Gadis itu membeberkan apa yang ia lihat ketika encore tiba-tiba saja berakhir.
Jinny mengernyit, sikap mereka terhadap member sangat buruk. Gadis itu pun langsung mengancam akan menyiarkan kasus ini. "Kumohon jangan gegabah, kami juga sedang mencari tahu penyebabnya. Kau anak pemilik LMC 'kan?" kata karyawan itu.
Jinny hanya mengangguk. Karyawan itu terlihat sedikit tertekan, Jinny memang sudah lumayan terkenal di banyak perusahaan. Selain gadis itu akhir-akhir ini ikut berkontribusi dalam penulisan artikel hiburan, ia juga pandai dalam mencari berita eksklusif.
"Kau tidak tahu jika berita ini terangkat ke media kan? Kami bisa menuntut balik perusahaanmu" ceplos karyawan itu membuat Jinny heran.
Gadis itu terkekeh. "Apa maksudmu salah kami?" Ia masih tertawa, menurutnya itu adalah hal yang sangat lucu. Mungkin.
Ujung-ujungnya gadis itu ditawari untuk bertemu Enhypen setelah memperdebatkan siapa yang salah dan siapa yang benar dengan catatan ia harus memberitahu pihak agensi jika benar-benar ingin menyiarkan berita, walaupun sebenarnya Belift Lab pasti akan segera melarang hal itu terjadi.
Ia membuntuti karyawan itu turun menuju ke lantai 1 lalu berpapasan dengan Jimin BTS dan saling menyapa. Ya, ia bahkan mengenal hampir semua artis Bighit Entertainment. Setelah itu belok kanan ke lorong yang langsung menunjukkan ruangan medis Bighit dengan cat dinding putih layaknya kamar rumah sakit.
"Aku tidak akan menutupi apapun, kau boleh bertanya sebanyak apapun kepada mereka" kata karyawan itu dengan menaruh banyak harapan pada Jinny. "Oh ya, kami tidak memberikan breefing karena kedatanganmu sangat mendadak, jadi mereka pasti akan berkata jujur padamu"
"Entahlah," ceplos gadis itu dengan sedikit angkuh membuat karyawan itu semakin kesal padanya. Ketika ia menggenggam gagang pintu, ia menghela nafas berat, entah kenapa hari ini menjadi hari yang lumayan berat baginya.
Seseorang mungkin menjadi spesial ketika berhasil mendapatkan hati seseorang dan orang lain menganggapnya berharga. Baginya semua idola sama, tidak ada yang spesial dari mereka kecuali menjadi terkenal.
Untuk menjauhkan pikirannya dengan pemikiran yang sama sekali tidak berhubungan dengan kasus ia mendorong pintu dan langsung masuk ke dalam tanpa canggung, untung Jinny sudah biasa melihat banyak public figur, ia mungkin akan biasa-biasa saja.
Terlihat ada 7 orang yang terbaring dan duduk di atas kasur, mereka melihatnya tiba-tiba masuk, "Yeonjun-ssi, sedang apa kau disini?" Jinny tersenyum ketika mengatakan itu. Yeonjun TXT saat ini sedang ada di antara anggota Enhypen dan tampak sehat-sehat saja. "Kau dekat dengan orang yang bukan satu agensi juga rupanya,"
Kata-kata itu membuat Yeonjun tertawa. "Hahah, apa yang kau katakan? Mereka pernah di Bighit Entertainment juga, lagi pula ini Bighit Label" ia pun memutar bola matanya. "Memangnya disini ada berita eksklusif?" tanya Yeonjun.
Jinny dengan muka datarnya mulai mendekatkan diri pada mereka, ia mengambil kursi dan duduk tepat dipertengahan. Tanpa basa-basi ia memerintahkan mereka semua untuk menyimaknya, entah kenapa semua mengikuti arahannya meskipun bingung siapa orang yang baru saja datang itu.
Yeonjun berbisik pada Jungwon kalau katanya usia Jinny itu seumuran dengan Heeseung, sayangnya bisikan itu terlalu keras untuk bisa disebut sebagai rahasia. Jinny menatap tajam Yeonjun yang sedang sibuk menggosipkannya pada anggota Enhypen.
Perhatian 7 lelaki itu tertuju pada Jinny ketika ia menepuk tangannya dan menunjukkan rasa kesalnya pada Yeonjun, "Penggosip" ceplosnya membuat Yeonjun mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCORE | Enhypen
Fanfic[COMPLETE] Bagi Jinny hujan tidak seberapa menakutkannya dengan kasus Enhypen, kasus yang mungkin bisa membuat perusahaan ayahnya runtuh. ENHYPEN adalah grup pendatang baru terpanas tahun ini bersemangat untuk memberikan penggemarnya hadiah dengan m...