Heartbeat

729 122 4
                                    

Jinny memencet bel dorm Enhypen tanpa henti-hentinya membuat seisi rumah buru-buru membuka pintu.

"Sebentar!" Teriak Sunoo dari dalam, ia sedang membuka kunci pintu tapi Jinny terus mengetuk pintunya semakin tidak sabaran.

Sunoo menaikkan alisnya ketika melihat sosok Jinny. "Noona? Kau menangis?" Tanyanya.

Jinny pun masuk ke dalam rumah tanpa menjawab pertanyaan Sunoo, air mata Jinny semakin deras ketika masuk ke dalam rumah membuat semua orang berkumpul.

Tangisan itu seperti alarm kebakaran.

Ketika gadis itu melihat Heeseung, ia langsung memukulinya tanpa ampun. Membuat Heeseung berlutut dan menggesekkan kedua telapak tangannya, "Aku minta maaf, aku mohon" katanya.

Jay berusaha menjauhkan Jinny dengan Heeseung. "Tahan dulu, kalian kenapa?" Tanya Jay pada Jinny. "Jangan menangis dulu, bagaimana kita bisa bicara kalau terus mengeluarkan air mata" lanjutnya.

Gadis itu pun mengusap air matanya dengan kesal kemudian mendengus tidak mau menjawabnya. Anggota Enhypen semakin keheranan dengan situasi ini, Jungwon dan Jake malah mewawancara Heeseung.

"Nado molla, mungkin karena aku meninggalkannya tadi" ucap Heeseung sambil menduga-duga. (Aku jg gatau)

Sunghoon mendecak, "Kenapa kau meninggalkannya?" Tanyanya. Disusul oleh Ni-ki yang menggelengkan kepalanya. "Kelakuanmu hyung, masa perempuan ditinggalkan. Harusnya di antar ke rumah," sarannya.

Heeseung pun kembali berdiri sementara Jinny malah kembali menghampiri Heeseung, lelaki itu pun kemudian menunduk. Jinny kembali memukul dada lelaki itu sambil terus menangis, "bodoh! Aku takut kau menghilang lagi, aku susah mencarimu" katanya dengan nada yang lirih, "aku benar-benar kesulitan mencarimu" ia terus-terus memukul Heeseung.

"Sakit" kata Heeseung.

Jinny pun berhenti memukulinya lalu berjongkok di lantai dan menenggelamkan kepalanya diantara tangan yang memeluk lututnya. "Aisshhh, sial" katanya. Ia menangis sampai sesenggukan.

Heeseung pun berlutut untuk menyamakan tingginya dengan Jinny lalu menepuk-nepuk punggungnya pelan, "jalmothaeseo, mianhaeyo. Aku tidak akan melakukannya lagi" ucapnya lembut. (Maaf aku salah)

Gadis itu pun menaikkan kepalanya dan mengusap air matanya, sesenggukannya masih belum berhenti tapi ia berusaha mengontrol itu membuat Heeseung dan yang lain semakin khawatir dengan kondisinya.

"Kau tidak seharusnya pergi ke toilet itu sendirian," ujar Jinny ketika mata mereka bertemu ia langsung memalingkan wajahnya. "Banyak orang yang mengejarnya, aku khawatir" katanya sambil melihat ke arah Ni-ki.

"Jungwon-ie, aku benar-benar ikut mengejarnya dari belakang sampai tidak sadar kalau gantungan dari Yeonjun oppa lepas dari tasku" Jinny menunjukkan tasnya, terlihat tali bekas gantungan yang bonekanya sudah tidak ada di sana. "Jake, aku kehilangan jejaknya sampai aku ketakutan kalau dia tidak akan kembali. Tapi gantungan berhargaku juga hilang!" Lanjutnya.

"Geokjeonghaji masipsio," ucap Sunghoon. (Jgn khawatirkan hal itu)

Jinny menggeleng, "itu sebabnya aku pergi ke sini untuk melapor pada polisi dan meminta persetujuan kalian." Ungkapnya membuat member Enhypen hampir tidak bisa bernafas.

ENCORE | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang