Bab 3

1.3K 58 5
                                    

Ini pembegalan!

Serahkan vote dan komen mu!

Happy reading!

Nayya membuka pintu rumah nya atau bisa disebut neraka baginya, tunggu saja sebentar lagi akan ada dua algojo yang menyiksanya.

"Dapet berapa pelanggan hari ini?" Ucap seorang wanita paru baya

"Traktir lah sekali-sekali"

Nayya hanya diam dan menduduk

Seorang wanita paru baya mencengkram pipi nya

"Kalo diajak ngomong jawab! Mulut sama suara masih punya kan!"

"Udahlah ma ga guna ngomong sama dia emang sih punya suara sama mulut tapi otak nya ga ada!" Ucap seorang remaja

"Jangan lupa kodrat kamu dirumah ini!"

Kemudian wanita paru baya dan remaja pergi meninggalkan Nayya sendirian, Nayya menghela nafas pelan lagi dan lagi perkataan dan sikap kasar selalu ia dapatkan.

Penasaran siapa yang berbicara tidak sopan kepada Nayya? Mari kita perkenalkan

Seorang wanita paru baya itu bernama Sarah dan ia adalah ibu kandung nya tolong garis bawahi pake stabilo berwarna neon Sarah adalah ibu kandung Nayya.

Dan seorang remaja yang bernama Gladis, adik tirinya entah punya dendam apa adik tirinya kerap kali menyiksa atau berkata kasar padanya.

"Yah aku emang harus inget kodrat aku disini apa" ucap Nayya pelan

Kemudian ia mengganti seragam nya dengan baju rumahan dan berjalan ke arah dapur nya, ia harus memasak makan malam untuk keluarga kerajaan itu.

Melihat persediaan bahan di kulkas Nayya kepikiran untuk memasak sayur capcay, cumi saos padang dan kol goreng crispy.

Tak lama kemudian masakan pun sudah siap Nayya menyajikan nya di meja makan dan pergi ke kamar nya, ia tidak ingin mendengar apapun kata-kata yang keluar dari mulut ibunya.

-Masih Bertahan-

Nayya sudah lapar tapi ia tidak diizinkan makan sebelum keluarga kerajaan itu menyelesaikan makan malam nya, jadi untuk menahan rasa lapar nya ia berniat membaca novel yang ia pinjam kemarin di perpustakaan.

"Papa jangan pergi" ucap seorang anak kecil dengan rambut di kuncir dua

"Papa ga kemana-mana sayang" ucap sang papa kemudian memeluk erat tubuh sang anak

"Kalo papa pergi Khanayya mau ikut" ucap sang anak kemudian membalas pelukan papa nya tak kalah erat

"Khanayya disini jagain mama"

Masih BertahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang