11

3.8K 442 37
                                    

Jungkook menggengam lengan halus milik sang kakak. Ia menatap iba pada laki-laki bermata rubah yang saat ini duduk disampingnya.
Siang ini Wonwoo datang berkunjung bersama dengan Hyunwoo ketika lelaki manis itu baru saja menjemput putranya dari taman kanak-kanak.
Ia berada ditaman belakang rumah keluarga besar Jeon bersama sang adik.

"Hyung.. Aku tau kau tak baik-baik saja, tapi kuat lah untuk Hyunwoo.." Ucap Jungkook.

Wonwoo tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit yang indah menurut Jungkook.
"Kau meragukan hyung mu ini eoh?"

"Tidak.." Jungkook menggeleng kemudian meletakan kepalanya pada bahu Wonwoo.
"Lusa aku akan berangkat ke seoul, Taehyung membutuhkan ku.." Cicitnya.

Wonwoo mengenggam jemari sang adik.
"Aku tau yang kau khawatirkan. Aku, Hyunwoo, Eomma dan Appa akan baik-baik saja disini.." Jelas Wonwoo.

Perkataan sang kakak sedikit membuat Jungkook lega. Ia sedikit lebih ringan untuk berangkat lusa nanti, walaupun masih ada rasa kekhawatiran dalam dirinya saat ini.
"Hmmm.. aku percaya padamu hyung.." Jungkook tersenyum diakhir kalimatnya.

*



*



*

Kim Hyunbin menatap sendu putra kecil nya yang baru saja dilahirkan 2 minggu yang lalu. Walaupun ia merasa bersyukur akan kehadiran putranya, tetapi ia juga merasa sangat sakit sekaligus.
Istri nya Choi hara meninggalkan nya bersama putra mereka selama-lamanya. Choi hara meninggal setelah melahirkan putra pertama mereka Kim Mingyu dan wanita berparas cantik itu mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Hyunbin sempat mengabaikan putra semata wayangnya akibat terpukul karena ditinggal oleh wanita yang sangat ia cintai tersebut.
Bahkan setelah Mingyu lahir, ia tak sempat melihat seperti apa rupa sang anak.
Dan ia semakin sakit saat mendengar ucapan terakhir Choi Hara.
"Aku senang sudah melahirkan putra kita Hyunbin-ah.. dan aku mohon jaga anak kita dan rawatlah ia dengan baik.." Hyunbin saat itu menggeleng dengan air mata yang terus mengalir deras dari mata setajam elang itu.
"Kita akan membesarkan putra kita bersama-sama." Jawab Hyunbin.

Choi hara tersenyum.
"Aku mencintaimu.." Lirihnya sebelum ia menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya.

Tuan Kim menatap sendu foto istrinya yang telah meninggalkan ia dan Mingyu.
Dan ia juga tersenyum saat menatap foto Mingyu ketika masih berumur 3 bulan. Ia masih menyimpan foto-foto yang menjadi kebahagiaannya dan alasan ia untuk hidup.
"Hara-yaaa..
Aku sudah membesarkan Mingyu semampuku, tapi aku belum bisa memberikan ia kebahagiaan.." Ucap Hyunbin dengan mata yang menatap lurus pada foto Hara.

Ponsel Hyunbin berdering dan ia menemukan sebuah kontak yang bernama Han Woojin.

"Hallo..?"

"............"

"Benarkah? Baiklah. Terimakasih, secepatnya kirimkan ke kantorku."

Hyunbin tersenyum setelah panggilan di akhiri. Ia kemudian menatap foto sang istri kembali, namun kali ini bukan tatapan sendu melainkan tatapan lega dan senang.
"Hara-yaaa..
Aku berubah pikiran! Aku akan memberikan Mingyu kebahagiaan!"

*



*



*

Don't Forget usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang