Part 25. Akhir Kisah

47 9 1
                                    

[VOTE DAN COMMENT SANGAT BERHARGA BAGI AUTHOR^^]

Happy Reading😘

^^^

Pada akhirnya kita harus benar-benar berpisah, meski hati sama sekali tak mengharapkan perpisahan.

^^^

"Apapun keputusan lo, gue akan tetap memperjuangkan lo, Kania."

Laksmana saat ini tengah duduk di balkon kamarnya, sembari menikmati gemerlap cahaya bintang dan bulan yang senantiasa berdampingan.

Hembusan angin malam tak henti-henti membelai lembut wajah tampannya. Sesekali Laksmana bersiul ria untuk mengisi keheningan malam. Menurutnya, mungkin dengan menyendiri, akan bisa membuat hatinya sedikit lebih tenang.

Yang Laksmana ketahui, sejak pertama ia bertemu dengan sosok cewek yang selalu bergentayangan di pikirannya, hanya rasa sakit yang ia rasakan. Namun, seberapa besar tekad seorang Laksmana untuk membenci cewek itu, sebesar itu pula rasa cintanya akan tumbuh.

Bagi Laksmana, hal yang paling menyedihkan adalah, ketika kita berusaha membenci seseorang yang kita sayangi.

"Lo harus ingat Kania, ada hati yang sama sekali belum sempat memberikan kejelasan saat ini." Laksmana sedikit mendongak, hembusan napas panjang keluar melalui hidung mancungnya. Sorot matanya kini menatap sendu ke arah langit.

Laksmana masih ingat semua itu, semuanya hanyalah salah paham. Ya, kesalah pahaman saat itu telah berhasil memisahkan dua hati yang seharusnya bersatu.

"Lo salah paham Kania, ini semua nggak seperti yang lo pikir!"

Napas seorang siswa berseragam putih abu-abu kian menderu, seolah tengah berusaha untuk menstabilkan emosinya. Sedangkan tepat dihadapannya, seorang siswi dengan seragam yang sama dengannya,  tengah membuang pandangannya, tak mau menatap cowok di depannya sama sekali.

"Nggak ada yang perlu dijelasin. Semuanya udah sangat jelas buat gue!" Tegas cewek itu seraya menunjuk dirinya sendiri. Sorot matanya berubah menjadi sendu, dengan kedua mata yang mulai berkaca-kaca.

"Harusnya lo percaya sama gue. Gue sama sekali nggak tau apa-apa tentang hal ini," jelas cowok di depannya. Kini volumenya lebih rendah dari sebelumnya.

"Gue bisa jelasin ini, Kania, please," mohon cowok itu pada cewek dihadapannya. Hatinya terasa seperti dihujam ribuan anak panah saat melihat cewek itu bersedih.

Tak kuasa menahan air mata, akhirnya cewek yang dipanggil Kania itupun menangis sejadi-jadinya. Butiran bening lolos begitu saja dari kedua matanya, membasahi pipi mungilnya.

"Gue nggak butuh penjelasan lo! Semuanya nggak akan bisa mengembalikan keadaan seperti semula!" Bentak Kania pada cowok di depannya.

Brakk...

Laksmana membanting buku ensiklopedia miliknya dengan emosi menggebu-gebu. Andai saja saat itu ia tidak terlambat untuk menjelaskan semuanya, pasti semua akan baik-baik saja sampai sekarang.

Laksmana memijit pelipisnya seraya memejamkan kedua matanya, agar gejolak emosi yang tersulut dalam dirinya bisa sedikit reda.

"Nggak ada satupun orang yang boleh nyakitin lo, Kania. Kalaupun orang itu adalah gue sendiri, gue pastiin, diri gue akan dapat hukuman," gumam Laksmana.

You and My Hard Heart #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang