Bab 12

1K 37 3
                                    

Ini adalah pembegalan!

Serahkan vote dan komenmu!

Happy Reading!

"Gimana rencana kalian?" Tanya Putra pada geng kelas yang membully Nayya

"Sesuai rencana, make up nya luntur, rambut nya keurai, baju sama rok nya basah" ucap ketua geng menyeringai tipis

"Tapi kenapa Lo nyuruh gue ngelakuin ini?" Tanya nya bingung

"Gue mau nyiksa dia tanpa ngotorin tangan gue"

Yakali gue nyakitin cewe gue sendiri batin Putra

"Oke makasih, ini buat kalian" kemudian Putra menyerahkan beberapa lembar uang kepada mereka, sontak saja kedua temannya langsung menerima, tapi sang ketua tampak tak peduli.

"Gue ga mau uang nya, gue mau nomor hp Lo"

"Hal itu ga sesuai perjanjian" ucap Putra

"Masukin hal itu keperjanjian"

"Ga bisa, nomor hp gue ga bisa disimpan apalagi dihubungi sama cewe gatel" ucap Putra sadis dan pergi.

Ia sengaja menyuruh geng urakan untuk sedikit membuat Nayya mengganti pakaian, menutupi leher nya dan menghapus make up nya, tapi mereka malah tidak tau diri.

-Masih Bertahan-

Di kamar mandi wanita, Nayya sedang mengganti pakaian basah nya dengan seragam olahraga nya yang sudah kecil, niat ingin membuang nya malah berguna disaat begini, dan untuk make up nya sudah ia bersihkan dan touch up ulang hanya dengan memakai liptint yang sering Salma bawa.

Untuk rambut nya, ia bersihkan sehingga rambutnya menjadi warna hitam seluruhnya, Untung saja cat nya, cat sekali bilas hilang. Salma berinisiatif untung mengepang tunggal rambut Nayya, sungguh cantik nya nambah.

Mereka berdua berjalan keluar dari kamar mandi dan berniat untuk membeli roti dan memakan nya di kelas mengingat waktu istirahat yang menipis.

Tapi ditengah perjalanan seseorang menghentikan mereka dan menyampaikan pesan bahwa Kenneth memanggil mereka di taman belakang sekolah, mungkin berniat menanyakan kelanjutan rencana mereka.

"Sal kaya nya gue aja yang kesana"

"Okeee kabarin gue lagi nanti yah"

-Masih Bertahan-

Nayya berjalan ke taman belakang sekolah dengan santai sambil menanyikan beberapa lirik asal.

Ketika kamu butuh payung di saat hujan

Aku juga butuh

Ketika kamu butuh rumah untuk tinggal

Lebih baik kita tinggal bersama

Masih BertahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang