Part 15. Untung Ada Alfian

62 9 0
                                    

Happy reading😘

^^^
Bertemu denganmu, membuatku mengerti cara menghargai seseorang.

-Amora Arkania

^^^

Hoam...

Gadis berambut panjang yang dikuncir model ponytail sesekali menguap sembari memasukkan kedua tangannya di saku celana baby doll warna pink bergambar panda yang ia kenakan.

"Belum ngantuk?" tanya Arkana sambil memindah siaran TV yang menarik baginya.

"Belum," jawab Amora, masih menyandarkan kepalanya di pundak kekar Arkana.

Arkana menghela pasrah, kebiasaan kecil Amora yang selalu mengajaknya bergadang untuk nonton TV telah kambuh, membuat Arkana mau tak mau harus menurutinya.

Suara jarum jam dinding yang terus berputar terdengar jelas di telinga keduanya, karena semua penghuni rumah ini sudah tidur. Hanya tinggal mereka berdua yang belum tidur, padahal jam sudah menunjukkan setengah dua belas malam. Besok adalah hari Selasa, artinya, sekolah tidak libur, dan mereka juga harus tetap bangun pagi untuk bersiap ke sekolah.

"Abang," bisik Amora sambil menggoyangkan lengan Arkana yang tertidur di sofa.

"Hm?" jawab Arkana pelan, tanpa membuka matanya.

Amora mendengus sebal. Selalu begini, setiap Amora meminta Arkana untuk menemaninya nonton film, Arkana selalu tertidur, sehingga Amora harus bangun sendirian.

"Udah mulai nih filmnya," gerutu Amora. Bibir mungilnya sedikit mengerucut ke depan.

"Abang...ish, nyebelin." Amora memalingkan wajahnya, menatap layar televisi dengan wajah cemberut.

Arkana membuka matanya, menatap Amora yang masih menghadap ke layar televisi dengan khidmat. Saat ini gadis itu sudah tidak bersandar di pundak Arkana, melainkan duduk di bawah sofa, menekuk kedua lututnya, dan memangku dagunya menggunakan kedua tangannya.

"Abang ngantuk nih," ujar Arkana. Berharap semoga Amora segera menyudahi aktivitasnya.

"Dari tadi kan udah tidur," ketus Amora. Tatapannya sama sekali tak berpindah dari TV LED berukuran besar di depannya.

"Ya udah, abang lanjut tidur kalo gitu." Arkana kembali menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, kedua tangannya dilipat di dada, kemudian memejamkan matanya untuk melanjutkan tidur malamnya.

"Terserah," jawab Amora dengan ketus, dan semakin bersungut-sungut karena mendapati Arkana yang sudah kembali tertidur dengan nyenyak, di atas sofa.

^^^

"Kok mama nggak bangunin Amora?" tanya Amora yang masih sibuk merapikan dasi yang melingkar di kerah baju putihnya.

Alexandra hanya melirik putri bungsunya sekilas sambil tersenyum kecil, lalu kembali mengoleskan selai kacang di atas roti.

"Minum susunya," titah Alexandra pada Amora.

Amora mengangguk kecil, meminum segelas susu hangat rasa cokelat kesukaannya dengan cepat lalu, memakai kaos kakinya.

"Pelan-pelan minumnya," ujar Alexandra dengan lembut.

You and My Hard Heart #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang