Suara langkah kaki seseorang dengan angkuhnya memasuki mansion, menimbulkan suara langkah kaki yang khas. Yah, siapa lagi kalau bukan pemuda bernama Kim Taehyung.
"Selamat malam, tuan V... " ucap Bibi Choi kepala maid di mansionnya.
"Kapan kau datang, bukankah izinmu masih beberapa hari lagi? "tanya Taehyung.
"Saya rasa izin yang anda berikan terlalu banyak dan juga sudah tidak ada keperluan yang penting, tuan. "
"Baiklah. Dan ya, besok pagi kau akan bertemu seseorang. "
"Baik, tuan. Tapi tadi nyonya Jennie menitipkan surat untuk anda, tuan."
Taehyung berbalik menatap Bibi Choi dengan heran dan bingung.
"Tadi ketika saya datang, nyonya Jennie langsung menghampiri saya dengan terburu-buru menitipkan suratnya, tuan.. "
"Kenapa tidak mengirim pesan dengan ponsel saja? "
"Kata nyonya Jennie, ponselnya sedang bermasalah dan mungkin tidak akan bisa dihubungi beberapa hari kedepan, tuan. "
"Baiklah. Kau bisa kembali."
Setelah menyerahkan suratnya. Bibi Choi segera beranjak dari sana menuju dapur. Sedangkan Taehyung mulai berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
•••••
Saat ini Taehyung sedang berada diruang kerjanya di mansion. Dirinya masih saja sibuk dengan laptopnya. Sesekali meminum tehnya yang sebelumnya telah disiapkan oleh maid tadi.
Bunyi ponsel mengalihkan fokusnya dari layar laptop. Pesan masuk, itulah yang ia lihat saat mengecek ponselnya.
Jhope hyung:
"Aku sudah menangkap dalang dari masalah tadi, Taehyung."
Menyeringai kecil setelah membaca pesan dari Jhope. Setelahnya dia mengambil surat dari Jennie yang belum sempat ia baca. Kembali menyeringai, membaca surat itu.
"Baiklah. Kita lihat sejauh mana kau bisa berlari, Jennie-ssi. Kau salah jika berhadapan denganku."
Ucap Taehyung setelah membaca surat dari Jennie.
•••••
Keesokan paginya, Bibi Choi dikejutkan dengan keberadaan seorang gadis didapur. Apa gadis ini adalah kekasih, tuan V. Atau orang yang dimaksud tuan itu?. Mungkin itulah yang ada dibenak Bibi Choi.
"Maaf nyonya, biarkan saya yang melakukannya. "ucap Bibi Choi
Gadis itu berbalik, dan tersenyum.
"Tak apa, bibi. Aku juga sama sepertimu. Aku Tzuyu. "ucap gadis itu.
"Panggil saja Bibi Choi. Saya kepala maid disini. "
"Baik bi. "
Mereka kemudian berbincang dan mulai menyelesaikan masakan untuk sarapan. Bibi Choi merasa senang bisa bertemu gadis semanis Tzuyu. Dirinya bahkan sudah menganggap gadis itu seperti anaknya sendiri. Walaupun mereka baru saja bertemu, tapi Bibi Choi merasa yakin bahwa gadis ini sangat baik.
•••••
"Tae, sekarang kau akan melakukan apa pada orang itu " ucap Jhope
"Hanya bermain sebentar, hyung. Sekarang dimana dia? "
"Ada diruang bawah tadi dimarkas 1. Jungkook juga berada disana sekarang "
"Tapi, Dimana Jin dan Yoongi hyung? "
"Mereka mengurus barang-barangmu yang semalam diambil oleh musuhmu, Tae. "
"Baiklah. Sekarang kita kemarkas 1. Aku sudah tidak sabar untuk kembali bermain dengan benda kesayanganku, hyung."
"Baiklah, Tae. "
Mereka akhirnya beranjak menuju Markas 1. Yah, bermain sebentar tidak masalah, bukan?
•••••
"Maaf mengganggu waktu anda, tuan. Saya ingin mengatakan sesuatu. " ucap sang tangan kanan.
"Apa yang ingin kau katakan, Yohan? "
"Tuan, nyonya Tzuyu saat ini sudah tidak tinggal bersama sepasang suami istri yang merawat nyonya dulu, tuan. "
"Kenapa? Apa mereka menelantarkan adikku? "
"Istrinya telah meninggal dunia, tuan. Sedangkan pria itu menjadi seorang penjudi. Bahkan dirinya menyerahkan nyonya Tzuyu untuk melunasi hutang-hutangnya, tuan. "
"Brengsek! Apa yang pria tua itu lakukan pada adikku! Apa kau tau, kepada siapa pria tua itu menyerahkan adikku? "
"Kami belum mengetahui pasti tentang identitas orang tersebut, tuan. Yang jelas, orang itu adalah kalangan mafia. "
"Lakukan apapun untuk mencari adikku. Dan cari juga informasi tentang orang itu! "
"Baik, tuan"
Setelahnya Yohan keluar dari ruangan tuannya. Sedangkan tuannya, mulai mengeraskan rahangnya setelah mendengar sesuatu tentang adiknya.
•••••
"Dimana orang itu? " tanya Taehyung setelah tiba dimarkasnya.
"Diruang bawah tanah, tuan" jawab Daniel.
"Tae, aku akan mengurus beberapa hal dimarkas, jadi aku tidak bisa menemanimu menemui orang itu" ucap Jhope.
"Urus saja keperluanmu, hyung. Aku akan menemuinya bersama Daniel. "
"Baiklah, Tae. "
Setelahnya, Taehyung dan Daniel beranjak menuju ruang bawah tanah, lebih tepatnya...tempat penyiksaan.
"Lepaskan aku. Kau salah jika berurusan dengan orang sepertiku. "
"Hei kau! Bisa diam tidak. Kau daritadi sangat berisik. "
"Ada apa ini? "tanya Taehyung setelah sampai diruang bawah tanah.
"Dia daritadi terus mengoceh untuk dilepaskan, tuan. " ucap anak buah Taehyung.
"Tinggalkan aku, dan berjagalah diluar. Beritahu aku jika ada sesuatu yang terjadi. Aku tidak suka diganggu saat aku bermain. "
"Baik, tuan. "
"Dan kau Daniel. Bawakan beberapa senjata dari ruanganku kesini. Aku sudah lama tidak menggunakan mereka "
"Baik, tuan. "
"Lepaskan aku, brengsek! " ucap orang itu.
"Santai saja kau akan kulepas setelah bermain nanti. "
"Brengsek! Lepaskan aku atau kau akan tahu akibatnya!"
"Ternyata benar kata anak buahku tadi, kau begitu cerewet seperti wanita, Suho hyung. "
"Kau salah berurusan dengan orang sepertiku, Kim Taehyung! "
"Benarkah? Apa kau tidak salah? Seharuskan aku yang mengatakan itu, bukan? "
"Brengsek! Mati saja kau! "
"Kau lucu sekali, hyung. Daritadi tadi kau selalu mengatakan sesuatu yang seharusnya aku katakan. "
"Ini senjata anda, tuan. " ucap Daniel.
"Letakkan dimeja "
"Baik tuan. "
Lalu, Taehyung berjalan kearah meja dan mengambil sebuah pisau lipat miliknya.
"Bukankah, ini akan seru Suho hyung?....
...apalagi jika tunanganmu itu ikut bergabung"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.V 'mafia'
Teen Fiction[Chapter acak!] Bagaimana jika seorang mafia terkenal dan ditakuti banyak orang, jatuh cinta pada seorang gadis yang awalnya akan ia jadikan budak dan pembantunya. Dan bagaimana jika ternyata gadis itu ada kaitannya dengan kehilangan yang ia rasaka...