Chapter 4

9.7K 1.3K 149
                                    

"NANA!"

Bocah manis yang sedang duduk dihadapan grand piano putih itu menoleh, tersenyum lebar dan melambaikan tangan melihat siapa yang datang. Segera ia bangkit dari posisinya dan memeluk teman yang baru datang tadi dengan erat.

"Sudah sehat? Kapan keluar dari rumah sakit?"

"Jangan berbicara disini, di taman belakang saja"

Jeno, bocah yang tadi menghampiri 'Nana' mengangguk mengiyakan. Pasrah ketika tangannya ditarik menuju ke taman belakang dan tubuhnya dipaksa untuk duduk di bawan naungan pohon ek tua yang rindang.

Taman belakang gereja memang selalu menjadi tempat pilihan mereka. Taman yang hampir tak terjamah, menjadi markas mereka berdua. Jeno dan Jaemin. Nana itu Jaemin, Jeno yang membuat panggilan itu. Wajah Jaemin yang terlalu manis membuatnya semakin cocok dengan panggilan 'nana'. Jaemin tentu saja protes, menolak namanya diubah seperti nama perempuan. Tapi percuma, Lee Jeno itu keras kepala.

"Jeno"

"Hm?"

"Dokter bilang ginjal kananku sudah rusak parah, sedangkan ginjal kiriku hanya berfungi 40%. Apakah aku akan mati?"

Jeno menatap Jaemin, mendelik tak suka pada pertanyaan si lelaki manis yang kini tengah membalas tatapan Jeno dengan wajah santai. Seolah ia baru saja menanyakan 'apakah benar 1+1 itu 2?'

-SEBAGIAN DIHAPUS UNTUK KEPERLUAN PENERBITAN-

Take Me Home [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang