Tzuyu saat ini sedang menyiapkan sarapan untuk tuannya dibantu beberapa maid.
Tak lama, Tzuyu mendengar langkah kaki yang baru saja turun dari tangga. Yang berjalan menuju ruang makan.
"Kenapa kau yang menyiapkan sarapannya? " tanya Taehyung yang sudah duduk dikursinya.
"Kebetulan saya bangun sangat pagi, tuan. Jadi saya berniat membuat sarapan. " jawab Tzuyu.
Jawaban Tzuyu hanya dibalas anggukan oleh Taehyung yang sudah asik memakan sarapannya.
Tzuyu lalu beranjak dari sana menuju dapur. Membereskan beberapa barang dan bahan yang ia gunakan tadi untuk membuat sarapan.
"Tuan, tadi sekretaris anda menelpon bahwa klien yang akan meeting dengan tuan sudah ada dikantor. " ucap Mingyu.
"Yasudah. Kita berangkat. " ucap Taehyung. Lalu beranjak menuju mobilnya setelah menyelesaikan sarapannya.
Tzuyu yang datang dari dapur sempat melihat kepergian Taehyung dan Mingyu. Ia lalu membersihkan meja makan dan melakukan tugasnya yang lain.
•••••
Setibanya dikantor, Taehyung langsung menuju ruang kerjanya, disusul Mingyu yang membawa tasnya.
Taehyung mendudukan dirinya dikursi kerjanya. Tapi belum lama ia duduk, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangannya.
"Masuk" ucap Taehyung.
"Tuan, klien anda sudah menunggu diruang rapat. " ucap sekretaris Taehyung.
"Aku hampir melupakan hal itu. Baiklah, aku akan segera kesana. Sampaikan padanya untuk menunggu beberapa menit selagi aku menyiapkan berkas untuk rapat."
"Baik tuan. " ucap sekretarisnya lalu berlalu meninggalkan ruang kerja Taehyung.
"Mingyu, kata Jimin dia akan datang kekorea dalam waktu dekat ini. Jadi aku mau kau untuk mencari alasan apa yang membuatnya sampai berani menginjak kaki kekorea lagi. Kau tahukan siapa dia? "
"Iya, tuan. Saya tahu betul siapa yang anda maksud. "
"Baguslah. Kau mengerti tugasmu, Mingyu? "
"Iya, tuan. "
Setelahnya Taehyung beranjak menuju ruang rapat untuk menemui kliennya yang sudah menunggu terlalu lama.
•••••
Setelah menyelesaikan meetingnya. Taehyung segera menuju ke markasnya yang ada dibeberapa wilayah dikorea selatan.
Yah, Taehyung memang memiliki beberapa markas entah itu untuk perusahaan atau bahkan untuk dunia mafianya.
Diantaranya ada beberapa markas terbesar yang dimilikinya yaitu markas 1,markas 2,markas 3 dan markas 4. Walaupun disekitar 4 markas terbesar masih ada beberapa markas kecil lainnya.
Taehyung berniat ke markas 2 miliknya karena tadi orang kepercayaan dimarkas 2 menelpon, bahwa ada penyerangan tiba-tiba dimarkas.
Terjadi ledakan dimarkas entah dari mana asalnya. Tidak ada yang tewas tapi cukup merusak barang-barang canggihnya dimarkas.
•••••
Setibanya dimarkas ia langsung masuk kedalam. Beberapa anak buahnya memberi hormat ketika ia melewatinya.
"Tuan, anda sudah datang? " ucap seseorang yang bernama Daniel. Orang yang sama dengan yang menelponnya.
"Yah, baru saja. " ucap Taehyung.
Keduanya lalu menuju ruangan Taehyung yang memang ada dimarkas diikuti Mingyu dibelakangnya.
"Jadi, bisa kau jelaskan, daniel? " ucap Taehyung setelah tiba diruangannya dan mendudukkan dirinya di salah satu sofa.
Sebelum menjawab pertanyaan Taehyung, Daniel mendudukan dirinya disofa dihadapan Taehyung setelah meminta izin.
"Tadi saya sedang memeriksa beberapa barang yang baru saja tiba, tuan. Tapi diluar saya mendengar suara ledakan dan segera mengeceknya. Beberapa senjata dan barang rusak dan beberapa bom juga ikut meledak itulah kenapa ledakannya cukup besar. " jelas Daniel.
"Dari mana asal peledak itu? "
"Tadi aku menyuruh Hanbin untuk mencari tahu darimana asalnya. Dan sebelum tuan tiba tadi, dia memberi tahuku bahwa asal dari peledak itu berasal dari arah selatan, tuan. "
"Kira-kira siapa pelakunya? "
"Saya juga masih mencari tahu, tuan. "
Tiba-tiba ponsel Taehyung berdering. Menandakan bahwa ada seseorang yang menelpon.
"Ada apa, Jimin? " tanya Taehyung pada Jimin yang tadi menelponnya.
"Kau berada dimana sekarang, Tae? " tanya Jimin.
"Dimarkas 2"
"Apa terjadi sesuatu disana? "
"Yah, terjadi ledakan cukup besar tapi untungnya anak buahku tidak ada yang tewas. "
"Maaf terlambat memberitahu. Tadi aku sedang melacak sesuatu, dan menangkap sesuatu didekat markasmu"
"Apa yang kau temukan? "
"Seperti ada seseorang didekat markasmu. Aku langsung mencari tahu, dan berdasarkan kodenya, ia sepertinya anak buah dari orang yang selama ini kau tunggu, Tae. "
Taehyung mengeraskan rahangnya mendengar apa yang Jimin katakan barusan padanya.
"Baiklah. Lain kali hubungi aku sedikit lebih cepat jika ada sesuatu yang kau tau."
"Baiklah. "
Setelahnya, sambungan telpon itu terputus. Taehyung dan Mingyu juga memutuskan kembali ke mansion karna hari sudah semakin gelap. Dan mungkin besok ia akan datang lagi untuk memperbaiki markasnya.
"Daniel, hubungi aku jika terjadi sesuatu lagi. "
"Baik, tuan. "
Setelahnya, mereka benar-benar berlalu meninggalkan markas dan kembali menuju mansion.
•••••
Sesampainya dimansion, Taehyung langsung saja masuk disusul Mingyu dibelakangnya. Ia hendak segera menuju kamarnya, tapi langkah terhenti ketika melihat seorang gadis yang tak lain adalah Tzuyu, tertidur disofa ruang tengah.
"Mingyu bawa barangku keruang kerja dan setelahnya kau boleh kembali dan istirahat. " ucap Taehyung.
"Baik, tuan. "
Mingyu berlalu melaksanakan perintah tuannya. Meninggalkan Taehyung yang saat ini memandangi gadis yang tengah tertidur disofa itu.
"Wajahnya terlihat lelah. Apa dia bekerja keras hari ini? " ucap Taehyung pelan dan masih memandangi Tzuyu.
Tangannya hendak mengusap kepala Tzuyu dengan lembut, entah darimana pikirannya itu datang. Tapi sebelum ia melakukannya, Tzuyu lebih dulu terbangun. Dan dengan segera Taehyung menarik tangannya kembali dan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa.
"Tuan...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-tbc.Maaf baru sempat update lagi. Jangan lupa tinggalin jejak. Vote dan komen. Tekan bintang, jangan lupa.
Bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.V 'mafia'
Teen Fiction[Chapter acak!] Bagaimana jika seorang mafia terkenal dan ditakuti banyak orang, jatuh cinta pada seorang gadis yang awalnya akan ia jadikan budak dan pembantunya. Dan bagaimana jika ternyata gadis itu ada kaitannya dengan kehilangan yang ia rasaka...