P R O L O G

12.1K 390 14
                                    

Halo🙌
Adakah yang rindu dengan DH Series? Kali ini Da mempersembahkan cerita baru. Ini sequel About Sara, ya😉

Sebenernya Da udah mau bikin ini sequel sejak about sara dinyatakan TAMAT. Tapi ya gimana, Dada gak ada waktu dan ide huhu😭

Dada gak tau ini nextnya bakal kapan, soalnya liat respon dulu hehe😁

Happy Reading and Enjoy it❤

[•]

Seperti judulnya...

Different.

Aku memang berbeda dengannya. Ia memiliki segalanya yang tidak aku miliki. Kecantikan. Kasih sayang. Bahkan lelaki yang aku cintai pun mencintainya.

Namun semua itu tak membuat aku membencinya. Karena bagaimanapun dialah kakakku satu-satunya. Dan dia jugalah yang selalu menganggapku ada di rumah ini.

Bahkan ketika aku kecil pun, kakakku lah yang mengurusku. Usia kami memang tak terpaut jauh. Hanya berbeda lima tahun.

Entah apa yang membuat Ibu membenciku. Kakakku pun tak tahu penyebabnya. Aku tak tahu Ayah membenciku atau tidak. Karena ia hanya diam saja, tak pernah berbicara padaku sejauh ini. Bahkan ketika Ibu memarahi dan mencaciku pun, Ayah hanya diam. Tak berniat menghentikannya apalagi membelaku.

Seperti saat ini, Ayah hanya diam ketika melihat Ibu menampar pipiku dengan keras. Lalu Ayah pergi meninggalkan kami berdua di dapur.

"Dasar anak tak tahu diuntung. Seharusnya kamu bersyukur kami mau menyekolahkan kamu sampai jadi sarjana?!"

Aku tak tahu apa yang kini menjadi sebab Ibu memarahiku. Aku cukup sabar selama ini dalam menyikapi sikap kasar Ibuku.

"Bu, sakit..." lirihku ketika beliau mulai menjambak rambutku.

"Kamu memang pantas saya perlakukan seperti ini!"

Tiba-tiba Bi Ida menghampiri kami berdua yang membuat Ibu menghentikan penyiksaannya padaku.

"Ada apa?" tanya Ibu ketus pada Bi Ida.

"Ada Non Siva, Nya," jawab Bi Ida seraya matanya menatapku prihatin.

Terlihat Ibu merapihkan pakaiannya. Beliau menatapku tajam.

"Jangan katakan apa pun pada Siva tentang kejadian barusan!" ancamnya dengan mata melotot tajam.

Aku hanya mengangguk pasrah. Lagipula, hal apa yang aku dapatkan jika aku mengatakan yang sebenarnya pada Kak Siva. Itu akan membuat Ibu semakin marah dan semakin gencar menyiksaku.

"Non, nggak apa-apa?" tanya Bi Ida cemas seraya duduk di sampingku, di lantai yang dingin.

Aku menggeleng serta menunjukkan senyumku tak ingin membuatnya khawatir.

"Sarah nggak apa-apa, Bi. Terima kasih sudah khawatir sama keadaan Sarah."

Bi Ida menatapku sendu. Mungkin prihatin atas apa yang aku alami selama ini. Tak banyak orang yang tahu tentang kehidupanku ini.

"Sarah ke kamar dulu, Bi," pamitku.

Aku berjalan menuju kamarku yang otomatis akan melewati ruang tamu terlebih dahulu. Beruntunglah posisi Kak Siva membelakangiku, jadi ia tak melihat keadaanku yang mengenaskan.

Tapi, tunggu?

Ia membawa seseorang lelaki ke rumah ini. Sudah lama ia tak membawa lelaki ke rumah setelah ia resmi bercerai dengan suaminya.

Mataku menatap lelaki yang sedang berbincang dengan Ibu. Tak lama dari itu, mata lelaki yang dibawa Kak Siva menatapku.

Aku terkejut ketika mendapati lelaki itu berada di rumah ini. Lelaki yang sudah lama aku kagumi.

Lelaki itu.

Lelaki yang aku cintai.

Nazar.

Tbc❤

Tunggu kelanjutannya, ya😉

Vote and commentnya dong biar semangat ❤


MLS [4] : Different [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang