Chanyeol dan Jinyeol tidak tahu kemana Chaeyoung akan membawa mereka. Wanita itu kemarin mengatakan akan mengajak keduanya ke suatu tempat. Chanyeol juga sedang cuti karena hari ini adalah hari ulang tahun Jinyeol sehingga ia hanya bisa mengiyakan ajakan Chaeyoung.
"Eomma kita mau kemana?" tanya Jinyeol yang sudah penasaran. Anak itu duduk di tengah-tengah Chanyeol dan Chaeyoung.
Chaeyoung menoleh sebentar lalu mengusap kepala Jinyeol sambil tersenyum.
"Kau akan tahu nanti." Sejak tadi hanya jawaban itu yang terlontar dari bibir Chaeyoung.
Wanita itu kembali menatap keluar jendela dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya. Berbeda dengan Chanyeol yang mengeriyitkan dahi saat mobil keduanya sebuah beberapa kawasan yang terasa tidak asing untuknya.
Karena perjalanan yang lumayan jauh Jinyeol sampai ketiduran di dalam mobil.
"Chaeyoung sebenarnya tempat apa yang akan kita datangi?" Chanyeol bertanya.
Sebenarnya sejak dirumah tadi ia sudah bertanya, namun Chaeyoung tidak menjawabnya. Wanita itu malah memilih mengajak Jinyeol ke mobil. Bahkan selama dalam perjalanan kalimat itulah yang pertama Chanyeol ucapkan karena sejak tadi Chaeyoung seolah-olah sedang mogok bicara dengannya.
Selama itu pula Chanyeol berpikir apa yang sebenarnya membuat Chaeyoung tiba-tiba bungkam seperti ini padanya.
Apa wanita itu marah dengannya? Tapi, Chanyeol merasa tidak melakukan kesalahan apapun akhir-akhir ini.
"Nanti kau akan tahu sendiri Oppa," balas Chaeyoung tanpa menatap ke arahnya. Wanita itu lebih memilih menatap keluar jendela kaca mobil.
"Apa kau marah padaku?" tanya Chanyeol lagi. Ia tidak suka Chaeyoung mengabaikannya seperti tadi.
"Tidak. Untuk apa aku marah padamu," balas Chaeyoung dengan nada datar. Ia sedang malas melihat Chanyeol.
"Lalu kenapa sikapmu seperti ini? Bukankah masalah diantara kita sudah selesai?"
Selesai?
Tentu saja masalah mereka sudah selesai, buktinya sikap Chanyeol sudah berubah padanya. Tapi, kini masalahnya ada pada Chaeyoung sendiri.
Kejadian beberapa hari yang lalu saat Chaeyoung tanpa sengaja melihat cincin itu masih melingkar di jari Chanyeol lah yang membuatnya seperti ini. Setiap kali melihat Chanyeol ia akan mensugesti dirinya agar tidak berharap lebih pada pria itu karena ia tahu tidak ada ruang di hati pria itu untuknya.
Chaeyoung melirik jarinya sendiri. Cincin pernikahannya masih melingkar di sana sedangkan ia sendiri tidak tahu dimana Chanyeol meletakkan cincin pernikahan mereka. Bisa jadi pria itu membuangnya dulu.
"Oppa," Chaeyoung menjeda kalimatnya. Tiba-tiba saja dadanya menjadi sesak dan matanya memanas, namun ia tetap berusaha menahannya.
"Dimana kau meletakkan cincin pernikahan kita?" tanya Chaeyoung.
Chanyeol diam. Wajah pria itu itu menjadi kalut dan panik. Kenapa Chaeyoung tiba-tiba menanyakan hal itu padanya?
"A-aku," Chanyeol tergagap.
"Tidak perlu dijawab kalau begitu." Chaeyoung kembali menatap keluar jendela.
Diam-diam Chanyeol melirik jari Chaeyoung yang tersemat cincin pernikahan mereka lalu melirik jari nya sendiri yang juga masih tersemat cincin pernikahannya dengan Jisoo.
***
Mobil yang mereka tumpangi memasuki sebuah pelataran luas yang terlihat asri. Mobil mereka melewati jalan yang hanya bisa dilewati satu mobil dengan berbagai macam bunga yang tumbuh dipinggiranya lalu berhenti di sebuah rumah besar berlantai dua dengan cat berwarna putih.
Chanyeol sempat tertegun saat memasuki pintu gerbang tadi. Ia ingat tempat ini. Walau sudah banyak berubah, tapi suasananya masih sama seperti dulu.
Chaeyoung menutup mata Jinyeol dengan kain lalu menggendongnya memasuki rumah itu diikuti Chanyeol di belakangnya.
Sesampainya di teras belakang Chaeyoung menurunkan Jinyeol lalu membuka penutup mata anak itu.
"Sekarang bukalah matamu."
Perlahan Jinyeol membuka matanya. Tatapannya langsung tertuju pada anak-anak yang sedang berdiri di tengah taman yang luas. Masing-masing mereka memegang balon berwarna biru dan ada juga yang putih. Di depan mereka sudah ada meja putih yang berisi kue ulang tahun dan beberapa bungkus kado. Di sekelilingnya juga sudah dihias dengan balon dan pita-pita ulang tahun.
"Selamat ulang tahun Jinyeol-ah," ucap mereka serentak.
Chaeyoung mengajak Jinyeol mendekati mereka lalu tanpa aba-aba anak-anak itu langsung mengerumuninya dan mengucapkan selamat ulang tahun secara pribadi. Chanyeol hanya menatap dari jauh tanpa berani mendekat.
Chaeyoung berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Jinyeol.
"Sekarang mereka semua adalah temanmu," ucap Chaeyoung.
"Mereka? Semuanya?" tanya Jinyeol tak percaya. Chaeyoung mengangguk sebagai jawaban.
Seorang anak perempuan seumuran dengan Jinyeol berjalan menghampirinya lalu memasangkan mahkota yang terbuat dari kertas ke kepala Jinyeol.
"Chaeng Eonnie bilang Jinyeol-ah adalah seorang pangeran dan seorang pangeran harus memakai mahkota," ucap anak itu dengan nada riang.
"Namanya Yerin," ucap Chaeyoung pada Jinyeol yang terlihat kebingungan. Lalu sedetik kemudian Jinyeol tersenyum bahagia.
"Terima kasih," ucap Jinyeol pada Yerin.
"Kenapa kau hanya berdiri disini seperti orang bodoh hyung?"
Chanyeol tiba-tiba dikagetkan dengan suara Sehun yang sudah berdiri di belakangnya bersama Lisa. Di samping mereka juga sudah ada Jongin, Jennie, dan Yoora.
"Cepat kesana. Anakmu sedang berulang tahun." Jongin mendorong Chanyeol untuk berjalan mendekati mereka.
"Appa lihat aku punya banyak teman," ucap Jinyeol pada Chanyeol yang sudah berdiri di dekatnya. Chanyeol segera menggendong putranya.
"Apa kau bahagia?" tanya Chanyeol. Jinyeol mengangguk antusias.
"Noona ayo cepat nyalakan lilinnya," ucap seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, namanya Daniel.
Chaeyoung segera menyalakan lilin ulang tahun Jinyeol yang berbentuk angka 5. Suara tepukan beserta nyanyian mulai terdengar. Chanyeol menundukkan tubuhnya agar Jinyeol bisa menjangkau lilinnya.
"Kau harus membuat permintaan," bisik Chanyeol.
Jinyeol memejamkan matanya beberapa saat lalu membukanya dan langsung meniup lilinnya.
"Selamat ulang tahun sayang." Chaeyoung mencium pipi Jinyeol.
"Apa permintaanmu?" Tanya Chaeyoung penasaran.
Jawaban Jinyeol selanjutnya membuat Chaeyoung dan Chanyeol sontak membulatkan matanya bersamaan.
"Aku punya adik."
***
TBC.
5 Agustus 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (ChanRosé)
FanfictionPark Chaeyoung tidak pernah menyangka bahwa ia akan menikah dengan pria yang selama ini ia cintai dalam diam. Namun bukan pernikahan berdasarkan cinta yang harus Chaeyoung lakukan karena ia menikah berdasarkan janji yang ia buat dengan Kim Jisoo, sa...