Key Couple [REVISI]

3. Dihukum

"Gue suka liat wajah kesel lo, menurut gue itu lucu."
.
.
.
.
.

Happy Reading!

"Aghh...Capek anjir! Ni Aula udah ga di bersihin berapa Abad sih!" Keyra menaruh lap di tanggannya dengan sedikit membanting lalu mendudukan dirinya di Lantai yang sudah mereka dibersihkan.

''Ngeluh teross kapan selesainya," Ucap Reina

"Udah mau selesai kali ini," Kata Keyra tak mau kalah.

"Eh-Rei Gladis sama Chika mana dah? Kan ini dah istirahat. Ga ada niatan mau bantuin kita gitu?" Tanya Keyra kepada Reina

"Tau tuh. Dah cepet lo lanjut, tinggal dikit lagi nih selesai.''

"Iya kanjeng ratu! Gue juga mau cepet-cepet, laper banget, kasian bayi-bayi cacing yang imut diperut gue pada minta makan." Keyra mengelus-elus Perutnya dan sesekali menepuk-nepuknya pelan

"Ya makanya cepetan, jangan banyak bacot." Sewot Reina.

Mereka melanjutkan membersihkan Aula tak lama pintu aula terbuka dan masuk seorang siswi Perempuan.

"Masih lama ya kalian berdua?" Tanya Gladis yang baru saja datang dan menghampiri mereka.

"Anjir lo Gladis kemana aja!" Pekik Keyra

"Ke perpus dulu gue, ngembaliin buku."

"Si Chika mana?" Kini Reina yang bertanya karena tak melihat sahabat semprul yang satunya itu.

"Ga tau tuh cari cowok mungkin." Gladis mengedikkan bahunya.

"Gladis Suka bener kalo ngomong." Keyra mengacungi jempol kepada Gladis.

"Mau gue Bantuin ga nih?" Tanya Gladis.

"Bantuin lah! Ya walaupun Telat." Jawab Keyra.

"Ga usah misuh-misuh untung gue bantuin."

"Iya iya makasih Gladis yang baik hati."

"Sungkem dulu sama gue,"

"Dih ogah."

"Cepet woi aelah, malah pada adu argumen. Lo pikir lagi pelajaran B. Indo apa?" Ucap Reina

"Bawel banget si lo Rei." Celetuk Keyra.

"Biasa udah laper dia."

"Oh iya bener!"

"Bacot! Cepet selesaiin."

Mereka kembali membersihkan dan dibantu oleh Gladis dan tak lama Pekerjaan merekapun selesai.

"Akhirnya selesai juga,"Reina menghela nafas Lega.

"Capek banget gue." Ucap Keyra

Pintu Aula kembali terbuka "HALO GUYS! ADA YANG BISA CHIKA BANTU?" Teriak Chika heboh dan menghampiri para Sahabatnya yang hanya menatap dia datar.