadar."
Terus mereka diem dieman lagi..
Apalagi Nana juga ngantuk karena semalem dia gabis tidur karena bacotan Juna yang bikin dia kepikiran.
Meskipun sudah mendapat ijin dari sang Mama.. tapi tetap saja Nana merasa yang dilakukannya itu salah.
"Oh iya na.. lo ngomong ke cowok lo nggak kalau nginep di Bandung semalem?"
Nana noleh ke Juna dengan malas.. terus geleng.
"Lah.. gila lu. Ntar dia ngambek tau rasa."
"Ya kenapa harus gitu laporan?"
Juna ngangguk. "Ya kalau cewek gua sih bakalan gua suru laporan."
"Ya tapi sayangnya gua bukan cewek lo."
"Kan sekarang.. gatau nanti."
"Gua ngantuk gausah berisik."
"Tapi Na.."
"Apalagi sih?"
"Serius ini gua mau nanya."
"Apa lagi?" Saut Nana.
"Kalau misal lo selingkuh berarti cowok lo gatau dong?"
"Siapa yang selingkuh bambang?"
Juna ngedikin bahunya. "Ya siapa tahu nanti."
"Crigis banget sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Semanis Kopi
RandomBagi kita, kopi lebih terasa manis... [Spin-off "ANJIRLAH"] . . #start20april2019