Bab 6

1.2K 54 23
                                    

Ini adalah pembegalan!

Serahkan vote dan komen mu!


Happy reading!

S

ekarang adalah jam pulang, sebenarnya Salma ingin mengajak Nayya jalan-jalan untuk merayakan hari bertemu nya mereka, tapi Salma lupa satu hal, mereka tak punya kendaraan apapun untuk jalan-jalan. Alhasil Nayya pulang duluan meninggalkan Salma yang sedang berjalan menuju parkiran.

He love me

He give me

All his money

That Gucci, Prada, comfy

My sugar daddy

"Mo sugar Daddy mamiii" gumam Salma pelan

Sekarang Salma sudah sampai di parkiran dan heran nya ada dua orang laki-laki yang terlihat sedang menggerutu di samping motor curian nya, dan salah satu dari mereka adalah laki-laki yang menemani Nayya di UKS.

"Put! Tuh kan ini motor gue! Pasti maling nya ada di sekolah ini!" Gerutu Kenneth

Mata Salma mengerjap pelan, jadi pemilik motor curian nya ada disini dan dari ekspresi wajah nya pemilik motor itu siap untuk mengulitinya hidup-hidup.

Salma panik dan gelisah, ia tidak boleh dimarahin  di depan umum, apalagi ini hari pertama nya sekolah, bisa hancur image nya.

Terlintas ide mengerikan di otak nya, semoga ide ini berhasil.

"Ada apa yah?" Ucap Salma dengan suara halus dan ekspresi menggemaskan

"Hmm ga- ga ada apa-apa" ucap Kenneth gugup

"Hmm ini motor kakak yah?" Ucap Salma seraya jari nya berputar-putar di jok motor

"Bu-bukan bukan motor gue" ucap Kenenth masih saja gugup

"Iya ini motor dia, Lo yang nyuri?" Ucap Putra dingin

Mendengar ucapan Putra satu kaki Kenneth langsung menginjak kaki Putra

Salma memasang ekspresi sedih dengan mata berkaca-kaca

"Aku pencuri yah...." Ucap Salma pelan

"Aku berbuat dosa yah..."

"Aku bakal dihukum tuhan yah..."

"Padahal kan... Hiks.... Aku cuma minjem motor ini...." Ucap Salma menangis deras

"Eng-engga kok kamu ga salah, kamu kan cuma minjem jadi ga dosa, kamu juga ga akan dihukum tuhan" ucap Kenneth seraya memegang pundak Salma

"Beneran?" Ucap Salma menatap Kenneth penuh harap

Masih BertahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang