Heeseung POV.
Belift Lab dance practice room.Aku melompat-lompat, berharap tinggiku bisa melebihi member lainnya terutama Jay.
Hari ini latihan begitu melelahkan, kulihat jam di dinding dance practice room ini. Sudah pukul 10 malam. Aku masih merasa bersalah pada anggota karena menyebabkan mereka harus kembali latihan keras untuk mengejar penampilan.
Kuputar lagu Love Myself milik BTS sunbae-nim, benar juga, sulit sekali mencintai diri sendiri.
Aku kembali melakukan gerakan dance untuk koreografi track utama album debut. Kugerakkan kakiku ke kanan dan ke kiri lalu mengatur ekspresi wajahku agar tetap mempesona.
Nafasku mulai tidak teratur setelah menyelesaikan dance satu lagu, aku yakin sudah terlalu lelah. Karena sudah larut juga, kuputuskan untuk menginap di gedung agensi.
Aku meregangkan otot tangan sampai leher, "gerakan di lagu itu masih cukup sulit" aku berbicara sendiri sambil berjalan keluar dari practice room.
Bisa kurasakan sudut bibirku mulai naik, aku ingat ketika berlatih vocal bersama Geonu, dia apa kabar ya? Rasanya aku rindu masa-masa sebelum debut, rindu masa dimana aku tidak bisa berhenti berlatih karena penilaian produser sangat menakutkan.
Aku berjalan ke kamar khusus di ujung lantai 2, memang agensi menyediakan kamar-kamar kecil yang bisa ditempati 1 sampai 3 orang dalam ruangan. Ini gunanya untuk staff yang harus terjaga semalaman, meski jarang, tapi pasti ada saja staff yang ingin menyelesaikan pekerjaannya di kantor.
"Kau tidak pulang?" Tanya seseorang, suaranya cukup khas. Kulihat sumber suara, ternyata itu adalah Hoseok sunbae. Aku pun membungkuk padanya lalu menjawab, "sepertinya aku akan tidur di kamar agensi, sunbae" kekehku.
Ia mengangguk, "aku juga baru saja memperbaiki gerakan danceku" katanya.
Benar juga gerakan dance BTS itu terbilang sulit, aku mencobanya dan harus banyak berlatih. Justru itu yang membuatku menikmati penampilan BTS, mereka sungguh sosok panutanku dalam industri.
Kurebahkan badanku di atas kasur empuk, untungnya ruangan ini sungguh wangi. Rasanya aku bisa memperbaiki kesehatanku ketika tertidur di atas kasur. Tiba-tiba ponselku berbunyi.
"Yeoboseyo?" (Halo)
"Aku akan menginap di agensi"
"Jangan lupa kunci pintu, jangan membuat dorm berantakan juga"
"Emm.."
Setelah selesai aku menutup sambungannya.
Itu adalah telepon dari Jungwon, ia bertanya keberadaanku. Mereka masih khawatir jika aku hilang lagi, tiba-tiba mengingatkanku pada gadis yang memukulku di dorm.
Lee Jinny. Aku ingat namanya.
Sebenarnya aku sendiri masih takut, hanya menahannya agar orang lain tidak terlalu khawatir. Waktu itu Jinny mengajakku untuk makan bersama dan yang membuatku setuju adalah katanya ia butuh teman, kukira dia akan menyewa kafe atau melakukan hal lain tapi ternyata ia malah membawakan makanan yang ia beli ke dalam mobil.
Dia orang yang cukup pandai berbicara, terlalu banyak yang ia ceritakan hari itu. Tapi tiba-tiba aku merasa ingin pergi ke toilet lalu tidak sengaja bertemu dengan gerombolan anak sekolah yang ternyata mengenalku.
Aku lari untuk mencari taxi dan pergi ke dorm.
Tentu aku tidak melupakan gadis itu, hanya saja, ketika akan kuberitahu, aku tidak punya nomor ponsel atau id chatnya. Kala itu juga sebenarnya aku mengkhawatirkannya, aku tidak tahu kalau ia melihatku dikejar para gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCORE | Enhypen
Fanfiction[COMPLETE] Bagi Jinny hujan tidak seberapa menakutkannya dengan kasus Enhypen, kasus yang mungkin bisa membuat perusahaan ayahnya runtuh. ENHYPEN adalah grup pendatang baru terpanas tahun ini bersemangat untuk memberikan penggemarnya hadiah dengan m...