"Kau serius akan mengundurkan diri?"
Jeno mengangguk, menengok sebentar pada Bomin dan tersenyum.
"Kalau kau keluar untuk menjaga adikmu yang sakit, kau tak perlu melakukan itu. Aku bisa meminta bos untuk memberikanmu keringanan jam kerja, Jen"
Remaja itu menoleh sebentar pada Bomin, melempar senyuman tipis dan melanjutkan kegiatannya kembali.
"Bomin, jaga diri baik-baik ya. Jangan terlalu sering terlambat jika tidak ingin gajimu terus berkurang" Jeno terkikik geli mengingat bagaimana wajah sebal Bomin jika gajinya terus berkurang karena ia sering terlambat.
"Kau masih temanku kan?"
Jeno terkekeh, lalu mengangguk.
"Masih akan mengunjungiku kemari kan?"
Kali ini Jeno terdiam. Mengangguk ragu dan kembali memberikan senyuman tipis.
"Jeno.."
"Hentikan, Bomin-ah. Kau mirip wanita yang akan ditinggal kekasihnya wajib militer"
Bomin tertawa mendengar lelucon Jeno. Tak menyangka temannya akan sempat bercanda di saat seperti ini.
"Aku pamit. Jaga diri baik-baik"
-SEBAGIAN DIHAPUS UNTUK KEPERLUAN PENERBITAN-
