9

3.3K 445 21
                                    

"Eom-Nyon-nyonya Kim..?" Lirih Wonwoo.

Seseorang yang baru saja datang adalah Nyonya Kim. Ia datang dengan kedua bodyguard yang berada dibelakangnya tanpa di dampingi oleh sang suami. Wanita tua itu bersidekap seraya memandang Wonwoo sinis dan memperhatikan lelaki itu dengan intens dari ujung rambut sampai ujung kaki membuat Wonwoo merasa sedikit risi.

Ia pun membungkuk sopan dan memberi salam pada Mantan mertua nya itu.
"Si-silahkan masuk Nyonya.."

Nyonya Kim hanya diam saat Wonwoo memperisilahkannya untuk masuk kedalam rumah sederhana itu. Enggan untuk memasuki rumah Mantan menantu nya tersebut.
Sedangkan Wonwoo menunduk kalut dan hanya memandangi lantai dibawahnya tanpa bertanya mengapa wanita tua itu tidak ingin masuk.

"Aku tidak ingin berbasa-basi Jeon Wonwoo-ssi.." Nyonya Kim masih menatap Wonwoo sinis. "Cepat suruh Mingyu keluar."

Wonwoo menatap Nyonya Kim dengan bingung. Kim Mingyu? Untuk apa mencari Mingyu dirumah nya? Bahkan ini di LA bukan di Seoul.
"Maaf Nyonya. Saya tidak mengerti. Kim Mingyu?" Tanya Wonwoo berusaha sopan.

"Kau berpura-pura bodoh?"

Mata Wonwoo membulat saat mantan mertuanya berkata sedikit kasar menurutnya.
"Nyonya Kim.." Tegur Wonwoo.

"Aku tidak ingin berlama-lama disini. Cepat suruh Mingyu untuk keluar sekarang juga!!" Suara Nyonya Kim meninggi dan memaksa kedua bodyguard nya untuk masuk kerumah itu tanpa meminta ijin dari pria manis yang hanya menatapnya dengan pandangan tidak percaya.

"Apa yang anda lakukan Nyonya!?"

"Kau." Nyonya Kim menunjuk Wonwoo.
"Kau pasti menghasut putraku bukan!! Sadar lah Jeon Wonwoo. Kalian tidak akan pernah mendapatkan restu ku untuk kedua kalinya."

Kedua pengawal Nyonya Kim keluar tanpa membawa seseorang yang dimaksud.
"Maaf Nyonya. Tidak ada Tuan Muda disini." Jelas seorang bodyguard dengan badan berotot besar, Wonho.

"Apa yang kau maksud!? Kalian tidak memeriksa tempat kumuh ini dengan teliti!?" Bentak Nyonya Kim.

"Tidak ada Nyonya. Kami sudah memeriksa semua tempat." Bodyguard bernama Jongin juga ikut menjelaskan dan menunduk saat Nyonya Kim menatapnya tajam.

"Dasar tidak berguna! Biar aku sendiri yang mencarinya!" Nyonya Kim masuk kerumah Wonwoo dan mencari-cari setiap ruangan untuk menemukan putranya. Namun bukan Kim Mingyu yang ia dapatkan. Melainkan seorang anak kecil dengan umur berkisah 5 tahun yang membuat mata Nyonya Kim Membulat terkejut.

"Hyunwoo!"

"Eomma!"

Wonwoo menarik putra semata wayangnya dan melindungi Hyunwoo dibalik tubuhnya.

"Eomma?" Lirih Nyonya Kim. Ia menatap Hyunwoo intens yang berada dibalik tubuh Wonwoo.

"Si-siapa dia?" Tanya Nyonya Kim.

Wonwoo memejamkan matanya sejenak. Sejujurnya hal seperti ini tidak pernah tebayangkan olehnya. Dan Wonwoo tidak melarang jika suatu saat ia bertemu keluarga dari pihak mantan suaminya. Karna keberadaan Hyunwoo tidak sepatutnya disembunyikan.

Nyonya Kim masih menatap Hyunwoo dengan terkejut. Pasalnya anak laki-laki itu sangat mirip sekali dengan putranya sewaktu masih kecil. Bahkan Nyonya Kim merasa tidak ada perbedaannya sama sekali.

"Putraku." Ucapan Wonwoo justru mendapatkan gelak tawa dari wanita tua dihadapannya.

"Putramu? Anak? Hahahaha." Nyonya Kim tertawa sarkastik. "Rupanya kau benar-benar tidak bisa melupakan putraku eoh? Bahkan kau mengadopsi anak semirip Mingyu. Hahaha Astaga! Hahhaahhaha."

Wonwoo menatap Nyonya Kim terkejut. Ia merasa terhina dengan ucapan Nyonya Kim. Demi apapun, Hyunwoo adalah anak yang ia kandung. Bukan seorang anak yang ia adopsi.
"Jaga ucapan anda Nyonya." Tegas Wonwoo. Ia menarik Hyunwoo untuk berdiri disampingnya. " Hyunwoo putra kandungku. Aku mengandung dan melahirkannya. Ia adalah anak ku dan Mingyu."

"Eom-eomma.." Lirih Hyunwoo.

Dalam hati, Nyonya Kim sangat terkejut mendengar pengakuan Wonwoo.
Ia masih menatap Hyunwoo intens dan memang mengakui bahwa wajah anak laki-laki itu sangat mirip dengan Mingyu sewaktu kecil. Tetapi Nyonya Kim berusaha menolak untuk percaya pada apa yang pria manis itu katakan.

*



*



*

Mingyu menatap tampilan dirinya pada layar ponsel miliknya. Ia merapikan sedikit rambut nya kemudian menghembuskan nafas guna menghilangkan rasa gugup.
Ia sudah berada di depan rumah yang baru saja ia dapatkan alamat rumah nya dari Jungkook. Tentu saja itu adalah rumah Wonwoo. Kebahagiaan yang akan ia jemput.

Matanya mengeryit saat melihat sebuah mobil hitam di depan rumah itu. Iapun berusaha menolak rasa khawatir yang merasuki dirinya.

Mingyu pun keluar dari mobil dan memasuki perkarangan rumah Wonwoo yang sepi, tetapi pintu rumah itu terbuka.

Ah, mungkin Wonwoo sedang ada tamu.

Mingyu dengan senyum manis diwajahnya berjalan untuk menuju pintu berwarna cokelat tersebut. Mata nya membulat saat melihat 2 orang yang ia kenal sebagai bodyguard ibunya.

"Apa yang kalian lakukan disini!?"

Suara Mingyu mengalihkan atensi Wonwoo dan juga Nyonya Kim.

"Mingyu!?" Teriak Nyonya Kim. Ia dengan segera menghampiri putra kesayangannya tersebut.

Wonwoo bersama Hyunwoo berjalan dengan bergandengan tangan. Keduanya melangkah dengan langkah kecil.
Mata Wonwoo bertemu dengan mata tajam milik mantan suaminya yang tak lain adalah ayah kandung Hyunwoo.
Hyunwoo sedikit kesakitan saat merasa tangannya sedikit diremas erat oleh sang ibu. Seakan-akan jika terlepas sedikit saja Hyunwoo akan menghilang.

Mata Nyonya Kim melirik Wonwoo sinis. Sejujurnya ia ingin percaya bahwa anak laki-laki itu adalah cucunya. Namun ia tak ingin langsung percaya begitu saja, adalah celah kecil yang menolak nya untuk percaya.

"Wonwoo.." Lirih Mingyu.

Keduanya bersitatap dengan pandangan dalam. Pandangan yang sejak dulu tidak pernah berubah. Pandangan yang selalu mengatakan bahwa keduanya memang saling mencintai satu sama lain.
Wonwoo seakan tercekat oleh suaranya sendiri. Ia berulang kali berusaha menetralkan detak jantung nya yang saat ini berhemuruh hebat melihat laki-laki yang ia cintai sampai sekarang ada di depan matanya.

"Eo-eom-ma.." Lirih Hyunwoo.

Wonwoo segera menyamakan tinggi badannya dengan Hyunwoo. Ia merasa bersalah karna tangan kecil itu sedikit memerah akibat remasannya.
"Maafkan eomma.." Ia mencium lengan mungil itu sesekali meniupnya membuat Hyunwoo terkekeh kemudian memeluk lehernya erat.
"Uljimaa..." Ucap Hyunwoo. Seakan mengerti Wonwoo tengah menahan tangis nya saat ini.


Mingyu mengeluarkan air mata saat melihat sosok mungil itu. Wajah yang memiliki rupa yang sama dengannya sewaktu kecil. Mingyu tidak percaya ini. Harapannya terkabul. Harapan ingin memiliki anak dengan Wonwoo dikabulkan Tuhan.







"A-anak ku.."












TBC.

Halloo masih adakah yang menunggu ini? Hehe mohon maaf beberapa hari yang lalu saya tidak update TT

Don't Forget usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang