"Tuan, kenapa anda berjongkok disitu? " tanya Tzuyu setelah ia bangun dari tidurnya tadi.
"Hah, itu aku menjatuhkan kunciku tadi, jadi aku mengambilnya. " jawab Taehyung berbohong.
"Oh begitu, baiklah. " ucap Tzuyu.
Setelahnya, Tzuyu ingin beranjak kekamarnya, tapi Taehyung menghentikannya dengan menahan lengan Tzuyu.
"Mau kemana kau? " tanya Taehyung.
"Kembali kekamar, tuan. Soalnya anda juga sudah tiba. " jawab Tzuyu sambil menunduk.
"Kau menunggu ku? "
"Saya pikir anda pulang cepat, jadi saya menyiapkan makan malam untuk anda, tuan. Itulah yang membuat saya menunggu anda tapi saya sendiri ketiduran. "
Taehyung tersenyum kecil, sangat kecil, mungkin tak bisa orang lain lihat, bahwa dia sedang tersenyum saat ini. Entahlah, ia hanya merasa senang saat mengetahui gadis dihadapannya ini tengah menunggunya.
"Apa anda ingin makan, tuan? "
Taehyung yang sadar dari lamunannya. Segera mengembalikan ekspresinya menjadi datar. Tak mau gadis dihapadannya ini mengetahui perubahan ekspresinya tadi.
"Tentu saja. Aku juga manusia yang butuh makanan. " ucap Taehyung.
Tzuyu tertawa kecil mendengar ucapannya tuannya itu.
"Baiklah. Aku akan memanaskannya dulu. "
Tzuyu berlalu menuju dapur untuk memanaskan makanan. Sedangkan Taehyung menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
•••••
Setelah memanaskan makanan untuk Taehyung. Tzuyu memanggil Taehyung berkali-kali tapi tak kunjung datang. Akhirnya Tzuyu memutuskan untuk kekamar Taehyung.
Sesampainya didepan kamar Taehyung. Tzuyu mengetuk pintu itu beberapa kali, tapi tak kunjung dibuka oleh pemiliknya. Ia memegang gagang pintu itu lalu membuka pintunya dengan perlahan.
"Yakkkkk...!!!!! "
Tzuyu langsung menutup matanya setelah berteriak. Sedangkan Taehyung yang sedang memilih baju untuk ia kenakan, hanya bisa menatap bingung Tzuyu yang sedang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Hei. Apa yang kau lakukan? "tanya Taehyung.
"I--itu kenapa tuan tidak memakai baju? "tanya Tzuyu polos masih menutup kedua matanya.
Taehyung sedikit menunduk melihat bahwa ternyata ia tidak memakai baju. Setelah mandi, ia hanya memakai handuk yang dililitkan dipinggangnya.
Taehyung lalu berbalik berniat mengambil baju untuk ia pakai. Tapi sesuatu muncul dipikirannya untuk menjahili gadis itu sedikit.
Ia kembali berbalik lalu berjalan pelan kearah Tzuyu. Tzuyu yang merasa seseorang berjalan kearahnya, sedikit melepas tangannya dari matanya.
Seketika ia membulatkan matanya, melihat Taehyung yang tanpa sadar sudah ada dihdapannya dengan jarak yang cukup dekat dengan menyandarnya didinding kamar.
"Apa kau sengaja masuk kedalam kamarku? " tanya Taehyung.
Tzuyu bisa merasakan nafas hangat Taehyung yang menerpa wajahnya. Membuat pipinya sedikit merona.
"Ii--tuu, saya ingin memanggil tuan untuk makan malam karna sudah memanaskannya. "
"Lalu? "
"Lalu saya mengetuk pintu kamar, tuan. Tapi tuan tidak membukanya. Jadi saya langsung membukanya saja, saya pikir sesuatu terjadi pada tuan. "
Taehyung semakin memajukan tubuhnya. Ia sedikit menunduk untuk membisikkan sesuatu pada Tzuyu.
"Kalau aku menciummu, apa kau akan marah? "
Sontak Tzuyu menutup mulutnya dengan mata membulat lucu. Membuat Taehyung gemas dan harus setengah mati menahan tawa melihat ekspresi gadis dihadapnnya ini.
Tzuyu lalu mendorong bahu Taehyung dan berlari keluar dari kamar Taehyung menuju kamarnya.
Taehyung yang melihat itu hanya tersenyum dengan tingkah mengemaskan gadis itu. Ia lalu memakai pakaiannya dan beranjak menuju dapur untuk makan malam.
•••••
Esoknya Tzuyu bangun sangat pagi. Ia kesulitan tidur semalaman karna memikirkan kejadian dikamar Taehyung.
Tzuyu beranjak dari tempat tidurnya. Membersihkan diri untuk memulai kembali pekerjaannya seperti biasa.
Setelah selesai, Tzuyu turun kebawah untuk membuat sarapan. Tapi ketika sampai didapur, ia melihat ada seorang wanita yang sedang memasak sesuatu disana. Tzuyu kemudian mendekat untuk melihat siapa wanita itu.
"Permisi, maaf anda siapa, nyonya? " tanya Tzuyu pelan.
Wanita itu berbalik dan menatap heran Tzuyu. 'Apakah dia pekerja baru? Kenapa tidak mengenalku? ' Mungkin itulah yang ada dibenak wanita itu.
"Aku Irene, kakak ipar dari Taehyung. "
Tzuyu yang mendengar itu, langsung memberikan hormat pada Irene.
"Apa kau pekerja baru disini? " tanya Irene.
"Iya, nyonya. Saya baru beberapa hari bekerja disini. "
"Siapa namamu? "
"Tzuyu. "
Setelah berbincang cukup lama. Tzuyu kembali melakukan pekerjaannya karna hari sudah semakin siang.
Irene yang tengah duduk disofa ruang tengah sambil menonton tv, dikejutkan dengan kehadiran Jungkook yang langsung mengambil snacknya.
"Yaakk! Jungkook, kenapa kau mengambil snack Nuna tanpa meminta. "
"Aku sudah memintanya Nuna, tapi kau terlalu asik dengan dramamu itu. "
Irene dengan perasaan yang masih kesal kembali mendudukkan dirinya disofa dengan mengambil snack yang lain.
"Nuna" panggil Jungkook.
"Hmm. " balas Irene yang masih fokus pada drama yang ditontonnya tanpa menatap Jungkook.
"Dimana Tae-hyung?"
"Mungkin dikamarnya. Daritadi aku belum melihatnya. "
"Baiklah. "
Setelahnya Jungkook berlalu meninggalkan Irene yang masih asik dengan dramanya dan menuju kekamar Taehyung.
"Hyung, bangun kita punya tugas dari appa" ucap Jungkook membangunkan Taehyung.
"Memangnya tugas apa? "
"Musuh appa yang berkerja sama dengan musuhmu membuat masalah. Jadi, appa menyuruh kita untuk membereskan tikus-tikus itu. "
"Baiklah. Tunggu aku dibawah saja. "
Jungkook pun meninggalkan kamar Taehyung menuju kebawah. Sedangkan Taehyung sedang ingin menelpon seseorang.
"Halo, yoongi hyung. Aku ingin kau mempersiapkan beberapa senjata untukku. "
"Memangnya kau akan kemana? " tanya Yoongi.
"Hanya ingin membereskan tikus-tikus yang mengganggu appa Jeon. "
"Baiklah, akan kusiapkan. "
Setelahnya Taehyung memutuskan sambungan telpon itu dan segera bersiap.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-tbc.Jangan lupa vote dan comment.
Vote dan comment yah!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.V 'mafia'
Teen Fiction[Chapter acak!] Bagaimana jika seorang mafia terkenal dan ditakuti banyak orang, jatuh cinta pada seorang gadis yang awalnya akan ia jadikan budak dan pembantunya. Dan bagaimana jika ternyata gadis itu ada kaitannya dengan kehilangan yang ia rasaka...