sebelas

185 17 3
                                    

"APA!!??" pekik salsha, steffi, dan cassie bersamaan. Prilly yang seakan-akan tau apa yang akan dikatakan sahabatnya itu segera menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya.

"HEH!! kecilin dikit volumenya bego, kita lagi ada dikantin ini bukan dihutan" kesal prilly Karena semua pandangan seluruh kantin menatap horor mereka berempat

Salsha, steffi, dan cassie tak dapat menyembunyikan kekagetannya dan masih shock dengan pembicaraan pernyataan prilly tadi.

Dilain tempat aldi, ali, iqbal dan bastian sedang senang sekali karena rencana yang mereka buat dapat berjalan sesuai rencana dengan sangat mulus dan mendapatkan hasil yang memuaskan

"Heh bro, tadi itu cara lo hebat banget" kagum iqbaal dengan senyum bahagia

"Iya, gue pikir lo kagak bakalan bisa karena sikap lo yang kayak kulkal banget itu" cecar bastian yang merangkul pundak ali tanda rasa kagumnya

"Heh, lo dapat cara begituan darimana?? Gue kira lo kagak ngerti yang kayak begituan" Ejek aldi yang masih sama yaitu dengan gaya cool nya

"Ya tau lah gue kan semua temen gue player semua, trus mana ada sih yang nolak ketampanan gue ini" PD ali dengan seringainya yang khas

Bastian yang mendengar ucapan ali segera menonyor kepala ali "PD banget lo jadi orang, yaudah yuk kekantin laper gue, sekalian lo yang bayar ya" tunjuk bastian ke arah ali

"Skuyy" singkat ali yang segera berjalan kearah kantin dan diikuti oleh sahabatnya

Saat di perjalanan aldi, ali, iqbal, dan bastian berpapasan dengan salsha, prilly, cassie, dan steffi yang hendak menuju kekelasnya

"Eh, itukan aldi cs" bisik steffi yang masih dapat didengar oleh sahabatnya yang masih tetap berjalan dengan santainya

Salsha hanya berdeham untuk membalas perkataan steffi. Saat berpapasan ali menyunggingkan senyum manisnya kearah prilly dan dibalas senyum juga dari prilly. Kemudian salsha yang berpapasan disebelah aldi, merasa bahwa tangannya sedang digenggam sesaat oleh seseorang yang membuat jalan salsha berhenti sejenak dan menoleh kebelakang melihat aldi cs yang masih meneruskan jalannya dengan santai. Lalu aldi menoleh kebelakang menatap salsha dengan senyum manisnya dan mengedipkan satu matanya untuk salsha dan segera menoleh kedepan lagi. Sedangkan salsha masih melongo tak percaya dengan apa yang telah terjadi

"Woyyy, ngapain lo melongo gak jelas?" tanya steffi sambil menepuk pundak salsha

"E-eh g-gue gapapa kok. Yaudah yuk kekelas" gugup salsha yang langsung membalik badannya kearah kelas mereka

••••••

Sepulang sekolah salsha pulang terlebih dahulu sebelum pergi ke rumah sakit menjenguk ayahnya. Sesampainya didalam kamarnya salsha merebahkan tubuhnya dikasur sambil memikirkan kejadian tadi

"i-ihhh, gue ngapain sih mikirin tu anak" sambil mengacak rambutnya dan segera mandi dan bersiap-siap

Setelah mandi yang hanya menghabiskan waktu 15menit, salsha segera bersiap-siap dan memoles wajahnya dengan makeup tipis agar terlihat lebih fresh. Setelah itu salsha segera menyambar tasnya dan berjalan keluar rumah

Lalu salsha berjalan terlebih dahulu keluar kompleksnya agar cepat menemukan angkutan umum. Saat melewati supermarket depan kompleksnya ada banyak segerombolan laki-laki yang sedang nongkrong dan menggoda semua cewek yang melewati mereka.

"Cewek, mau kemana nih" Goda salah seorang dari segerombolan tadi, tapi salsha tak menanggapi sama sekali dan tetap berjalan

"Mau abang anterin gak" lanjutnya sambil mencoba memegang tangan salsha

"Jangan pegang-pegang gue" Bentak salsha sambil menyentakkan tangannya agar tak dapat dipegang

"Idihh, sok jual mahal banget sih. Emang sejam harga lo berapa?" tanya ketua dari gerombolan itu sambil berjalan mendekati salsha

Setelah semakin dekat laki-laki itu segera mencengkeram tangan salsha sambil sesekali mengelus pipi mulus salsha yang basah. Salsha pun memberontak tapi usahanya itu nihil karena tenaganya tak sebanding dengan tenaga pria itu. Salsha pun menutup matanya berharap ada orang yang datang menolongnya saat ini.

Buuggg.......

Suara itu terasa nyaring ditelinga salsha dan kemudian membuka matanya perlahan yang memperlihatkan ada dua orang pria yang sedang berantem. Tapi tak lama kemudian segerombol orang itu mengeroyok pria yang sudah menolong salsha tadi. Salsha bingung harus apa melihat kejadian itu. Tak lama kemudian beberapa satpam komplek datang untuk melerai mereka semua.

••••••

"Pelan-pelan bego" tutur aldi sambil sesekali meringis menahan perih. Ya benar orang yang menolong salsha tadi adalah aldi

"Iya, ini udah pelan kok. Lagian ngapain tadi lo pake gebukin cowok itu segala sih udah tau mereka banyakan tapi masih sok mau jadi jagoan. Kalo udah gini yang repot siapa?" kesal salsha sambil menekan luka disudut bibir aldi

"Dan satu lagi gue itu gak bego ya, lo kali yang bego" lanjut salsha karena aldi yang sedari tadi menghina salsha dengan kata-kata 'bego'

"Aduh.... sakit bego, jangan ditekan lukanya. Lo itu gak tau kata terima kasih ya?. Udah ditolongin masih aja bawel. Ini gara-gara lo juga bego" hardik aldi dengan wajah yang sangat amat kesal dengan salsha

Salsha tak menanggapi ucapan aldi dan memilih membereskan kotak P3K yang telah digunakannya untuk mengobati luka diwajah aldi

"Lo tinggal disini sama sapa?"

"Kenapa?" bukannya menjawab salsha malah balik tanya

"Ya gapapa sih. Tapi aneh aja masa lo tinggal sendiri dirumah segede ini orangtua lo mana? Trus tadi lo mau kemana kok sendirian?" setelah menjawab aldi terus mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru rumah salsha yang sangat sepi sekali

"Tadi gue mau ke rumah sakit. Untuk saat ini gue tinggal sendiri disini, karena nyokap gue lagi nungguin kakak sama adik gue yang ada dirumah sakit. Sedangkan bokap gue....hiks- bokap gue masih belum ketemu"

Melihat salsha yang menangis karenanya, aldi tak tega melihat itu lalu dia pun memeluk salsha yang masih terisak sambil sesekali mengelus punggung salsha agar gadis itu tak menangis lagi

Setelah merasa lebih lega salsha segera melepaskan pelukan aldi itu dan menghapus air matanya "Eh s-sorry ya karena gue baju lo jadi basah"

"Ngapain lo yang minta maaf. Seharusnya itu gue yang minta maaf sama lo karena gue udah bikin lo nangis" ucapnya sambil menghapus sisa airmata yang ada di pipi salsha

Melihat perlakuan aldi padanya tak menutup kemungkinan bahwa saat ini pipi salsha sedang merah

Aldi terkekeh melihat itu "pipi lo kenapa kok merah" sambil masih mengelus pipi salsha yang sudah blushing

"I-ihhh ngeselin banget sih lo" kesalnya sambil memukuli aldi dan menetralkan rasa gugupnya saat ini

•••••••

Hanya sekedar share aja

Maaf kalo banyak typo

Semoga suka dengan cerita khayalanku ini

Maaf kalo ceritanya gak nyambung

😁😁😁

REVENGE SO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang