1

5K 519 72
                                    

Wonwoo menghela nafasnya. Ini sudah ke 4 kali nya kedua orangtua Mingyu menemuinya untuk membicarakan sesuatu yang jujur saja sangat menyakitkan bagi dirinya.

Bagaimana mungkin ia melepaskan seseorang yang amat ia cintai itu.
Ia juga ingin bahagia. Bahagia bersama seseorang yang ia cintai.

"Ini memang menyakitkan untukmu Wonwoo. Tapi aku juga ingin putraku bahagia."

"Eomma..
Tapi Mingyu tidak mempermasalahkan ini.." lirih Wonwoo.

"Kau tidak tau Wonwoo. Mingyu menyembunyikannya darimu. Bagaimana mungkin ia berkata padamu bahwa ia tak bahagia karena tak memiliki seorang anak darimu.." sang ibu mertua menatap Wonwoo. "Aku tahu kalian saling mencintai dan sudah bersama-sama selama 6 tahun ini.. tapi Mingyu juga membutuhkan seorang anak kandung dari dirimu won.-"

Brak!

Pintu mewah itu terbuka dengan kencang. Ketiga orang yang berada di ruang tamu terkejut karena kedatangan Mingyu. Jangan lupakan tatapan mematikan yang pria tampan itu layangkan.

"Mingyu.." lirih Wonwoo.

"Apa yang ibu lakukan? Meminta Wonwoo lagi untuk setuju bercerai denganku?"

"Tenang lah nak, kita bicarakan baik-baik.." sergah tuan Kim.

"Tidak ada yang baik-baik jika ini tentang perpisahan kami appa." Tegas Mingyu. Ia menarik lengan Wonwoo dan membawa Wonwoo untuk bersembunyi dibalik punggungnya. Wonwoo tersenyum dibalik punggung lebar itu. Ia merasa senang seakan Mingyu bersungguh-sungguh melindunginya.

"Nak, ini untuk kebaikanmu." Ucap nyonya Kim.

"Kebaikan? Dengan berpisah dengan Wonwoo?" Mingyu tersenyum sinis. " Maka itu bukan kebaikan untuk ku."

"Kim Mingyu!"

Plak!

Tuan Kim melayangkan pukulannya ke arah wajah tampan Mingyu.

"Bersikap lah lebih sopan dengan ibu mu Kim Mingyu." Tegas tuan Kim.

Wonwoo yang terkejut pun segera beralih kehadapan Mingyu dan memegang pipi yang sedikit lebam itu.

"Mingyu?" Mata Wonwoo sudah berkaca-kaca dan ia sangat mengkhawatirkan suaminya itu.
Mingyu tersenyum dan menggunankan "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja." Tetapi Wonwoo menggeleng, ia tahu pukulan yang tuan Kim layangkan sangat menyakitkan bagi Mingyu.

"Eomma.." panggil Wonwoo kepada ibu mertuanya. Ia menatap nyonya Kim dan tersenyum lembut.
"Aku setuju bercerai dengan Mingyu." Lanjutnya


Perkataan Wonwoo beberapa saat yang lalu masih terngiang pada dirinya sendiri.
Wonwoo tersenyum saat melihat foto pernikahan nya bersama Mingyu 4 tahun yang lalu. Mereka sudah saling mengenal selama 6 tahun. 2 tahun pertama di bangku perkuliahan sebelum keduanya memasuki ke jenjang yang lebih serius.

Keinginan yang mereka impikan bertahun-tahun. Hidup bersama sampai keduanya menua.

Namun sekarang, Wonwoo harus menelan kenyataan pahit yang sesungguhnya.

Kim Mingyu.

Ia tidak membahagiakan pria itu selama ini.

Hanya Mingyu yang selalu mengutamakan kebahagiaannya. Bahkan Wonwoo berpikir apa dia pernah membahagiakan Mingyu?  Dan Wonwoo menyadarinya hari ini.

Don't Forget usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang