Matahari sudah semakin memunculkan dirinya. Seperti gadis yang tengah bersiap ini. Ia bersiap untuk hari pertamanya bekerja di rumah tuan Kim ini. Walaupun ia hanya budak dan pembantu, setidaknya dia bisa bertahan hidup dengan itu.
Gadis itu mulai melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan berjalan menuju tangga untuk kebawah.
Sesampainya dibawah, ia mengedarkan pandangannya. Ia hanya melihat beberapa maid sedang membersihkan ruang tengah.Ia menghampiri salah satu maid disitu.
"Apa yang harus kulakukan? "tanya Tzuyu.
Yah, gadis itu adalah Tzuyu. Gadis yang dibawa oleh Mingyu kemarin.
"Kau bersihkan saja taman belakang. Setelah itu bersihkan ruangan dekat ujung lorong disana. " jawab salah satu maid sambil menunjuk lorong yang ia maksud.
"Baiklah. "
Setelah mengatakan hal itu. Tzuyu mengambil beberapa alat pembersih setelah sebelumnya maid memberitahukannya. Lalu ia beranjak menuju taman belakang.
•••••
Setelah membersihkan taman, Tzuyu kemudian beranjak menuju keruangan yang tadi dikatakan oleh maid.
Sesampainya didepan pintu ruangan itu. Ia melihat pintu ruangan paling ujung dilorong terbuka.
Ia berjalan kearah ruangan itu untuk menutup pintu. Tapi ia melihat ada sesuatu yang terjatuh. Ia berniat memungutnya. Tapi niatnya harus terkurung karna tiba-tiba Mingyu datang.
"Apa yang kau lakukan disini? " tanya Mingyu.
Tzuyu lalu berbalik dan menunduk.
"Saya ingin menutup pintu ini, tuan. Tapi saya melihat ada sesuatu yang terjatuh didalam sana. "
"Sebaiknya kau pergi. Selesaikan tugasmu. Dan jangan masuk sembarangan ke ruangan dimansion ini. "
"Baik tuan. " . Tzuyu segera melakukan pekerjaannya.
•••••
Saat ini Tzuyu sedang membersihkan bekas makan malam tadi. Ia mencuci beberapa piring.
Setelah menyelesaikannya, ia berniat menuju kamarnya, tapi ia mendengar suara pintu depan diketuk. Ia berjalan kearah pintu untuk membukanya.
"Mencari siapa? " tanya Tzuyu setelah membuka pintu.
"Dimana Kim Taehyung? " ucap pria yang tadi megetuk pintu dengan nada sedikit dingin.
(Tapi tak lebih dingin dari Taehyung.)
"Tuan Taehyung, ada diruang kerjanya tuan. Silahkan masuk. "
Pria itu masuk kedalam dan berjalan menaiki tangga menuju ruangan kerja Taehyung. Tzuyu menutup pintu itu dan berlalu kekamarnya seperti niatnya diawal tadi.
"Hyung" ucap pria tadi setelah membuka pintu ruang kerja Taehyung.
Taehyung yang sedari tadi fokus pada layar laptopnya. Mengalihkan pandangannya kearah suara itu.
"Jungkook, ada apa? " tanya Taehyung.
Pria bernama Jungkook itu langsung mendudukkan dirinya disofa dalam ruangan kerja Taehyung itu setelah menutup kembali pintunya.
"Bagaimana tentang orang yang sudah membunuh Bogum-hyung dan Namjoon-hyung?" tanya Jungkook.
Taehyung menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Jungkook.
"Aku sudah tahu orangnya"
"Jadi, apa sudah kau bunuh? "
"Tidak untuk sekarang, Jungkook. Karna dia belum kembali kekorea dan aku ingin bermain-main sebentar dengan mereka. " ucap Taehyung dingin dengan seringai kecil diakhir ucapannya.
"Tapi kau harus sisakan untukku juga, hyung. Aku ingin membalaskan kematian hyungku. "
"Tenang saja. Aku akan membuat Bogum-hyung dan Namjoon-hyung benar-benar tenang setelah yang membunuh mereka dimusnahkan. "
"Baiklah. Tapi ngomong-ngomong siapa gadis dibawah tadi. Aku baru melihatnya dirumah ini. Apa dia mainan barumu? " tanya Jungkook.
"Orang tuanya tak mampu membayar hutang. Dia menyerahkan anaknya sebagai bayaran. "
"Yasudah, aku pulang dulu, hyung. Dan nanti datanglah kekantor appaku ada yang ingin dia beritahu tentang perkembangan perusahaanmu di London"
"Katakan pada paman aku akan menemuinya besok. "
"Yasudah aku pulang dulu. " ucap Jungkook dan dibalas anggukan oleh Taehyung.
Jungkook berlalu meninggalkan mansion Taehyung dan Taehyung kembali menyelesaikan beberapa berkas-berkas dihadapannya.
•••••
Tzuyu sedang duduk didekat jendela. Memandang langit malam dengan bulan dan bintang yang meneranginya.
"Eomma, apa kau baik-baik saja disana? Aku rindu padamu,eomma" ucap Tzuyu yang kembali teringat pada mendiang ibunya.
"Sampai sekarang aku masih tak menyangka, bahwa appa benar-benar menyerahkanku sebagai bayaran atas hutang-hutangnya. Aku tak membenci appa, eomma. Hanya saja aku kecewa, sangat kecewa pada appa. "
"Apa benar kalau aku hanya beban untuk appa? Padahal selama ini appa sangat baik padaku ketika eomma masih ada disini. "
Saat ini Tzuyu hanya bisa menangis. Ia menangis karna rindu pada eommanya dan kecewa pada appanya.
"Eomma, tolong lindungi aku dari atas sana. Aku tak tahu bagaimana nasibku kedepannya. Tolong bantu aku jika aku mengalami kesulitan eomma. Aku menyayangimu, eomma. "
Setelahnya, Tzuyu beranjak kekasurnya. Ia berniat tidur untuk menenangkan pikiran dan perasaan.
Tak lama, Tzuyu benar-benar sudah terlelap lain dengan Taehyung yang saat ini masih berkutik dengan laptopnya.
Tiba-tiba ponsel berdering pertanda bahwa ada telefon yang masuk.
"Ada apa, Jimin? " tanya Taehyung pada orang diseberang sana bernama Jimin.
"Tidak lama lagi dia akan kembali ke korea."jawab seseorang bernama Jimin itu.
"Apa ada alasan tertentu? "
"Aku belum mengetahui alasannya pulang kekorea, aku masih mencari tahu. Tapi seperti itu sangat penting. "
"Kabari aku jika ada kabar lagi"
"Baik. "
Setelahnya telepon itu terputus. Taehyung menyeringai kecil.
"Sebentar lagi aku akan bermain-main dengan senjata kesayanganku. " ucap Taehyung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.-tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.V 'mafia'
Teen Fiction[Chapter acak!] Bagaimana jika seorang mafia terkenal dan ditakuti banyak orang, jatuh cinta pada seorang gadis yang awalnya akan ia jadikan budak dan pembantunya. Dan bagaimana jika ternyata gadis itu ada kaitannya dengan kehilangan yang ia rasaka...